Tangkal Armada Kapal Perang Cina, Inilah Kemungkinan Posisi Penempatan Rudal Brahmos oleh Filipina
|Belum lama berselang, Filipina dan India telah mengesahkan nilai kontrak atas pengadaan satu baterai rudal jelajah Brahmos dengan nilai US$374 juta. Sebagai rudal jelajah anti kapal supersonik, keberadaan Brahmos dipersiapkan Filipina untuk ‘memagari’ wilayah teritorialnya dari masuknya armada kapal perang asing, yang tak bisa dipungkiri bahwa agresi militer Cina menjadi momok tersendiri bagi Manila.
Baca juga:Β Bukan Dua, Ternyata Filipina Hanya Akuisisi Satu Baterai Rudal Brahmos
Bagi Filipina, rudal Brahmos dipersiapkan sebagai rudal pertahanan pantai, dimana rudal yang mampu melesat hingga Mach 3 itu akan ditempatkan di titik terluar pesisir Kepulauan Filipina, sehingga diharapkan dapat memberikan efek deteren bagi potensi armada kapal perang Cina yang berani mendekat. Terkait hal tersebut, ada ilustrasi estimasi jangkauan dan ruang cakupan rudal Brahmos yang dapat memagari teritori laut Filipina.
Dari ilustrasi yang diposting akun Twitter @VinodDX9, diperlihatkan tiga titik di Pulau Luzon yang menjadi potensi penempatan peluncur rudal Brahmos, dimana ketiga titik tersebut menghadap ke arah laut yang berbatasan dengan Cina. Bulatan warna merah menggambarkan radius Brahmos, dimana rudal ini dapat menjangkau sasaran di balik cakrawala dengan jarak 500 km. Sebagai rudal jelajah, Brahmos dapat terbang sea skimming 3 β 4 meter di atas permukaan laut.

Sebagai informasi, yang akan diakuisisi Filipina adalah Brahmos jenis LACM (Land Attack Cruise Missile), atau rudal untuk fungsi pertahanan pantai. Rudal Brahmos (Brahmaputra Moskva) tak lain adalah varian lain dari rudal SS-N-26 Yakhont. Rudal Brahmos adalah buatan Brahmos Aerospace, perusahaan joint venture antara Defence Research and Development Organisation (DRDO) India dan NPO Mashinostroyenia (NPOM) Rusia.
Brahmos LACM punya bobot 3 ton dan dapat dimuati hulu ledak seberat 200 kg. Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana menyebut bahwa Filipina akan membeli satu baterai Brahmos. Satu baterai terdiri dari tiga kendaraan peluncur, yang bila diperdalam lagi, tiap satu peluncur terdiri dari tiga tabung rudal Brahmos. (Gilang Perdana)
Apa kabar neptune dimari?jadikah?pelan tp pasti pinoy mulai mengejar ketertinggalan dibandingkan negara ttangga trmasuk kita
Min bahas MALE IPCD UAV-D pesanan TNI AU yang sudah dapat sertifikasi kelaikan dari Kemhan RI, videonya ada di FB lembaga keris
Mungkin jika anggaran pinoy besar alutsista gahar bakal di boyong,.
Dengan anggaran yg sedikit saja mampu mendatangkan alutsista sesuai urgensi dan fungsi utama sebagai penangkal dan tanpa bertele tele n berepisode
apa kabar yakhont,Neptune…choke point sudah lama menanti
LCS MAKIN PANAS
KITA DARURAT ICBM
” Sebagai rudal jelajah, Brahmos dapat terbang sea skimming 3 β 4 meter di atas permukaan laut.”
————————————————————-
Kalo soal rudal memang Rusia sengada lawan. Blom ada rudal anti kapal yg punya kecepatan Mach 3. Hingga susah dilumpuhkan oleh CIWS barat maupun china.
Jika kita bandingkan dng Rudal harpon andalan kapal perang milik paman Abidin yg jadul dan kecepatan super lemot, gampang banget dilumpuhkan cuma dng bedil jaman jepang.
Brahmos pilihan tepat bagi pinoy utk membuat china bahkan sales chinanya sekalipun dibuat ketar ketir..π€π€
Ya. Salaamm..ππ
Kita juga harus mengambil langkah yang sama dengan Filipina. Terutama di Pulau kita namanya Pulau Laut. Dimana itu Pulau benar2 di ujung tombak dekat dengan pangkalan China. Satuan Radar udara, dan radar laut seharusnya ditempatkan disana untuk mendeteksi pergerakan pesawat,kapal selam China dan kapal permukaan China. Armada kapal Bakamla seharusnya juga ditempatkan disanan. Dan kita juga memerlukan Brahmos serta Oerlikon untuk pertahanan udara dan pertahanan anti kapal. Kapal cepat rudal dan kapal anti kapal selam juga sangat dibutuhkan di Pulau Laut
Terus bertambah aset militer Pinoy.
Mungkinkah TNI ada rencana mengakuisisi rudal pertahanan pantai untuk ditempatkan di Natuna?
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Sebaiknya segera tiru langkah Filipina dalam pembelian Brahmos. Perbanyak jumlahnya dalam batalion bukan lagi baterai. 40-50 batalion Brahmos (1 batalion terdiri dari 3-4 baterai) cukup utk memagari seluruh Nusantara, terutama Natuna dan LNU. Instalasikan juga sisitim Brahmos ini ke semua submarine Super Scorpene yg telah kita pesan dr Perancis. Perlengkapi dengan S-500 dan Patriot PAC 3 yg akan segera tiba, sebagai payung hanudnya. Tunggu sampai si Bebek Peking besar menyerbu si bebek kecil, setelah dia babak belur, barulah kita menginvasi Paracel dan Spratly Island, dengan mengerahkan ribuan BMP, Sprut MD, ZAHA, LVT 7, BTR-4, PT-76 dan AMX-10. Laksanakan ! Bravo !
Berarti 1batrai=9rudal, kemampuan Brahmos mesti di maksimalkan dgn penginderaan jarak jauh utk sasaran OTH yg infonya real time diberikan ke pusat kontrol, dgn hulu ledak 200kg mach3 impact yg diberikan sangat destruktif
Posisi indo masih dalam Kate pasrah,. Tak ada defensif baik dari arhanud, rudal, maupun batle royal ship.. Begitu pecah perang, semua jadi penyesalan.. Cuma rakyat yg jdi korban,,. Dan petinggi indo pada kabur ke SG.. π€£
berarti rudal p-800 TNI kalah donk sama ini
Loh, emang Brahmos varian ekspor.jangkauannya bisa sampe 500 km?? Bukannya ada pembatasan sampe 300 km aja ya???
Yah apapun itu itu suatu peningkatan luar biasa buat Filipina. Vietnam sudah ada Bastion, Filipina sudah ada Brahmos. Bedanya keduanya adalah varian LACM. Beda dg Indonesia yg udah dipasang di Kapal. Indonesia tinggal beli F-15EX dan Rafale buat angkut rudal jelajah anti kapal dg varian udara. Paling ngebet kalo Indonesia bisa beli Strom Shadow.
Menaklukkan negara pulau yg di selatan yg mereka klaim sebagai provinsi aja ga becus cuma sembang besar alias pengecut apalagi mencoba menginvasi wilayah Indonesia yg akan menjadi kebodohan geopolitik bagi partai komunis china karena mendorong terbentuknya Nato yg lain di Pasifik utk memblokade jalur laut ekonomi China dan Taiwan akan mendapakan dukungan penuh dari negara terbesar di Asean atas kedaulatan negara tsb dan Indonesia mendapatakn investasi Mikrochip dari Taiwan.
Win2win
Klo P-800 itu orinya..punya kita jangkauannya lebih jauh. Tinggal seberapa besar nyali kapal pengusungnya mendekati zona sasaran.
Selain mengakuisisi Rudal Brahmos, sebaiknya pinoy jg mengakuisisi sistem hanud jarak dekat disetiap titik penempatan kendaraan peluncur rudal Brahmos.
Klo tdk ada pengawalan hanud, dikhawatirkan jd sasaran serangan drone bunuh diri atau drone yg dipersenjatai rudal milik China.
Pilihan hanud yg terbaik dan terjangkau mungkin spt Oerlikon Skyshield yg dioperasionalkan Paskhas TNI AU. Atau hanud jarak pendek yg lebih betel prupen lg dan sekaligus sangat handal yaitu Pantsir S1M. Gak bakalan ada baik drone maupun rudal China yg dpt menembusnya.
Jng pake hanud Patriot jualan Paman Abidin. Dijamin hanya mampu menangkal rudal balistik China saja itupun klo gak eror, namun gak bisa menghajar drone kecil atau rudal kecil yg diluncurkan dr drone. Belajar dr pengalaman Arab Saudi yg babak belur menangksl serangan drone kamikaze Houti akibat menggunakan Patriot.