Tahun Ini Juga, PT DI Siap Tuntaskan Seluruh Pesanan Helikopter Fennec Untuk TNI AD

Mungkin karena tengah mendapat sorotan atas kinerjanya, BUMN Strategis PT Dirgantara Indonesia (PT DI) terus berusaha untuk meningkatkan produksi dan komitmen pencitraan positif perusahaan di mata publik. Salah satu langkah yang menjadi prioritas adalah proses penyerahan helikopter pesanan TNI AD, TNI AU, dan TNI AL. Seperti untuk Puspenerbad (Pusat Penerbangan Angkatan Darat), akhir tahun ini juga PT DI akan menyerahkan sisa sembilan unit helikopter AS550 Fennec.

Baca juga: Airbus Helicopters AS550 Fennec – Generasi Anyar Helikopter Serbu Ringan TNI AD

Sebagai informasi, TNI AD memesan total 12 unit serbu ringan AS550 Fennec. Dikutip dari siaran pers PT DI (29/3/2017), disebutkan dua helikopter Fennec yang diserahkan pada Januari 2017 adalah dua unit intai pertama untuk TNI AD. Bersama dengan unit pertama yang telah diserahkan pada 2015. Sesuai dengan penempatannya, Fennec yang merupakan generasi penerus NBO-105 akan dibentuk menjadi satu skadron serbu ringan. Berdasarkan kesepakatan antara Airbus Helicopters dengan PT Dirgantara Indonesia, peralatan tempur untuk AS550 Fennec TNI AD mencakup senapan mesin dan peluncur roket FFAR yang akan dipasang oleh PT Dirgantara Indonesia di pabriknya di Bandung.

Baca juga: AS550 Fennec Puspenerbad, Tampil Perdana di Pameran Alutsista TNI AD 2014

Fennec adalah versi militer dari seri helikopter Airbus Ecureuil. Seri ini terdiri dari tipe mesin tunggal dan ganda yang memiliki kemampuan adaptasi dan solusi sistem yang hemat biaya. Pembelian Fennec oleh TNI AD ini dilakukan menyusul pembelian enam buah helikopter H225M Caracal oleh TNI AU pada tahun 2012. Di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik, sebelumnya Royal Thai Army juga memesan delapan buah Fennec untuk misi pengintaian pada tahun 2011.

Bicara soal ketangguhan, Fennec disokong desain airframe dan fuselage dari bahan fiberglass khusus, sehingga bobot total helikopter ini jauh lebih ringan dibanding heli lain dikelasnya. Rotor utama Fennec dibuat dari bahan khusus Starflex , demikian pula untuk blade rotor, dibalut bahan komposit yang kuat dan mampu mereduksi kebisingan akibat putaran rotor. Sementara untuk urusan mesin, mengadopsi jenis Turbomeca Arril B agar mampu menahan tembakan senapan mesin kaliber besar, mesin diberi lapisan baja yang cukup tebal. Kendati punya kemampuan serbu, Fennec tidak memiliki senjata internal.

Baca juga: FN HMP250 – Senjata Pamungkas Heli Serbu NBO-105 Penerbad

Tak hanya mesin yang mendapat porsi perlindungan khusus dari ancaman tembakan musuh, kursi pilot dan penumpang juga dilapisi baja. Saat digunakan sebagai heli transpor, Fennec sanggup membawa lebih dari lima orang pasukan dengan senjata lengkap. Sementara saat difungsikan sebagai ambulan udara, ruang kabin Fennec dapat memuat satu tandu pasien dan dua dokter. Desain pintu belakang Fennec dirancang dengan model buka tutup dengan cara sliding (geser) memudahkan penumpang atau kargo yang dimuat serta dikeluarkan dari heli. Pola yang sama juga digunakan oleh heli ringan BO-105. Muatan kargo yang bisa dimuat sebanyak 1.160 kg dan barang yang dibawa dengan hoist atau sling seberat 204 kg.

Kokpit Fennec dilengkapi dengan peralatan canggih dan berfungsi secara single control dan sanggup dioperasikan saat gelap karena dbekali dengan alat penglihatan malam. Perangkat navigasi yang ada di dalam kokpit mencakup GPS, VHF omni directional radio ranger dan instrument landing system (VOR/ILS), penentu arah dan target yang bekerja secara otomatis, dan masih banyak lainnya. Saat menerbangkan Fennec, pilot juga dapat memonitor kondisi mesin dan putaran rotor menggunakan layar khusus di dalam kokpit.

8 Comments