Talisman Airborne Defense Suite – Active Jammer Pod yang Terpasang di Sukhoi Su-30 TNI AU

(Egi Inovasi)

Sejak rampungnya upgrade jet tempur Sukhoi Su-27SK TS-2701 dan TS-2702 Skadron Udara 11, maka merebak kabar tentang instalasi perangkat active jammer pod yang dipasok oleh manufaktur asal Belarusia. Meski diwartakan dipasok oleh perusahaan asal Belarusia, sejatinya belum diketahui persis, tipe active jammer pod yang dipasang pada Sukhoi TNI AU tersebut.

Baca juga: Mengenal “Veresk” – Active Jammer Pod dari Belarusia untuk Sukhoi Series

Pasalnya, saat diturunkan dari pesawat kargo Antonov An-124, kedua jet tempur dalam kondisi sayap dilepas, maka tidak nampak jelas apakah perangkat jammer pod sudah terpasang atau belum di dua unit Su-27 tersebut. Sontak mengenai jenis jammer pod yang dipasang pada dua Su-27 TNI AU menjadi buah pembicaraan netizen, tidak ada informasi yang jelas, tipe dan jenis jammer pod apa yang akan dipasang di Sukhoi TNI AU.

Sempat diduga yang digunakan adalah “Veresk” active jammer besutan perusaan asal Belarusia, Belspetsvneshtechnika. Lantaran Veresk memang punya spesifikasi dan dirancang untuk digunakan pada keluarga Sukhoi Su-27/Su-30. Namun, jenis active jammer yang lebih tepat adalah Talisman ADS (Airborne Defense Suite) buatan Defence Initiative, yang tak lain juga merupakan perusahaan asal Belarusia.

(Defence Initiative)

Bukti adopsi Talisman ADS pada jet tempur Sukhoi TNI AU terlihat jelas dalam postingan foto yang diunggah di situs egi-inovasi.com, Egi Inovasi dalam keterangan menyebut sebagai perusahaan yang melakukan trial dan testing pada perangkat Talisman ADS di Lanud Hasanuddin, Makassar. Nampak dalam foto, perangkat jammer yang dipasang pada hardpoint di bawah sayap Sukhoi Su-30MK2. Tidak ada perbedaan yang mencolok antara Talisman dan Veresk, dari desain keduanya mirip.

Egi Inovasi dalam situsnya menyebut, pengujian Talisman ADS dilakukan dengan pemantauan saat pesawat berada di darat dan saat pesawat mengudara. Sistem pengujian internal memastikan penelusuran dalam pengoperasian peralatan, serta deteksi dan lokalisasi kegagalan peralatan dalam keakuratan tinggi. Talisman ADS pada prinsipnya memiliki dua mode, yaitu mode electronic stelath dan mode false target.

(Egi Inovasi)

Bila merukuk ke spesifikasi yang dirilis dalam situs defin.by, disebut perangkat jammer ini berjalan di rentang frekuensi 2.0-18.0 GHz. Secara simultan, Talisman dapat melakukan jamming pada 10 sasaran, sementara tenaga yang dibutuhkan jammer pod ini mencapai 1400 Watt. Bobot satu unit pod jammer ini 65 kg dengan dimensi 245 х 185 х 2138 mm.

Selama penerbangan, active jammer pod ini dapat beroperasi otomatis, sehingga penggunaan jammer pod tak perlu mengganggu konsentrasi pilot. Konkritnya, saat sensor pada jammer menangkap sinyal radar pencari atau radar pengendali tembakan (fire control radar) dari lawan, maka jammer otomatis akan menganalisa jenis sinyal radar yang masuk, melakukan modifikasi amplitudo, modulasi polarisasi dan mentransmisikan kembali sinyal yang telah dimodifikasi ke arah lawan dengan opsi ECM (Electronic Counter Measure) yang dibutuhkan pada jenis pesawat atau radar lawan yang dihadapi.

(Egi Inovasi)

Nantinya yang bakal dirasakan oleh pesawat tempur lawan adalah kekacauan menentukan koordinat, dimana pesawat lawan sulit untuk mengunci sasaran, atau proses penguncian sasaran menjadi lambat.

Baca juga: AL AS Tuntaskan Uji Coba Jammer Pod Terbaru untuk EA-18G Growler

Bukan itu saja, Talisman juga akan membuat kacau sistem pelacakan pada pesawat lawan, sehingga mereka malah melacak sasaran yang salah (false target). Selain mengacaukan sistem tracking, jammer ini juga mampu membuat sasaran palsu yang dapat dibaca sensor radar lawan. (Gilang Perdana)

16 Comments