Berita yang beredar luas bahwa Uni Emirat Arab (UEA) akan melunasi sisa utang Indonesia dalam biaya pengembangan KF-21 Boramae, telah mendapat respon beragam. Dari komunitas dan netizen di Korea Selatan (Korsel) umumnya menyambut positif hal tersebut, yang tak lain agar pengembangan dan produksi jet tempur masa depan Negeri Ginseng dapat berjalan mulus tanpa menguras dana pemerintah lagi. Namun, konsep pelunasan utang belum tentu berdampak baik untuk hal lain, seperti hubungan kerja sama antara Indonesia dan Korsel. (more…)
Disambut suka cita oleh netizen Negeri Ginseng, ada kabar bahwa negara kaya minyak dari Timur Tengah, Uni Emirat Arab (UEA) telah mengirim surat resmi kepada Kantor Ketahanan Nasional Korea Selatan, yang menyatakan keinginan mereka untuk terlibat dalam pengembangan pesawat tempur KF-21 Boramae. (more…)
Washington rupanya ciut akibat tekanan dari Uni Emirat Arab (UEA), tak ingin kehilangan kontrak senilai US$23,37 miliar, kini Amerika Serikat diwartakan bakal melanjutkan proses penjualan jet tempur F-35 dan drone tempur MQ-9B ke UEA. Sebelumnya, karena merasa dipersulit, UEA memutuskan untuk menangguhkan pembelian paket alutsista bernilai jumbo tersebut. (more…)
Berita pembelian 80 unit Rafale F4 oleh Uni Emirat Arab (UEA) senilai 14 miliar euro (US$19 miliar) telah menjadi tajuk berita internasional dan Indonesia. Betapa tidak, tanpa banyak basa-basi dan pertimbangan sana sini, Negeri Super Tajir di Timur Tengah ini membuat kejutan dengan menorehkan nilai pembelian terbesar untuk Rafale yang diluncurkan perdana pada tahun 2004. Bukan itu saja, yang dipesan UEA adalah varian termutakhir, Rafale F4. (more…)
Indonesia harus bergerak cepat dalam menuntaskan negosiasi dengan Perancis jika memang serius ingin membeli 36 unit jet tempur Rafale, pasalnya Uni Emirat Arab (UEA) belum lama ini telah menyatakan setuju untuk membeli armada Rafale. Sebagai negara tajir di Timur Tengah, yang dibeli pun tak sedikit. (more…)
Serangan drone rupanya menjadi mimpi buruk berkelanjutan bagi sistem hanud jarak dekat Pantsir S-1. Setelah awal Maret lalu delapan peluncur Pantsir S-1 di Suriah diklaim telah dihancurkan oleh drone milik Turki, kini bergeser ke palagan di Libya, sebanyak tujuh unit peluncur Pantsir S-1 milik Uni Emirat Arab dilaporkan telah dihancurkan oleh serangan rudal yang dilepaskan dari drone yang dioperasikan AU Libya. (more…)