Sebagai negara persemakmuran, tentu ada hubungan khusus antara Malaysia dan Inggris. Seperti belum lama ini ada kabar, bahwa Inggris telah mengirim proposal penawaran untuk menjual sepasang frigat Type 23 Duke class milik Angkatan Laut Inggris (Royal Navy). Tawaran Inggris ditekankan untuk mengisi kesenjangan kekuatan armada Angkatan Laut Malaysia (TLDM) yang tengah menanti tuntasnya pembangunan LCS Maharaja Lela class (paling cepat) pada tahun 2026. (more…)
Kilas balik ke bulan November 2022, saat itu Angkatan Laut Inggris (Royal Navy) telah resmi memilih Naval Strike Missile (NSM) produksi Kongsberg sebagai rudal jelajah anti kapal pengganti Harpoon di kapal perusak (destroyer) Type 45 dan frigat Type 23. Yang dikemudian hari pilihan Inggris dikuti oleh Belanda dan Spanyol. Dan satu tahun berlalu, kini ada kabar bahwa peluncur NSM nampak sudah terpasang pada salah satu frigat Type 23 Duke class. (more…)
Sejak awal 2021, sejumlah vendor rudal anti kapal telah menyodorkan proposal penawaran ke Kementerian Pertahanan Inggris, yakni terkait rencana penggantian sistem rudal rudal anti kapal Harpoon yang ada di kapal perusak (destroyer) Type 45 dan frigat Type 23, yang akan berakhir masa aktifnya pada tahun 2023. (more…)
Entah kebetulan atau memang sudah direncanakan, namun faktanya, pamor frigat Type 23 Duke Class memang terjaga dengan baik di benak netizen Indonesia. Pertama, diwartakan Inggris sedang menjual dua unit frigat Type 23 Class yang akan dipensiunkan. Kedua, prosesi penandatanganan kontrak lisensi pembuatan dua unit frigat Arrowhead 140 antara Babcock International dan PT PAL Indonesia, juga dilangsungkan di salah satu frigat Type 23 Class, HMS Argyll (F231). (more…)
Ada yang menarik dari prosesi penandatanganan licence agreement frigat Arrowhead 140 antara PT PAL Indonesia dan Rosyth Royal Dockyard Ltd (Babcock) pada 16 September 2021, yakni dilakukan di atas flightdeck helipad (tenda) HMS Argyll (F231). Dengan latar helikopter anti kapal selam AW159 Wildcat, seremoni tersebut turut dihadiri Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menhan Inggris Ben Wallace. Tentu ada makna tersendiri, mengapa prosesi itu dilakukan di frigat HMS Argyll. (more…)
Tak sedikit warganet Indonesia yang kaget saat mengetahui untuk mengakuisisi kapal perang (baru) sekelas frigat membutuhkan waktu 4-5 tahun. Belum lagi, saat diluncurkan sang frigat masih dalam kondisi kosongan, alias tanpa bekal persenjataan yang lengkap, maklum kontrak pengadaan persenjataan dan sensor terpisah dalam skema FBNW (Fitted But Not With). (more…)