General Dynamics European Land Systems (GDELS) Bridge Systems dan Rheinmetall MAN Military Vehicles (RMMV) telah mempresentasikan untuk pertama kalinya Anaconda tactical bridge-laying system yang dipasang pada truk HX2 8×8 high-mobility carrier vehicle di 5th User Forum Armament and Utilization – RÜ.NET 2023 conference, yang digelar pada tanggal 30 – 31 Agustus di Koblenz, Jerman. (more…)
TNI menjadikan truk offroad 4×4 sebagai salah satu rantis (kendaraan taktis) untuk menunjang berbagai operasi. Semasa konflik di NAD (Nanggroe Aceh Darussalam), truk TNI tak jarak dipasangi plat baja untuk menahan terjangan proyektil, kemudian populer disebut sebagai “truk anti peluru.” Hampir mirip saat operasi militer di NAD, PT Freeport Indonesia (PTFI) di Timika, Papua juga menggelar truk yang dimodifikasi sebagai bus anti peluru. (more…)
Desainnya mencerminkan truk masa depan dengan nuansa robotik yang kental, dibalut warna hijau plus label “Marinir,” menjadikan sosok truk ini terasa sangar dipandang. Tak heran banyak orang yang awalnya mengira bila truk Marinir ini memuat alutsista. Namun siapa sangka, truk sangar yang masuk kategori ransus (kendaraan khusus) ini justru membawa beras, sayur mayur dan perlengkapan memasak.
Dengan ikon ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) BMP-3F, etalase tempur di Batalyon Tank Amfibi 1/Marinir jelas punya letalitas maksimal. Satuan di Resimen Kavaleri (Menkav) Marinir ini juga masih diperkuat tank legendaris PT-76M, AMX-10 PAC90 dan panser BTR-80A. Namun diantara deretan ranpur lapis baja, terselip rantis berupa truk yang punya peran penting dalam menunjang mobilitas kavaleri. Didatangkan ke Indonesia dalam paket pengadaan BMP-3F, inilah truk Ural 4320, jenis kendaraan general purpose off-road 6×6 dari Rusia. (more…)
Korps Marinir TNI AL memang kerap tampil beda dalam kelengkapan alutsista, maklum medan penugasan korps baret ungu ini memang unik dan menantang. Alhasil untuk urusan truk taktis multiguna pun, beberapa hadir dalam sentuhan khusus, salah satunya adalah truk VLRA (Liaison, Reconnaissance and Support Vehicle) 4X4 STL buatan ACMAT (Ateliers de Construction Mécanique de L’Atlantique), Perancis. (more…)
Selain helikopter Bell UH-1 Huey, tank APC M113, dan senapan serbu M-16, boleh dikata truk REO adalah salah satu ikon Perang Vietnam yang lumayan membekas di banyak kalangan. Maklum, truk beroda 10 ini memang digunakan masif dalam Perang Vietnam, bahkan truk ini nyaris tak pernah absen dalam tiap film bertema Perang Vietnam. Indonesia kebagian mengoperasikan truk legendaris ini. Kiprahnya tak terhitung di Tanah Air, beragam operasi militer dan operasi militer bukan perang, banyak melibatkan truk berpenggerak 6×6 ini. (more…)
Yang ini bukan termasuk golongan alutsista, tapi harus diakui cukup menyedot perhatian selama Indo Defence 2014, 5 – 8 November 2014 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Pasalnya wahana ini memang baru pertama kali hadir pada perhelatan tahunan Indo Defence. Meski belum diberi label resmi, inilah truk amfibi pertama yang dirancang oleh institusi Dalam Negeri. Sekilas tidak ada kandungan teknologi yang terlalu canggih, tapi kreativitas dari Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI AD ini harus diakui sangat jempolan. (more…)
5 Oktober 1995 jadi momen menarik bagi pemerhati alutsista, selain dikenang sebagai HUT TNI (d/h ABRI) ke-50, peringatan HUT ABRI yang mengambil lokasi di Lanud Halim Perdanakusumah ini juga menyuguhkan parade dan defile peralatan militer yang terbilang besar-besaran di era Orde Baru. Menjadi maskot dalam defile kala itu tank ringan Scorpion, tank APC Stormer dan panser VAB Yon Kav 7/Sersus Kodam Jaya. Tapi bagi penulis, ada sosok lain yang lebih mampu membetot perhatian. (more…)
Berangkat dari juara enam kali dalam reli Paris – Dakar membawa angin segar dalam promosi truk ini. Dan inilah Tatra T815, truk jawara off road buatan Ceko yang namanya begitu kondang setelah merajai segmen truk di reli paling bergengsi di dunia pada periode 1986 – 2006. Meski yang bertarung di Paris – Dakar adalah Tatra T815 versi 4×4, tapi kemudian versi lain yang berpenggerak 6×6, 8×8, 10×8, 12×12 dan 12×8 ikut laris manis dipasaran, baik memenuhi kebutuhan sipil dan militer. (more…)
Bila ditilik dari sejarah, alutsista dalam lingkungan armed (artileri medan) baik di TNI AD dan Korps Marinir TNI AL terbilang ‘kaya’ akan ragam tipe senjata. Salah satunya adalah keberadaan jenis senjata self propelled. Dengan diusung platform kendaraan, mobilitas senjata yang terdiri dari jenis roket dan howitzer mampu bergerak cepat menuju daerah operasi. (more…)