Update Drone KamikazeKlik di Atas

Taiwan Luncurkan D2 8×8 – Panser Fire Support Vehicle dengan Meriam 105mm, Siap Lawan Tank Cina

Meski dibayangi invasi oleh Cina, rupanya Taiwan tidak panik dan justru mampu fokus lebih baik pada pengembangan alutsista produksi dalam negeri. Selain membangun kapal selam, rudal pertahanan udara, drone dan jet tempur, yang terbaru Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan meluncurkan prototipe ranpur lapis baja D2 8×8.

Baca juga: Hadapi Invasi Cina Daratan, Taiwan Lakukan Kamuflase Urban pada Kendaraan Tempur

Meski didapuk sebagai panser 8×8, namun D2 dirancang untuk meningkatkan kemampuan anti tank Taiwan, khususnya untuk menetralsir tank Cina. Peluncuran D2 disampaikan melalui akun X Kementerian Pertahanan Taiwan pada tanggal 27 Juni 2024, menandai kemajuan signifikan dalam teknologi pertahanan Taiwan di tengah meningkatnya ketegangan regional.

D2 masuk dalam kelompok Fire Support Vehicle dengan empat awak, lantaran ranpur beroda ban ini dilengkapi dengan meriam kaliber 105 mm. Desain D2 dibangun berdasarkan pada ranpur lapis baja CM-32 8×8 “Clouded Leopard” yang ditambahkan beberapa fitur mutakhir yang menjadikannya aset tangguh di medan perang.

Dengan meriam 105mm yang kuat, D2 dirancang untuk daya tembak dan presisi yang unggul. Fire powernya memungkinkan keterlibatan efektif dengan target musuh, memastikan tindakan cepat dan tegas dalam skenario pertempuran

Salah satu fitur menonjol dari D2 adalah 360-degree surround view capability.. Sistem canggih ini memberikan kesadaran situasional yang komprehensif kepada awak kendaraan, sehingga secara signifikan meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasional. Visibilitas menyeluruh memastikan bahwa D2 dapat secara efektif menavigasi dan merespons ancaman dari segala arah. Kamera memberikan pandangan menyeluruh pada D2. Sistem pengawasan mendukung pengoperasian di segala kondisi cuaca, mendeteksi kendaraan pada jarak 2.000 meter dan personel pada jarak 1.200 meter.

Selain itu, prototipe D2 dapat mencapai kecepatan tertinggi lebih dari 100 km per jam. Mobilitas yang mengesankan ini memungkinkan penempatan dan reposisi yang cepat, sehingga memungkinkan pasukan Taiwan merespons dengan cepat terhadap ancaman yang muncul. Kombinasi kecepatan dan daya tembak memastikan bahwa D2 dapat mengungguli dan mengalahkan musuh potensial.

Seperti dikutip Armyrecognition.com, pengembangan D2 terjadi pada saat yang penting bagi Taiwan, karena Taiwan menghadapi tekanan militer yang meningkat dari Cina. Pengenalan kendaraan lapis baja canggih ini adalah bagian dari strategi Taiwan yang lebih luas untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan mencegah agresi. Kementerian Pertahanan Nasional telah menekankan bahwa D2 akan memainkan peran kunci dalam meningkatkan postur pertahanan Taiwan dan menjaga stabilitas regional.

Platform kendaraan lapis baja CM-32 8×8 yang berfungsi sebagai sasis standar untuk D2, telah terbukti menjadi kendaraan yang andal dan serbaguna dalam persenjataan militer Taiwan.

Kementerian Pertahanan Taiwan pada awal tahun 2021 mengalokasikan NT$768 juta untuk memulai pengembangan kendaraan tempur beroda, yang diasumsikan didasarkan pada platform Yunpao (CM-32 Clouded Leopard) 8×8 yang sudah dioperasikan Angkatan Darat Taiwan. Namun, lambung kendaraan prototipe D2 jelas berbeda dari kendaraan dasar CM-32, dengan ventilasi pembuangan terbuka di sisi kanannya.

Prototipe awal kendaraan tempur beroda berdasarkan platform CM-32 dengan menara berawak 105 mm telah ditampilkan di Taipei Aerospace & Defense Technology Exhibition (TADTE), namun prototipe terbaru tampaknya didasarkan pada kendaraan yang benar-benar baru.

Kaliber meriam pada D2 setara dengan meriam pada MBT M60A3 dan CM11 105 mm, yang seharusnya menyederhanakan logistik. Selama pengujian, prototipe D2 mendemonstrasikan kemampuan menembak dengan menembus pelat baja setebal 500 mm dari jarak 2000 meter dengan proyektil armor-piercing feathered sub-caliber. Umur laras yang diharapkan adalah 800 hingga 1000 tembaka. Persenjataan sekunder diwakili oleh senapan mesin koaksial 7,62 mm dan senapan mesin 12,7 mm di atas turret. (Gilang Perdana)

Hadapi Drone Cina, Taiwan Gelar Sistem Hanud Titik Berbasis Laser 50 Kw di Ranpur CM-32 8×8 “Clouded Leopard”