Tandingi “Baba Yaga”, Rusia Kirim “Night Witch” ke Ukraina – Drone Tempur dan Logistik untuk Operasi Malam Hari
Satu lagi drone yang meraimaikan perang Ukraina, setelah pengembang Rusia mengumumkan produksi massal drone hexacopter, tempur dan logistik “Night Witch” untuk operasi malam hari, yang mampu membawa payload 20 kg dan terbang sejauh 50 km.
Groza, pengembang dari Rusia telah menciptakan drone jenis hexacopter, baru, mirip dengan drone Ukraina dengan label “Baba Yaga”, tetapi dengan karakteristik yang lebih baik. Baba Yaga digunakan terutama pada malam hari dengan gerakan lambat, berisik, dan terbang rendah. Namun, drone ini menimbulkan banyak masalah karena membawa muatan yang besar.
Nama “Baba Yaga” diambil dari sosok mitologi dalam cerita rakyat Slavia, yang dikenal sebagai penyihir atau makhluk supranatural yang menakutkan. Nama ini mencerminkan karakteristik drone yang menakutkan dan mengintimidasi dalam perannya di medan perang. Baya Yaga berjenis jenis hexacopter, yang berarti memiliki enam rotor atau baling-baling. Drone hexacopter ini biasanya memiliki keunggulan dalam stabilitas dan daya angkut dibandingkan dengan quadcopter (drone dengan empat rotor), menjadikannya cocok untuk membawa muatan lebih berat, seperti bahan peledak.

Dengan enam rotor, hexacopter memiliki stabilitas yang lebih baik, terutama dalam kondisi angin atau cuaca yang kurang mendukung. Jika satu rotor gagal, drone masih bisa tetap terbang dengan lima rotor yang tersisa.
Dan sekarang Rusia telah berhasil menciptakan drone tandingan, meski awalnya dirancang sebagai drone tempur. Drone hexa copter yang disebut “Night Witch” atau “Penyihir Malam”, tidak hanya mampu mengebom posisi musuh, tetapi juga mengirimkan kargo. Drone ini beroperasi pada frekuensi non-standar menggunakan pita lebar.
Selain itu, Night Witch mampu memindai gelombang udara setelah waktu tertentu, mentransmisikan video pada jarak hingga 50 km, mencapai kecepatan hingga 60 km per jam, dan membawa muatan hingga 20 kg.
Saat ini, komponen asing digunakan dalam desain drone, tetapi substitusi produk impor sudah berlangsung. Kabarnya, diperlukan waktu satu untuk merakit satu drone Night Witch. Batch pertama, yang terdiri dari 50 unit Night Witch telah dikirim ke garis depan pertempuran di Ukraina. (Gilang Perdana)