Tak Butuh Waktu Lama, Inggris Lipatgandakan Armada Kapal Perang Berkat ‘Stealth Inflatable Warships’
|Sebagai ‘wakil polisi dunia,’ Inggris punya aktivitas militer global yang tak pernah sepi dari konflik, oleh karena itu, Angkatan Laut Negeri Britania harus dalam kondisi siap tempur, bahkan dalam operasi jarak jauh sekalipun. Dan belum lama ada kabar bahwa Angkatan Laut Inggris (Royal Navy) akam melipatgandakan armada kapal perangnya, tapi hanya dalam waktu sekejap.
Baca juga: Pilot Tempur Rusia Harus Waspada, Ada F-16 ‘Tiup’ Ukraina dengan Pengecoh Sensor Infrared
Inggris optimis untuk melipatgandakan armada kapal perang dalam waktu sekejap, dan sudah barang tentu berbeda dengan kisah dalam ‘roro jonggrang’. Seperti dikutip ukdefencejournal.org (1/4/2025), Angkatan Laut Inggris akan memperkenalkan kapal perang tiup jenis untuk memperluas armadanya.
Dalam upaya untuk meningkatkan jumlah armada secara drastis, pemerintah Inggris telah mengumumkan peluncuran armada baru kapal perang tiup siluman (stealth inflatable warships), yang dirancang untuk dikerahkan dengan cepat dan hampir tidak terlihat oleh radar musuh.
Menteri Pertahanan Inggris Sir Barnaby Haddock memuji inisiatif tersebut sebagai “pengubah permainan dalam peperangan angkatan laut,” dengan menyatakan bahwa Inflatable Maritime Engagement Platform (IMEP) yang baru akan memungkinkan Angkatan Laut Inggris untuk ‘melipatgandakan’ ukuran armadanya dalam semalam sambil menjaga biaya operasional seminimal mungkin.
“Kapal-kapal ini tidak terdeteksi oleh radar, sangat mobile, dan, jika terjadi serangan musuh, dapat dengan mudah diganti dengan pompa kaki dan sedikit kesabaran,” katanya.
Setiap kapal perang tiup adalah fake target dan akan dimodelkan berdasarkan kapal-kapal Angkatan Laut Inggris yang ada, dengan kapal utama, HMS Bouncy Castle, yang sudah menjalani uji coba laut di Serpentine. Kementerian Pertahanan Inggris telah mengonfirmasi bahwa armada tersebut akan mencakup kapal induk dan kapal selam tiup, yang memastikan bahwa kekuatan angkatan laut Inggris diperkuat dengan lebih dari 300 kapal tambahan pada akhir tahun.
Floating Decoy System: Kecoh Serangan Rudal Anti Kapal dengan Teknologi Reflektor
Komodor Avril Fuller dari Angkatan Laut Inggris memuji kecerdikan rencana tersebut: “Armada ini memungkinkan fleksibilitas yang ekstrem. Di masa damai, kapal-kapal tersebut dapat disimpan dalam satu kontainer pengiriman. Di masa perang, kapal-kapal tersebut dapat dikerahkan ke mana saja dalam hitungan menit. Dan jika rudal musuh mengenai kapal tiup, maka dalam skenario terburuk, kapal tersebut akan mengempis secara perlahan.”
Namun, analis pertahanan telah menyuarakan kekhawatiran tentang daya tahan, terutama setelah prototipe kapal fregat tiup secara tidak sengaja tenggelam oleh burung camar yang mendarat di geladaknya. Untuk mengurangi hal ini, para insinyur telah menyarankan untuk menambahkan kolam renang plastik bertulang di sekitar kapal untuk meningkatkan daya apung.
Perang Ukraina Pacu Produksi Fake Target, Termasuk HIMARS Palsu
Para kritikus berpendapat bahwa ketergantungan armada baru pada teknologi penggelembungan manual dapat menjadi masalah, terutama dalam situasi pertempuran yang menegangkan. Namun, juru bicara pemerintah meyakinkan bahwa setiap kapal akan dilengkapi dengan “strategic air pump operator” untuk memastikan pengerahan yang cepat.
Untuk lebih mengurangi biaya, pemerintah dilaporkan sedang berdiskusi dengan perusahaan retail besar untuk mensponsori armada tersebut, dengan proposal awal termasuk HMS Lilo, HMS Rubber Duck, dan HMS Poundland Patriot.
Sumber Downing Street menyatakan bahwa jika berhasil, skema ini dapat diperluas untuk mencakup tank militer tiup dan jet tempur tiup. Model decoy rudal dengan sasaran palsu sejatinya sudah jamak dilakukan, seperti telah diadopsi Ukraina dalam perangnya melawan Rusia. Namun, penggelaran decoy dalam model skala kapal perang besar-besaran, baru kali ini dicoba oleh Angkatan Laut Inggris. (Merujuk pada sumbernya, artikel ini dibuat untuk menyambut ‘April Mop’, sehingga tema utama artikel ini tidak benar – Gilang Perdana)
Teknologi persenjataan abad 21 makin berkembang sudah satu paket tampaknya dengan dummy atau tiruannya untuk mengecoh musuh dalam perang juga ikut dikembangkan, hal ini sejalan dengan kutipan sang maestro yaitu “Semua peperangan didasarkan pada tipu daya” – Sun Tzu