Update Drone KamikazeKlik di Atas

Tandingi Turki, Yunani Proklamirkan “Grypas” – Drone Tempur Pertama Produksi Dalam Negeri

Drone UCAV Grypas

Selain menggenjot pengadaan alutsista dengan cara impor, termasuk lewat cara beli bekas, Yunani yang berkonflik dengan Turki, tak melupakan upaya untuk mengembangkan alutsista di dalam negeri, terutama di segmen drone tempur – Unmanned Combat Aerial Vehicle (UCAV). Persisnya, Negeri Para Dewa belum lama ini telah mengumumkan proyek drone tempur buatan dalam negeri pertamanya, Grypas.

Baca juga: MQ-9 Guardian – Varian Drone “Reaper” Spesialis Misi Intai Maritim

Dikutip dari defensenews.com (25/1/2023), diumumkan pada 13 Januari 2023, Grypas adalah platform (drone) kedua yang muncul dari produksi dalam negeri. Sebelumnya pada September 2022, Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertahanan Nasional, Hellenic Aerospace Industry (HAI), bekerjasama dengan Universitas Aristoteles, Thessaly dan Democritus, meluncurkan drone nasional pertama Yunani, Archytas, yakni sebuah konsep drone intai.

Sementara Archytas dimaksudkan untuk pengintaian dan pengawasan atas pulau-pulau Yunani, maka Grypas berfungsi sebagai drone multirole yang dilengkapi senjata untuk misi tempur.

UAV Archytas.

“Universitas akan menyumbangkan pengetahuan mereka di bidang yang spesifik dan sudah ditentukan, terutama terkait dengan bagian non-operasional drone. Aspek sertifikasi, integrasi dan misi secara eksklusif akan dilakukan oleh Hellenic Aerospace Industry (HAI),” ujar Nikos Koklas, direktur penelitian, desain, dan program baru HAI.

Sebagai drone tempur, Grypas akan punya payload lebih besar dibandingkan Archytas, ditambah lagi Grypas hadir dengan desain modular.

Fase pertama proyek Grypas dijadwalkan akan selesai dalam dua tahun ke depan, yakni pada tahun 2025 diharapkan prototipe perdananya sudah dapat diluncurkan.

Mengumumkan program tersebut pada bulan Januari, Menteri Pertahanan Nikolaos Panagiotopoulos mengisyaratkan ketegangan antara Yunani dan Turki. “Negara tetangga kita (Turki) telah menghabiskan banyak waktu, lebih dari 10 tahun untuk mengembangkan produk drone-nya sendiri. Namun, saya pikir kita bisa bergerak lebih cepat,” kata Menhan Yunani.

Pelanggan pertama Grypas adalah angkatan bersenjata Yunani. Setelah beroperasi, militer kemungkinan dapat menggunakan Grypas di Pangkalan Udara Larissa yang baru saja dimodernisasi dan saat ini menjadi markas skadron drone Heron dan Pegasus II.

Baca juga: [Video] Drone Tempur Bermesin Jet Turki Bayraktar Kizilelma Tuntaskan Uji Taxiing

Menurut informasi, Grypas dirancang dengan lebar bentang sayap dua puluh meter, berat lepas landas sekitar 3 ton, ketinggian operasi maksimum 9.144 meter, dan ditenagai mesin turbojet. (Gilang Perdana)

4 Comments