Tandingi Radar Hanud Patriot, Perancis Adopsi Radar 4D AESA Ground Fire 300 untuk Sistem hanud SAMP/T NG

Saat Eropa tak bisa bergantung pada sistem rudal hanud (pertahanan udara) Patriot buatan Amerika Serikat, maka sistem hanud SAMP/T (Mamba) dengan rudal Aster 30, adalah solusi taktis yang tersedia bagi Eropa Barat untuk merespon ancaman serangan rudal balistik hipersonik. Selain komponen inti berupa rudal, melekat pada sistem hanud adalah keberadaan radar yang mumpuni untuk merespon ancaman yang berkembang.

Baca juga: Meski Ditentang Perancis, 19 Negara Eropa Bersatu dalam ‘European SkyShield Initiative’

Terkait hal tersebut, Thales Group dari Perancis telah telah meluncurkan Ground Fire 300 (GF300), yaitu radar multifungsi generasi baru yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan angkatan bersenjata yang terus meningkat dalam kemampuan pengawasan dan intersepsi. Dikembangkan di Perancis, sistem ini merupakan kemajuan teknologi yang signifikan dalam pertahanan udara dan rudal, yang bertujuan untuk bersaing langsung dengan sistem hanud Patriot dari Raytheon.

GF300 didasarkan pada antena 4D AESA (Active Electronically Scanned Array) yang menggunakan modul gallium nitride (GaN), yang memungkinkan pembentukan berkas digital pada level elemen. Teknologi canggih ini menawarkan cakupan hemispherical penuh—360° dalam azimuth dan 90° dalam elevasi—dengan jangkauan deteksi hingga 400 kilometer.

Radar yang dikemas dalam kontainer khusus ukuran 20 kaki ini dapat melacak hingga 1.000 target secara bersamaan, termasuk pesawat nirawak, pesawat siluman, rudal supersonik dan subsonik, dan rudal balistik taktis. Thales mengklaim radar ini juga menyediakan deteksi rudal balistik secara otonom dan mendukung panduan rudal, termasuk untuk keluarga rudal Aster, dalam sistem pertahanan udara atau pertahanan rudal terintegrasi.

Mengenal Aster, Satu-satunya Rudal Pertahanan Udara (Hanud) Produksi Eropa dengan Ku Seeker

 

Bicara tentang kontainer GF300, dalam spesifikasi disebut kontainer berstandar ISO 20 kaki punya berat kurang dari 11 ton, sehingga ideal untuk diangkut menggunakan truk 8×8, kereta api atau pesawat angkut sekelas C-130 atau A-400.

Kontainer GF300 dapat disiapkan di suatu lokasi dengan waktu kurang dari 15 menit, dengan pembongkaran yang memungkinkan dalam waktu kurang dari 10 menit. Sistem ini juga dioptimalkan untuk perawatan cepat, menggabungkan redundansi di semua komponen penting (modul pengiriman-penerimaan, motor, ventilator, catu daya), built-in test system (BITE), dan interactive digital manual to support field diagnostics.

Secara operasional, GF300 bekerja dengan baik di lingkungan yang kompleks, berkat pemrosesan Doppler yang canggih dan kemampuan penangkal roket, artileri, dan mortir (C-RAM). Ia dapat mendeteksi objek kecil di wilayah udara yang padat dan dapat beradaptasi dengan ancaman yang muncul, seperti kawanan pesawat nirawak mini atau rudal hipersonik.

Sebagai perbandingan, sistem hanud Patriot menggunakan radar AN/MPQ-65, yang merupakan jenis PESA (Passive Electronically Scanned Array) dengan cakupan azimuth 120° yang terbatas.

Radar Hanud S-400 (92N6E) vs Radar Patriot (AN/MPQ-65), Mana yang Lebih Unggul?

AN/MPQ-65 memerlukan reposisi mekanis atau beberapa radar untuk mencapai pengawasan penuh. Selain itu, arsitektur modular Patriot mencakup command post (ECS), mobile power station (EPP-III) dan communication antenna unit (AMG), sehingga menghasilkan jejak logistik yang lebih berat dan lebih kompleks.

Sementara adopsi GF300 untuk melengkapi sistem hanud SAMP/T NG akan menggantikan sistem Arabel yang saat ini digunakan oleh angkatan bersenjata Perancis sebagai bagian dari inisiatif modernisasi yang dipimpin oleh Direktorat Jenderal Persenjataan Prancis (DGA) dan dikoordinasikan dengan OCCAR.

GF300 baru-baru ini lulus uji penerimaan pabrik, dengan pengiriman pertama diharapkan ke Angkatan Udara dan Antariksa Perancis pada tahun 2026. Program ini merupakan bagian dari momentum industri yang lebih luas: sejak tahun 2022, Thales telah melipatgandakan tingkat produksi radarnya—dari 10 menjadi 28 unit per tahun—dengan target 35 unit pada tahun 2025. Segmen radar sekarang menghasilkan pendapatan sebesar €1,2 miliar, menjadikannya pilar strategis bagi grup pertahanan asal Negeri Eiffel tersebut. (Gilang Perdana)

Singapura Umumkan Status Kesiapan Operasional Penuh Sistem Hanud Aster 30 SAMP/T

4 Comments