Tandingi GPS, Rusia dan Cina ‘Bersatu’ Integrasikan Kemampuan GLONASS dan Beidou
|Rusia dan Cina mungkin menyadari, bahwa akan ‘berat’ untuk menandingi kedigdayaan dan akurasi sistem navigasi satelit GPS (Global Positioning Systems). Seperti diketahui, Rusia sejak lama telah mengoperasikan GLONASS (Globalnaya Navigatsionnaya Sputnikovaya Sistema), sedangkan Cina sebagai pendatang baru namun progresif dengan Beidou Navigation Satellite System.
Baik GLONASS dan Beidou pada dasarnya sama-sama dihadirkan untuk menciptakan kemandirian navigasi, baik untuk keperluan sipil dan militer. Namun, guna menciptakan akurasi yang dapat menandingi GPS jelas diperlukan usaha yang ekstra, waktu yang panjang dan tentunya biasa yang sangat besar.
Sebut saja, sampai Agustus 2020, ada total 27 satelit GLONASS pada orbit, namun hanya 23 satelit yang beroperasi. Sedangkan Beidou, sampai Juni 2020 telah mengoperasikan 35 satelit navigasi pada orbit. Sementara navigasi GPS, sampai Mei 2020 diperkuat oleh 31 satelit tanpa cadangan di orbit yang dinonaktifkan.
Umumnya, akurasi navigasi satelit meningkat seiring dengan semakin banyaknya satelit yang diluncurkan ke sistem, tetapi perlu dicatat, jumlah satelit bukanlah satu-satunya faktor yang penting. Sistem dengan orbit tinggi membutuhkan lebih banyak satelit daripada sistem dengan orbit rendah untuk mencapai akurasi lokasi yang sebanding. Posisi satelit dan penghalang sinyal seperti gedung dan pepohonan semuanya memengaruhi informasi navigasi yang diterima perangkat.
Dan berangkat dari kebutuhan Rusia dan Cina guna mendongkrak akurasi platform navigasi satelit, ada kabar bahwa kedua negara yang dikenal sebagai rival Amerika Serikat ini telah menandatangani kerja sama untuk meningkatkan akurasi navigasi satelit dengan pertukaran pembangunan stasiun navigasi antar kedua negara.
Dikutip dari Kantor Berita Rusia Tass – tass.com (27/9/2022), disebutkan Rusia dan Cina telah menandatangani kontrak untuk penempatan stasiun GLONASS di wilayah Cina dan penempatan stasiun Beidou di wilayah Rusia.
Badan Penerbangan dan Antariksa Rusia, Roscosmos, mengatakan bahwa stasiun GLONASS Rusia akan berlokasi di Changchun, Urumqi dan Shanghai, sementara stasiun Beidou Cina, akan berlokasi di Obninsk, Irkutsk dan Petropavlovsk-Kamchatsky.
“Digunakan secara bersamaan, sistem Rusia dan Cina – GLONASS dan Beidou, akan meningkatkan akurasi dan keandalan navigasi. Oleh karena itu, kami dengan tulus tertarik pada kerja sama yang lebih luas dalam menggunakan sistem GLONASS dan Beidou, serta teknologi navigasi yang didasarkan pada kedua platform,” kata CEO Roscosmos Yury Borisov.
Baik Rusia dan Cina akan bersama-sama menyediakan layanan dukungan informasi kepada pelanggan GLONASS dan Beidou.
Baca juga: Washington Bahas Kemungkinan ‘Putus’ Akses Navigasi GPS di Wilayah Rusia
Sebelumnya, Roscosmos dan China Satellite Navigation System menandatangani kesepakatan mengenai kerja sama dalam memastikan komplementaritas sistem satelit navigasi global GLONASS dan Beidou. Pada bulan Juli lalu, mantan kepala Roscosmos, Dmitry Rogozin, mengatakan tidak mengesampingkan bahwa kerja sama antara GLONASS dan Beidou akan mencakup komunikasi dan sistem pengintaian. (Gilang Perdana)
@periskop
Khusus trio EW Ruskies bukan teknologi hardware yang diincar tapi software yaitu defractor, proxy code & frequency base. Tak ada yang istimewa karena Amriki & NATO pun mampu bikin yang sama baik software maupun hardware.
3 software penting dari trio EW Krasukha Taran Kort bisa dianggap sebagai versi digital dari Enigma Nazi tapi dgn kemampuan skala operasi yang lebih luas. Sama seperti Enigma saat WW2 tujuan penting Amriki dan NATO adalah memecahkan kodenya
negara barat sebenarnya juga suka nyolong teknologi bisa dibilang, contoh gampangnya rpg (pslr-1), yak-41 (stovl f-35B (meskipun yang ini ngga bisa disebut nyolong juga sih)), mikir² rusia kasian juga ya bela ibukota malah terkepung sana-sini
Ane justru menunggu mampukah kolaborasi Sino + Ruskies membangun low orbital satellite network sebagai pendukung komunikasi & navigasi. Disini kelebihan GPS dibandingkan Baidou & GLONASS dgn sistem lumayan komplit
Belum lagi membangun software dari proxy & defractor serta protocol code yang harus berubah total dan itu butuh biaya gede serta waktu tak sedikit bahkan bisa melebihi biaya & waktu pembangunan hardware
Kecerobohan Ruskies di Ukro kasih gratis utuh pula trio EW Taran, Krasukha & Kort bikin Amriki dan NATO mampu memegang kontrol atas GLONASS terbukti jaringan GLONASS dibikin ambyar di konflik Ruskies vs Ukro sejak awal Juli
Satu lagi mampu tidak Ruskies untuk siap jadi kacung Sino. Orang Ruskies terkenal pintar, sistematis tapi pride, ego & angkuhnya gede.