Tandingi Kontrak Rafale, Washington Resmi Tawarkan 36 Unit F-15ID ke Indonesia Senilai US$13,9 Miliar
Ibarat tak ingin ketinggalan momentum atas tercapainya kontrak antara Indonesia dan Perancis untuk pengadaan 42 unit Rafale senilai US$8,1 miliar, kubu Amerika Serikat di hari yang sama juga melancarkan ‘serangan’ penawaran ke Pemeritah Indonesia. Dan yang selama ini dinanti-nanti dirilis juga, yakni persetujuan penjualan jet tempur F-15EX untuk Indonesia senilai US$13,9 miliar.
Baca juga: Sah, 6 dari 42 Unit Jet Tempur Rafale Pesanan Indonesia Telah Teken Kontrak Hari Ini
Kabar tersebut dirilis oleh DSCA (Defense Security Cooperation Agency) pada 10 Februari 2022, bahkan saking spesialnya, kode pesawat untuk Indonesia diberi label khusus sebagai F-15ID. Disebutkan bahwa metode penjualan ke Indonesia akan ditawarkan menggunakan pola Foreign Military Sale (FMS).
Dalam siaran pers DSCA dikatakan Pemerintah Indonesia telah meminta penawaran untuk membeli 36 unit F-15ID – dengan rincian elemen terkait berupa delapan puluh tujuh (87) mesin F110-GE-129 atau F100-PW-229 (72 terpasang, 15 suku cadang); empat puluh lima (45) AN/APG-82(v)1 Advanced Electronically Scaned Array (AESA) Radar (36 terpasang, 9 suku cadang); empat puluh lima (45) AN/ALQ-250 Eagle Passive Active Warning Survivability Systems (EPAWSS) (36 terpasang, 9 suku cadang); empat puluh delapan (48) komputer digital Advanced Display Core Processor (ADCP) II (36 terpasang, 12 suku cadang); delapan puluh (80) Joint Helmet Mounted Cueing Systems (JHMCS) (72 terpasang, 8 suku cadang); sembilan puluh dua (92) perangkat keamanan Sistem Pemosisian Global (GPS)/Sistem Navigasi Inersia (EGI); empat puluh (40) pod navigasi AN/AAQ-13 LANTIRN (36 terpasang, 4 suku cadang); empat puluh (40) AN/AAQ-33 Sniper Advanced Targeting Pod (ATP) (36 terpasang, 4 suku cadang); seratus lima puluh enam (156) peluncur LAU-128 (144 terpasang, 12 suku cadang); dan empat puluh (40) sistem senjata M61A “Vulcan” (36 terpasang, 4 suku cadang).
DSCA juga menyertakan paket pod pelatihan Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI) (P5 CTS) dan peralatan pendukung; MS-110 Recce Pod; AN/ASG-34 Pencarian Inframerah dan Lacak Internasional; dispenser tindakan balasan AN/ALE-47; AN/PYQ Pemuat Kunci Sederhana; navigasi presisi tambahan, komunikasi yang aman dan peralatan kriptografi; Dukungan Program Bantuan Keamanan Internasional Tempur Elektronik (ECISAP); Sistem Perencanaan Misi Bersama (JMPS); Night Vision Goggles (NVG) dan peralatan serta suku cadang pendukung; tangki bahan bakar konformal; sekam dan suar; pesawat dan peralatan pendukung dan pengujian personel; tiang, adaptor peluncur, antarmuka senjata, tangki bahan bakar, dan perangkat keras yang terpasang; travel pod, laboratorium peralatan pengukuran presisi, kalibrasi, dan simulator; suku cadang dan perbaikan, layanan perbaikan dan pengembalian; peta, publikasi, dan dokumentasi teknis; studi dan survei; perangkat lunak diklasifikasikan/tidak diklasifikasikan dan dukungan perangkat lunak; pelatihan personel dan peralatan pelatihan; jasa pengelolaan fasilitas dan fasilitas, desain dan/atau konstruksi. Perkiraan total biaya adalah US$13,9 miliar.
Dikatakan bahwa penjualan ini akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan mitra regional penting yang merupakan kekuatan untuk stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik. Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan dan memelihara kemampuan bela diri yang kuat dan efektif.
Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan Indonesia untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan dengan memungkinkannya untuk memberikan peningkatan pencegahan dan cakupan pertahanan udara di domain udara dan maritim yang sangat kompleks.
Baca juga: KSAU Tentang F-15EX: “Jika Ada Kontrak Hari ini, Pesawat Baru Diterima Pada Tahun 2027”
Dan sebagai catatan, usulan penjualan peralatan dan dukungan persenjataan ini tidak akan mengubah keseimbangan dasar militer di wilayah Asia Tenggara, dimana postur kekuatan udara terdepan di wilayah ini masih akan dipegang oleh Singapura. (Gilang Perdana)
Semoga dibukakan hati bu Menkeu utk membayar 24-36 F-15EX full armament. Tunda dulu V22-Osprey & pindahan ibukotanya tak apa lah. Perkuat dulu otot matra darat-laut-udara.
42 Rafale+36 F-15EX Epaws+50 Boramae+32 F-16 ID/MLU
FREMM+Maestrale+Arrowhead 140+Mogami+ScorpeneAIP+U-209
Leopard+Harimau+Caesar+Astross+Nasams+Starstreak+Millennium
Tambah terus quantity nya
jangan lupa, kalau pesawat amrik makenya harus pake source code 😅
muahalll euy kalo total harga F15 segede gini, lebih baik duitnya di beli kan buat rafa semua …
Udh 24 jam beritanya wah,mudah2an besok2 jgn jd wih
bener2 amrik ngga mau ditelikung perancis….Kalo saja ngga ada sign kontrak pmbelian rafale kemaren, blom tentu amrik mau nawarin paket ‘gila’ f15 ini. Salah satu yg mngejutkan adalah kesediaan Boeing mnjual EPAWSS lengkap, yg mn dulu disebut2 sistem ini ngga bakalan dijual ke indonesia. Yang jadi masalah selanjutnya ada di kita…..apa ada anggarannya?? US$13,9 miliar, njiirr….beli rafale aja nyicil 6 biji dulu,…apa nntinya beli f15ID ini jg nyicil dikit2 belinya??
Yg kemaren beli pespur mau dibayar pake komoditi mending minggir dulu, pesenan dari USA mau lewat Bos😎.
Kemaren-kemaren Indonesia kalo beli F-15 gak akan dapet EPAWSS, Lantrin Pods, ATS Pods nah tuh semuanya udah ada. Gak ada lagi cerita Indonesia dikasih teknologi downgrade dari USA ya, itu semuanya udah jauh lebih unggul dari semua alutsista generasi keempat plus yg ada di kawasan. Speknya udah spek kelas Wahid setara punya Qatar. Bahkan F-15 C/D USAF gak semuanya selengkap itu. Rusia?? Mana berani ngasih spek setara punya negara dia. Adanya the real downgrade varian ekspor tuh. Hhhhhhhhhh
Bu SM langsung pening kepalanya
Mantab jiwa 😅😇😅
“bahkan saking spesialnya, kode pesawwat Indonesia diberi label khusus sebagai F-15ID.”
apakah spek F15id ini bakalan di atas atau setidak nya sama dengan F15 punya anak emas nya AS, singapura min?
” dukungan persenjataan ini tidak akan mengubah keseimbangan dasar militer di wilayah Asia Tenggara, dimana postur kekuatan udara terdepan di wilayah ini masih akan dipegang oleh Singapura ”
————————————————————
Bahasa ini yg paling gak enak min…😁😁
Vulgar banget tanpa Tedeng aling aling
Apa Krn mereka bakal operasikan F-35 ya?..🙄