Update Drone KamikazeKlik di Atas

‘Tak Rela’ Dijual ke Ukraina, Argentina Temukan Solusi ‘Hidupkan’ Super Etendard, Termasuk Atasi Masalah Kursi Lontar

AM-39 Exocet terpasang pada jet Super Etendard AL Argentina.

Kilas balik ke tahun 2019, Argentina membeli lima unit jet tempur Super Etendard bekas pakai Angkatan Laut Perancis yang telah dipensiunkan. Namun, apesnya Argentina tidak pernah mengoperasikan jet tempur ‘jawara lautan’ tersebut. Pada bulan Mei 2023, Argentina akhirnya menyerah dengan resmi memensiunkan Super Etendard tersebut.

Baca juga: Kesulitan Suku Cadang, Argentina Resmi Pensiunkan Jet Tempur Legendaris Super Etendard

Seperti telah dikupas pada tautan artikel di atas, pangkal dari keputusan pensiunnya Super Etendard dilatarbelakangi kesulitan pasokan suku cadang. Argentina memiliki total 14 unit Super Etendard, tiga di antaranya hilang dan Angkatan Laut Argentina hanya mengoperasikan sisanya 11 unit. Namun, kesebelas Super Etendard belum terbang dalam beberapa tahun terakhir.

Meski sejak tahun 1990 Angkatan Laut Argentina tidak lagi mengoperasikan kapal induk ARA Veinticinco de Mayo (V-2), namun, Angkatan Laut Argentina masih terus menggunakan jet tempur single seat legendaris buatan Dassault Aviation Perancis, Super Etendard.

Termasuk lima unit yang baru dikirim pada tahun 2019 dari Perancis, nyatanya tidak pernah terbang dengan lambang kebesaran Angkatan Laut Argentina. Kelima Super Etendard yang tiba di Argentina mengalami masalah (kerusakan) pada kursi lontar, yang mana Super Etendard menggunakan kursi lontar Martin Baker Mk 4A buatan Inggris. Lantaran ada embel-embel ‘Inggris’ membuat Argentina tidak bisa berkutik, pasalnya Inggris masih memberlakukan embargo kepada Argentina.

Ketimbang mangkrak di hanggar, ada kabar bahwa Argentina akan memulihkan kemampuan Super Etendard Modernise, yakni dengan janji untuk dijual ke Ukraina.

Model kit Super Etendard dengan kamuflase dan logo Puspenerbal TNI AL (Foto: istimewa)

Pada awal Juni 2024, Argentina bermaksud untuk mentransfer lima unit Super Etendard yang akan dimodernisasi ke Ukraina. Argentina membeli pesawat-pesawat ini dari Perancis seharga €12,5 juta, tetapi tidak pernah dioperasikan karena masalah teknis pada kursi lontar. Tidak mungkin untuk memperbaikinya karena embargo Inggris terhadap teknologi militer asal Inggris untuk Angkatan Bersenjata Republik Argentina.

Argentina adalah satu-satunya pemilik Super Etendard, karena Perancis telah menonaktifkan Super Etendard M (Modernise) pada tahun 2016. Saat itu, ada peluang untuk menjual semua 54 unit pesawat jenis ini yang tersedia (di Perancis) ke Argentina, tetapi pada akhirnya, hanya lima yang terjual.

Rekam jejak di atas, dipercaya akan memperumit kelayakan pengiriman pesawat semacam itu dari Argentina ke Ukraina. Bahkan jika tidak ada faktor embargo dan sangat mungkin untuk memulihkan kursi lontar, pertanyaan akan muncul, bagaimana menjaga kesiapan teknis Super Etendard Modernise oleh Angkatan Udara Ukraina. Tak bisa dipungkiri, bahwa hadirnya Super Etendard bisa jadi akan menambah beban pada infrastruktur dan kesiapan operasi Ukraina.

Namun, Super Etendard memiliki seperangkat fitur yang cukup menarik, sebut saja ada radar Anemone dengan jangkauan deteksi target maritim hingga 200 km, sistem peperangan elektronik, sistem navigasi yang diperbarui, dan konsol penargetan optik untuk penggunaan senjata presisi tinggi Damocles.

Nah, yang menarik, situs Infodefensa menyebut Argentina seperti setengah hati untuk melepas Super Etendard, pasalnya Angkatan Laut Argentina memutuskan untuk memulihkan dan mengoperasikan Super Etendard Modernise ini sendiri, yang ingin ditransfer negara itu ke Ukraina.

Kepala Staf Umum Angkatan Laut Argentina, Laksamana Muda Carlos Maria Allievi, menyatakan bahwa kesiapan teknis pesawat-pesawat ini dapat dipulihkan dan salah satunya dapat diuji terbang. Jadi, dapat diasumsikan bahwa Argentina telah menemukan solusi teknis untuk memperbaiki kursi lontar yang selama ini terkena embargo oleh Inggris. (Gilang Perdana)

Masih Eksis di Argentina, Super Etendard Ternyata Pernah Ditawarkan Serius ke Indonesia

3 Comments