Tandingi Raytheon ESSM, MBDA Rilis Rudal VL Mica NG untuk Pertahanan Kapal Perang
|Setelah terpasang di frigat Martadinata Class, publik kini tengah menanti kapan bakal ada uji peluncuran rudal hanud anyar, VL Mica Naval. Kehadiran rudal besutan MBDA Systems dari Perancis ini punya arti strategis bagi TNI AL, betapa tidak, inilah pertama kalinya TNI AL mengoperasikan rudal hanud dengan vertical launch system, plus inilah rudal hanud jarak menengah yang dimiliki TNI AL.
Baca juga: Akhirnya! PKR Martadinata Class Mulai Dipasangi Peluncur Rudal Mica dan Kanon Millenium
Namun, belum juga VLS Mica memperlihatkan aksinya di Indonesia, sudah ada kabar bahwa sang manufaktur telah merilis varian baru dari rudal Mica yang diberi label VLS Mica NG. Mengambil momen Euronaval Online 2020, MBDA resmi merilis VL Mica NG. Sebagai catatan, MBDA telah merilis lebih dulu Mica NG – varian rudal udara ke udara untuk melengkapi jet tempur Rafale pada tahun 2018.
Sesuai labelnya, VL Mica adalah varian rudal Mica yang digadang untuk diluncurkan dari platform truk dan kapal perang permukaan. “Setelah dua tahun pengembangan rudal Mica NG, maka kami telah memahami secara mendalam tentang kinerja rudal udara-ke-udara baru ini yang memungkinkan bagi kami untuk memasarkan integrasinya ke VL Mica. Kompatibilitas total antara dua generasi rudal akan memungkinkan bagi tiap angkatan bersenjata untuk menggabungkan kedua generasi rudal dengan sistem peluncur eksisting,” ujar CEO MBDA Eric Béranger, seperti dikutip dari navyrecognition.com (19/10/2020).
MBDA menyebut VL Mica NG menawarkan kemampuan yang lebih baik untuk menghadapi sasaran seperti drone atau pesawat kecil dan berbagai ancaman di masa depan yang ditandai dengan increasingly low observable infrared dan radio frequency signatures. Selain itu, VL Mica NG digadang dapat mencegat sasaran pada jarak yang lebih jauh, seperti halnya kemampuan yang ada di VL Mica saat ini, plus VL Mica NG dipersiapkan untuk menetralisir serangan rudal jelajah anti kapal yang berkecepatan supersonic.
Seperti halnya saat menawarkan rudal anti kapal MM40 Exocet dari Block 2 ke Block 3, maka MBDA juga memberi jargon bagi para calon pembeli, bahwa user tak perlu mengganti sistem peluncur, persisnya sistem peluncur antara VL Mica NG dan VL Mica yang saat ini digunakan adalah serupa. Hal tersebut dapat terjadi lantaran dimensi dan ukuran antara VL Mica NG dan VL Mica adalah sama persis.
Meski tampilan luar sama dengan varian VL Mica, namun jeroan VL Mica NG mengalami beberapa modifikasi. VL Mica NG dilengkapi sistem pemandu infrared generasi terbaru yang mengadopsi sensor matriks yang akan meningkatkan sensitivitas. Tidak itu saja, VL Mica NG dibekali pemandu berupa frekuensi radio dengan antena yang dipindai dengan radar berbasis active electronically scanned antenna (AESA).
MBDA menyebut bahwa VL Mica NG menggunakan komponen dengan volume yang lebih rendah dibandingkan VL Mica saat ini. Adanya ‘kompresi’ pada berbagai macam perangkat memungkinkan bagi VL Mica NG untuk membawa beban propelan yang lebih besar. Beban propelan yang lebih besar, berujung pada adopsi dual-pulse rocket motor generasi baru.
Dengan sokongan tenaga yang lebih besar, VL Mica NG pun dapat melesat hingga Mach 4 dengan jarak tembak hingga 40 km. Sebagai perbandingan, VL Mica yang digunakan TNI AL kecepatan luncurnya adalah Mach 3 dengan jarak tembak 20 km.
Dengan spesifikasi kecepatan luncur dan kemampuan jarak tembak, maka VL Mica NG bakal setanding dengan rudal produksi Raytheon (AS), yaitu RIM-162 Evolved SeaSparrow Missile (ESSM) Mod 3, dimana ESSM punya kecepatan yang juga Mach 4 dan jarak tembak hingga 50 km.
Baca juga: MBDA Mica Naval – Generasi SAM VLS Pertama Untuk TNI AL
Guna memikat pembeli, MBDA menyebut bahwa biaya pemeliharaan dan kepemilikan akan berkurang secara signifikan, berkat sensor internal yang memantau status amunisi sepanjang siklus hidupnya, dan mau tahu berapa service life VL Mica NG?
Pihak pabrikan yang bermarkas di selatan Kota Paris ini menyebut usia aktif rudal ini sampai 30 tahun. Tapi perlu dicatat, VL Mica NG baru akan diluncurkan MBDA pada tahun 2026. (Gilang Perdana)
@Ruskie Letoy
“Yg dipentingkan itu kehandalan dan keampuhan rudalnya dlm menghajar tarrgetnya dek distan. Seberapa bagus tingkat keberhasilan rudal tersebut. Kok malah yg dipentingkan masalah quadpacknya. Paham ya dek.? ”
contohnya s300 ya mbh, yg katanya ampuh dan handal, tapi kemarin di buat mainan drone azerbaijan mbh, Rusia letoy, kwkwkwkwkwkwk
Patriot juga kalo ke Armenia juga bakal jadi rempeyek cuk…
Bedanya Rusia selalu mempropagandakan sistem hanud seri S mereka sbgai senjata pembunuh ampuh doktrin supremasi udaranya AS nyatanya evolusi taktik Sead terus2an nembus sistem hanud mereka.
Terima kasih Isreal atas pengalaman mereka dlm taktik Sead dan jgn bilang itu sistem hanud versi ekspor.
ya pake sendiri cuk jgn dijual.
belum tentu juga mbh kimochi, wong belum di coba di peperangan di armenia kok sudah bilang remuk,
dulu di klaim keluarga s300, s400 dan s-doger sekalipun pasti sangat ampuh versi para RUsia Letoy, tapi nyatanya kan sebaliknya, hehe
US sendiri mengatakan bahwa Patriot spesialis buat anti rudal balistik yang high speed. MEADS maupun Saab Falcon Air Defense yang menggunakan PAC3 buat anti balistic missile tetapi urusan counter drone dan rudal jelajah malah menggunakan IRIS T SLS/SLM
@ ayam jago, ya namanya juga spesialis anti balistik. Kalo pake patriot buat ngadepin drone ya rugi lah.
MICA lebih kurus dari Chrotale 160 vs 165, yg bikin MICA gemuk itu wingspanya,kalo mau Quad ya harus danai R&D nya agar bisa Quad di VL Slyver, saya kurang sreg dengan CAMM family karna launcernya pake model Cool launcer yg artinya kudu nambahin Genset gas di kapalnya.
Cool launcer?
Genset gas?
Cool launcer=mesin pendorong Missile baru menyala setelah keluar dari Canister Vlnya, dia meluncur keluar dari Canisternya lewat dorongan gas, untuk itu diperlukan genset gas sebagai suplai gas ke kanisternya
Cold launch kali
CAMM bisa cold maupun hot type launcher. Kelebihan cold type launcher pada sisi safety.
CAMM ER jika menggunakan hot type launcher bisa muat dengan Sylver A53 VLS tapi jika menggunakan cold type launcher wajib pakai Sylver A70 VLS
VLS pake cold type launcher gak menjamin safety. Noh buktinya ada tuh di YouTube yg peluncuran rudal Ama s-300 gagal. Beda kalo tabung peluncurnya miring, kalo gagal bisa langsung jatuh ke tanah gak sampe ngorbanin truknya.
Yg mereka bahas itu tentang cold maupun hot type launcher mbah. Bukan bahas masalah launcher miring atau tegak…..hadeeewww
Klo urusan launcher miring dan tegak itu bahasan yg berbeda.
Jng asal mengaitkan tanpa liat topik bahasan. Jd lucu komenmu mbah.
Itu ttp berkaitan Dhek Rukimin, itulah sebabnya VLS MK 41 pake type hot launcher.
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Segera masukkan VL MICA NG ini ke dalam list khayali belanja alutsista kita ke Perancis. Anggarkan sebanyak 10.000-20.000 unit utk memperlengkapi kemampuan second hand Thypoon dan second hand Rafael yg segera kita beli. Ujicobakan di atas LCS dengan J-15 versi drone sbg agressornya. Laksanakan ! Bravo !
banyak amat ? duit darimana ? dan utk apa ? cukup 100 aja udah memadai utk beberapa tahun. Ditunya bisa di pake utk bangun jembatan dan pasar. Negara gak perlu makmur, tapi rakyatnya cukup makan, sekolah dan rumah, jamin deh pertahanan kuat…
Sebagian besar matra laut kita menggunakan rudal ini, terlebih lagi ada rencana untuk memborong Rafale sebagai tambahan matra laut, seharusnya memborong dengan jumlah rudal ini minimalnya mendapatkan ToT untuk jalan panjang rudal made in Indonesia.
Harus itu yg versi udara ke udara jngn lupa
Butuh banyak utk selonong drone
Mica dengan sentuhan mak erot. Makin panjang mirip AMRAAM
Secara performa baik jarak dan speed lebih mirip AIM 120 D AMRAAM daripada ESSM. Bedanya AIM 120 D belum pernah dikonversi jadi SAM. Malah AIM 120 C7
Kalo lihat beritanya, MICA NG gak ada penambahan ukuran dari MICA sebelumnya, n ESSM lebih dekat ke AIM7 Sea Sparow
Tentu saja ada terutama lebar demi mengakomodir dual pulse rocket motor yang memiliki ukuran lebih besar dibandingkan motor rocket ori serta propelen yang lebih masif. Imbasnya bobot otomatis nambah.
Penambahan dimensi tidak terlalu signifikan sehingga Mica NG masih bisa menggunakan launcher lama serta tidak harus mengubah VLS
Ini videonya
https://youtu.be/lekxozJ02y4
Aster 15 jadi serasa nanggung, keunggulannya sekarang cuma di tinggi jangkauan (13 km)
Btw, apakah vls martadinata bisa dipasang camm secara quadpack (1 cell 4 camm)?
Tidak. Yang bisa quadpack di Sylver VLS Crotale, CAMM & Umkhonto IR. Dimensi Mica dan Mica NG lebih gendut dari 3 rudal tersebut. Saya malah lebih sreg CAMM ER buat Iver TNI AL daripada Mica NG karena bisa quadpack di Sylver A53 atau A70 sedangkan Mica NG butuh VLS yang lebih gede yaitu Mk41 VLS tapi wajib minta bantuan pihak lain yang bisa menjembatani agar produk MBDA bisa dipakai di Mk41 VLS yaitu Lockheed Martin
CAMM menganut foldable fin dan Mica tidak. MBDA malah menginginkan CAMM dan CAMM ER buat Trimatra TNI. CAMM bisa dipasang di Astross tidak seperti Mica bahkan bisa dijadikan alternatif buat BVRAAM. Lockheed Martin membangun BVRAAM berbasis CAMM dengan pesaing terberat Rathaeyon Peregrine buat F35
Perasaan martadinata vlsnya sylver bukan mk41, mica kan produk mbda juga
Nah apakah vls sylvernya martadinata bisa dipasang camm secara quadpack masih misteri
Camm-er ukurannya lebih gede dari camm biasa dan mica, mica ng ukurannya gak berubah dari sebelumnya (di artikel dah dibahas)
Kalo peran iver kedepannya buat anti air warfare mending aster 30 sekalian :v
VL REM bukan Slyver, tapi VL khusus MICA, jadi kalo beli MICA M includ dengan VLnya, VL itu dikembangkan dari basic Slyver A35
PKR 10514 menggunakan Sylver A35 VLS
Kalau bisa dipasang di kcr60 cakep…buat tembak kaprang china yg suka petantang pententeng di laut natuna
Kcr minimal ada main gun yg bisa berfungsi sebagai ciws sama mistral simbad, gak muat kayaknya buat dipasang vls kecuali dipanjangin
Maaf bung, ini rudal ke udara… Kok malah mau nembak kaprang sama ini :v
Ini rudal buat nembak sasaran di udara (anti air missile). Kagak bisa untuk nembak kapal ..
Cocok nih MICA NG untuk dipasangkan sebagai pertahanan udara SAM di frigate Iver Huitfeldt nya TNI AL nantinya.
MICA biasa cocok utk Martadinata class aja.
-+ Dimensinya sama, kemungkinan besar bisa PnP meskipun harus mendapat sentuhan ulang, berhubung sebagian besar armada laut kita menggunakan rudal ini, sebaikbya patut di borong untuk peremajaan arsenal matra laut kita.
mungkin ini yang bakal dipake iver kita
vl mica ng sama aster 15 atau klo hoki aster 30
MICA NG jarak tembaknya lebih jauh drpd Aster 15. Kombinasi yg pas ya MICA NG & Aster-30.
CAMM ER + Aster 30.
CAMM ER bisa quadpack
Yg dipentingkan itu kehandalan dan keampuhan rudalnya dlm menghajar tarrgetnya dek distan. Seberapa bagus tingkat keberhasilan rudal tersebut. Kok malah yg dipentingkan masalah quadpacknya. Paham ya dek.?
Taktik terbaik menjatuhkan Stealth fighter adalah salvo. Zoltan Dani sang algojo F117 di konflik Balkan harus salvo 11-21 rudal.
Quadpack lebih baik jika tujuan pertahanan udara buat Stealth target. Opsi quadpack kudu dana lebih besar
Tapi Mica ataupun Mica NG lebih dipilih TNI AL daripada CAMM & CAMM ER lebih karena faktor utama yaitu ketersediaan duit atawa anggaran kita yang terbatas