Tampil Memukau di Aero India 2025, Rusia Resmi Tawarkan Produksi Bersama Sukhoi Su-57 di India, Masa Depan AMCA Terancam?

Meski di masa lalu pernah mundur dari tawaran untuk mengakuisisi jet tempur stealth Sukhoi Su-57E. Namun, tibanya Su-57 untuk pertama kalinya di India dalam demo udara memukau di pameran dirgantara Aero India 2025 (10 – 14 Februari), bisa jadi bakal merubah pandangan India tentang Su-57.

Baca juga: Memukau Aero India 2025, Sukhoi Su-57 Felon Lepas Landas dari Runway Pendek Dalam Waktu 10 Detik

Dan dari ajang Aero India 2025, CEO of United Aircraft Cooperation (UAC) Vadim Badekha kepada media Rusia telah mengonfirmasi bahwa pihaknya telah secara resmi menawarkan produksi bersama Sukhoi Su-57 kepada India.

“Penilaian India terhadap Su-57 positif. Semua orang melihat bahwa ini adalah satu-satunya jet tempur generasi kelima yang secara teratur berpartisipasi dalam operasi tempur, menunjukkan kualitas dan karakteristik teknis terbaiknya,” lanjut Badekha.

“Kami menawarkan pengembangan bersama Su-57 dengan India. Sekaligus kami menawarkan produksi bersama Su-57 di sini, di India,” Badekha mengakhiri wawancaranya, seperti dikutip Bulgarianmilitary.com

Tawaran pengembangan dan produksi bersama di India sejalan dengan minat lama New Delhi terhadap teknologi pesawat tempur canggih. India sebelumnya bekerja sama dengan Rusia dalam program Fifth Generation Fighter Aircraft (FGFA) dengan tujuan mengembangkan varian Su-57 yang disesuaikan dengan kebutuhan India.

Rusia Tawarkan India Produksi Secara Lokal Sukhoi Su-57 Felon

Namun, program FGFA terhenti pada tahun 2018 karena kekhawatiran atas biaya, transfer teknologi, dan status pengembangan Su-57 saat itu. Sejak saat itu, India mengejar pesawat tempur canggih, termasuk inisiatif domestik dalam program Advanced Medium Combat Aircraft (AMCA).

Proposal terbaru Rusia merupakan upaya untuk menghidupkan kembali minat dalam proyek pesawat tempur bersama dengan menawarkan produksi lokal—permintaan utama dari kebijakan pengadaan pertahanan India yang bertujuan untuk memperkuat manufaktur dalam negeri di bawah inisiatif ‘Make in India’.

Terdesak oleh Pakistan
Mantan Marsekal Udara Angkatan Udara India Anil Chopra telah mempertimbangkan perdebatan tentang apakah New Delhi harus mengakuisisi Su-57 Rusia, menawarkan perspektif yang berbeda tentang masalah tersebut. Menurut Chopra, program AMCA telah tertinggal dari jadwal, sementara Pakistan semakin dekat untuk mengirimkan gelombang pertama jet tempur generasi kelima J-35 buatan Cina, plus pengembangan dan produksi jet tempur stealth KAAN dari Turki.

Pakistan Gabung ke Program Jet Tempur Stealth KAAN (Turki), India Berpotensi Kebut AMCA

Dinamika ini menghadirkan titik keputusan penting bagi India, haruskah mengandalkan AMCA sepenuhnya, dengan prototipe yang diharapkan baru akan tersedia dalam dekade berikutnya, atau mengamankan solusi sementara untuk menghindari dominasi Pakistan. Dalam pandangan Chopra, Su-57 dapat mengisi celah itu, memastikan Angkatan Udara India tidak tertinggal dalam perlombaan senjata regional.

Chopra juga berpendapat bahwa Su-57 tetap menjadi taruhan terbaik India, terutama mengingat Washington tidak mungkin menawarkan F-35 Lightning II ke New Delhi.

Namun, akuisisi Su-57 akan memiliki implikasi signifikan bagi program AMCA, baik secara teknologi maupun strategis. Bila memutuskan membeli Su-57, maka dibutuhkan komitmen dana besar untuk Su-57, yakni memerlukan pekerjaan integrasi tambahan agar selaras dengan persyaratan Angkatan Udara India, yang pada akhirnya dapat mengalihkan sumber daya keuangan dan teknik dari pengembangan AMCA.

Turki dan Pakistan Bahas Produksi Bersama Jet Tempur Stealth KAAN

Hal tersebut kemungkinan akan membuat program AMCA mundur dari jadwal. Bila Su-57 memasuki layanan India, bahkan dalam jumlah terbatas, hal itu dapat mengubah struktur kekuatan Angkatan Udara India dengan cara yang mempersulit masa depan AMCA.

Pengenalan pesawat tempur generasi kelima asing, terutama yang memiliki filosofi desain dan tuntutan logistik yang berbeda, dapat menimbulkan tantangan interoperabilitas.

Transfer teknologi merupakan faktor penting lainnya. Tidak seperti AMCA, yang dirancang untuk menjadi program India sepenuhnya, Su-57 merupakan produk Rusia dengan akses terbatas ke teknologi intinya. Mengintegrasikannya ke dalam ekosistem Angkatan Udara India berarti harus beradaptasi dengan sistem, rantai pasokan, dan protokol pemeliharaan Rusia, yang dapat memiliki implikasi jangka panjang bagi industri pertahanan India. (Gilang Perdana)

Safran (Perancis) Siap Berikan Alih Teknologi 100% untuk Mesin Jet Tempur Stealth AMCA India