Guna memenuhi elemen fire power dalam MEF (minimum essential force), satuan Artileri Medan TNI AD pada tahun 2014 mendapat sejumlah perkuatan alutsista, selain ASTROS II MK6 Self Propelled MLRS, lalu di lini meriam ada TRF-1 CAESAR Self Propelled Howitzer 155 mm yang berkaliber besar. di periode tersebut TNI AD juga mendapatkan 54 pucuk meriam KH-178 kaliber 105 mm dari Korea Selatan untuk melengkapi 3 batalyon (more…)
Puas dengan performa Howitzer Swa Gerak atau Self Propelled Howitzer TRF-1 CAESAR (Camion Equipe’ d’un Syste’me d’ ARtillerie) 155 mm, TNI AD dipastikan akan menambah satu Batalyon Armed (Artileri Medan) dengan kekuatan Howitzer CAESAR besutan Nexter, manufaktur persenjataan asal Perancis. Saat ini setidaknya 36 unit CAESAR 155 mm telah melengkapi kekuatan dua Yon Armed, yakni Yon Armed 9 di Purwakarta, Jawa Barat dan Yon Armed 12 di Ngawi, Jawa Timur. Keduanya adalah Yon Armed dalam jajaran Kostrad. Dan ada satu unit CAESAR untuk pelatihan di Pusdik Armed. (more…)
Guna memperkuat elemen fire power di wilayah perbatasan, Satuan Artileri Medan (Armed) TNI AD sejak pertengahan tahun lalu telah mencanangkan deployment alutsista jenis meriam tarik (towed) Howitzer kaliber 155 mm. Persisnya ada 18 pucuk meriam KH-179 155 mm buatan KIA Heavy Industries Corporation yang di datangkan tahun lalu, dan telah digelar di tiga batalyon Armed. Lepas dari karakteristiknya, senjata berletalitas tinggi ini dalam mobilitasnya ditunjang oleh truk yang juga berasal dari Korea Selatan, yakni KIA KM500. (more…)
Jika tiada aral melintang, tak lama lagi etalase Batalyon Armed GS (Gerak Sendiri) TNI AD bakal bertambah, yakni dengan hadirnya 20 unit Self Tracked Propelled Howitzer M109A4 Paladin dari Belgia. Ini tentu angin segar, mengingat kekuatan Batalyon Armed (Yon Armed) GS, khususnya yang berbasis self tracked (tank) sejak tiga dekade lebih belum mendapat peremajaan alutsista. (more…)
TRF-1 CAESAR (Camion Equipe’ d’un Syste’me d’ ARtillerie) 6×6 telah didapuk sebagai ikon SPH (Self Propelled Howitzer) Yon Armed (Artileri Medan) TNI AD. Masuk dalam pengadaan alutsista MEF (minium essential force) I, TNI AD mendapat perkuatan 37 unit CAESAR untuk ditempatkan kedalam dua batalyon Armed dan satu unit untuk Pusdik Armed. Nah, tanpa merubah platform meriam kaliber 155/52 mm, pada ajang DSEI (Defence and Security Equipment International) Exhibition di London 15 – 18 September 2015, pihak Nexter Systems selaku manufaktur memperkenalkan CAESAR baru dengan platform kendaraan truk 8×8. (more…)
Dipandang paling sesuai untuk gelar tempur di medan Tanah Air, porsi meriam tarik (towed) kaliber 105 mm cukup dominan di TNI. Selain digunakan Armed TNI AD, kaliber ini juga jadi andalan Armed Korps Marinir TNI AL. Untuk maksud modernisasi alutsista, kemudian datanglah meriam-meriam anyar kaliber 105 mm buatan luar negeri, seperti KH-178 dari Korea Selatan dan yang akan datang LG-1 MK III dari Perancis.
Dalam duel artileri kecepatan untuk memperoleh informasi dari mana asal tembakan menjadi sesuatu yang sangat menentukan. Dengan mengetahui titik asal tembakan, akan memudahkan bagi satbak (satuan tembak) pada Yon Armed TNI AD untuk bisa membalas tembakan artileri ke basis perkubuan musuh. Tidak asal tembak tentunya, diharapkan tembakan balasan dapat mempunyai presisi tinggi, sehingga daya hancur pada sisi lawan dapat maksimal, yang pada akhirnya dapat melumpuhkan serangan lawan. (more…)
Ditandai dengan hadirnya TRF-1 Caesar 155mm dan MLRS Astros MK6, nampak pengembangan alutsista artileri TNI AD terlihat cukup gencar, tapi rasanya masih ada yang sedikit mengganjal, pasalnya sista (sistem senjata) artileri di segmen howitzer 105mm agak kurang diperhatikan. Bahkan bicara sista di howitzer di kelas 105mm, TNI AD sedikit tertinggal dari satuan armed Korps Marinir TNI AL. (more…)
Bila ditilik dari sejarah, alutsista dalam lingkungan armed (artileri medan) baik di TNI AD dan Korps Marinir TNI AL terbilang ‘kaya’ akan ragam tipe senjata. Salah satunya adalah keberadaan jenis senjata self propelled. Dengan diusung platform kendaraan, mobilitas senjata yang terdiri dari jenis roket dan howitzer mampu bergerak cepat menuju daerah operasi. (more…)
Yang jelas sosok kendaraan militer ini bukan rantis (kendaraan taktis), bahkan juga bukan ranpur (kendaraan tempur). Tapi kalau dilihat sekilas dan diamati lebih dalam, kendaraan yang masuk dalam golongan truk/jeep ini tampagnya memang sangar, terutama tongkrongan sisi depan mesin yang garang dan kokoh. Ya, inilah Kaiser M715, sang kendaraan angkut yang dioperasikan oleh TNI AD sejak tahun 70-an. (more…)