Tandingi Radar ‘Konde’ Milik AH-64E Apache, Inilah Radar Pengedali Tembakan di Helikoper Serang Harbin Z-19
|Keberadaan radar ‘konde’ AN/APG-78 Longbow tak pelak menjadi ciri khas dari helikopter serang AH-64E Apache Guardian. Ditempatkan tepat di atas rotor utama, menjadikan radar pengendali tembakan (FCR/Fire Control Radar) besutan Northrop Grumman ini begitu dikenal luas. Kabarnya empat dari delapan unit AH-64E Apache Puspenerbad, nantinya akan dipasangi AN/APG-78. Nah, bergeser ke rival Negeri Paman Sam, rupanya Cina juga telah sukses membuat tandingan radar konde ini.
Persisnya modul yang disebut sebagai Millimeter-wave (MMW) radar ini menjadi bagian kelengkapan dari fitur di helikopter serang Harbin Z-19. Dari beberapa sumber disebut, MMW FCR buatan Cina ini menggunakan konsep antena tunggal, yaitu mirip dengan AN/APG-78 Longbow yang terpasang di helikopter serang Apache.
Oleh Beijing, radar konde ini diberi label Yu Huo, yang kira-kira berarti mandi dalam api. Yu Huo MMW FCR sepenuhnya terintegrasi dengan subsistem lain dari sistem peperangan elektronik onboard, seperti penerima peringatan radar (RWR/radar warning receivers), penerima peringatan laser (LWR/laser warning receivers), electronic support measures (ESM) dan electronic countermeasures (ECM).
Dikutip dari errymath.wordpress.com, Yu Huo MMW FCR dikatakan menggunakan teknologi pulse doppler dengan fully solid state and fully digitized,. Asasi dari radar konde besutan Cina ini adalah untuk menghadapi mode air to air, air to surface dan short range attack. Jarak jangkau maksimum Yu Huo MMW FCR adalah 37 km dan jarak jangkau minimumnya 200 meter. Yu Huo MMW dikembangkan oleh anak perusahaan Norinco, China Northern Electronic Co dan punya berat perangkat sekitar 70 kg.
Cina pertama kali menampilkan varian terbaru Z-19 dengan radar konde pada ajang China Helicopter Expo 2017. Dengan adopsi Millimeter-wave (MMW) radar, maka Cina menjadi negara ketiga di dunia yang berhasil mencangkok sistem serupa di helikopter serang, setelah sebelumnya teknologi ini ditampilkan oleh AS dan Rusia.
Baca juga: TR-47C – Mengenal Kemampuan Radar Pengendali Tembakan di KCR Clurit Class TNI AL
Bila dibandingkan dengan AN/APG-78, nampak desain kubah Yu Huo MMW FCR terlihat lebih kecil. AN/APG-78 berjalan di frekuensi Ka band 35Ghz untuk fungsi deteksi, lokasi, klasifikasi dan prioritas pada sasaran taktis. Jarak jangkau radar AN/APG-78 mencapai radius 8 km. Sistem radar ini memang dipersiapkan untuk mampu mengendus kehadiran musuh meski dalam cuaca buruk dan operasinya mendukung pada medan berbukit. (Gilang Perdana)
Walau ada yg bilang lucu…jelek…nggak banget…Idih najis…kaleng-kaleng…copy’an…curian…dll… dsbnya…
Trs masalahnya dmn..???…china bs buat sendiri dr teknologi dn bahan bs mandiri…
Dng sgala keterbatasan ilmu china bs pake produk buatan dlm negeri…
Trs apa dng blng jelek lucu copy’an najis dll dsb kita sdh mandiri ????
Ambil positifnyalah….kita blm mampu sprti yg china lakukan dr rudal tank pespur kapal perang kapal induk radar helicopter mesin mereka sdh MANDIRI….
SEMANGAT NEGERI KU….jangan puas kl cuma dpt TOT ngrakit….tp y jng ketengan jg belinya..
Salam..
Mohon maaf kalau kasar . Namun radar dan heli itu terlihat seperti sampah mainan anak anak. Cukup di lempar batu saja sudah hancur
Inget…. toyota, honda, daihatsu, mitsubishi semuanya buatan bekasi..
Awalnya china nyontek. Pakistan aza sdh bisa buat jet tempur sekelas F22. K
ita juga harus bisa buat nantinya.. ngak salah kita niru china agar bisa maju.
Terlepas dari segala kekurangan dan kualitas produknya yang sering ditertawakan, ane hormat sm Cina. Sbb Cina punya keberanian dan kemampuan menggunakan 1001 cara (entah halal ato haram) utk menjadi mandiri memenuhi kebutuhan alutsistanya.
Bbeda dg kita, yang ada di kepala para pejabat kita, slalu takut dan ngekor sm USA, trus sukanya beli barat bekas pakai.
Mending meski bentuknya jelek tapi bisa bikin sendiri, daripada taunya cuma beli aja.. Kedepan kita harus mencontoh cina, memproduksi alutsista strategis secara mandiri agar gak mudah diancam negara lain.
Idiih nuajis banget lihat designy jelek gak kayak mi 35 apalgi Apache ,kek asal jadi gitu design heli y
Kenapa cina tdk beli saja helikopter serang buatan rusia pilihan ada banyak mulai dr MI 35,MI 28 hingga KA 52 drpd repot2 buat sendiri.
Membuat sendiri nanti suatu saat bisa dijuak bung, kalau beli jadi ya mereka hanya akan menjadi konsumen… China itu hitung2an bisnisnya jalan bung… mereka berusaha menjadi bagian dari penjual alutista…
Bolehlah utk alusista gertak negara2 miskin. 😂
Mgkn bs menghindar head to head lwan MANPADS rudal
Wkwkwk
Gue dulu (skitar 2006 an) pernah mau beli motor niat mau dipake kerja. Setelah dana ready but pas-pasan, gue berangkat cari motor.
1. Pertama gue ke dealer honda, gue ditawarin revo gnerasi awal/supra X. Gue lihat spesifikasi brosur, soal performa biasa aja. Tapi rumor di masyarakat bahwa produk honda itu awet + irit dan fakta membuktikan. Ok, akhirnya gue cabut dulu.
2. Gue lari ke dealer yamaha. Di sana gue ditawarin mio dsb. Diliat dri brosur, spesifikasi lebih garang dri produk honda tadi, harga bersaing dan desain futuristik. Tapi kata wangsit dari masyarakat, yamaha waktu itu terkenal boros.
3. Gue beralih lagi ke suzuki, spesifikasi mirip yamaha tapi produk kurang sreg. Ok gue cabut lagi.
4. Akhirnya gue ke dealer produk cina. Gue ditawarin happy super prima. Spesifikasi brosur dahsyaaat banget, plus si dealer bilang klo ni motor terhebatttt dripada motor keluaran tahun itu. 1L cukup untuk 90km, performa badasss, aki powerfull no ganti 3 tahun, dll.
Akhirnya gue beli ni motor cina..
AKHIRNYA GUE NYESEL SAUDARA2, MOTOR BELUM ADA 2 TAHUN UDA BOBROKK. BODI KESREMPET POHON MANGGA DIKIT PENYOK, BENSIN BOROS, SERING GANTI AKI, PERFORMA NAIK BUKIT LANDAI AJA UDA NGOS2 AN. DAN TERPAKSA BELI MOTOR BARU LAGI GUE.
Apa ini berlaku juga untuk alutsista?
maaf curhat, mau nanya mama dedeh gak enak gue.
Ingatlah Belilah produk hasil engineering sendiri, jangan beli produk Re-engineering apalagi hasil copas.
Makanya beli dulu yang murah, irit biaya operasional dan awet.
Penuhi dulu kebutuhan pokok 6 skuadron jet fighter single engine dan 4 skuadron multirole fighter single engine sebagai interceptor berbiaya operasional yang murah dan irit, sesudah itu mau beli yang double engine ataupun siluman yang banyak juga nggak apa2.
6 skuadron jet fighter single engine : F -16 Viper
4 skuadron multirole fighter single engine sebagai interceptor berbiaya operasional yang murah dan irit : JAS Gripen NG
cukup ndak Om…? 🙂
Ortu ane kontraktor baja. Puluhan genset Dongfeng tetep setia menemani nyari duit. Mesin2 las juga merk aneh2. Tetap awet
Bentuk moncong helicopternya lucu mirip bentuk moncong salah satu tokoh di serial Star Wars yaitu Jar Jar Bing.