Amerika Serikat sempat dibuat cemas ketika Cina tak kunjung menarik kapal perangnya dari Lanal Ream di Kamboja, bahkan ada dugaan Cina akan menempatkan kehadiran kekuatan lautnya secara permanen di pangkalan yang langsung menghadap Laut Cina Selatan tersebut. Meski belum tentu terkait langsung, rupanya AS punya jurus ampuh untuk membalas, yakni dengan membuat Cina kesal plus ketar-ketir. (more…)
Tak puas dengan kemampuan meluncurkan rudal anti kapal UGM-84 Harpoon, Australia yang merasakan adanya ancaman besar dari utara berusaha melakukan upgrade pada ‘sisa masa pengabdian’ kapal selam diesel listrik Collins class. Lantaran menanti kapal selam nuklir Virginia class masih lama (tahun 2030) dan AUKUS class (tahun 2040), maka sejak tahun 2022 dicanangkan untuk menambahkan kemampuan serangan jarak jauh pada Collins class, bersaaan dengan jadwal upgrade pada keenam kapal selam tersebut. (more…)
Provokasi Cina atas Filipina dalam beberapa hari ini mulai berkurang, setelah untuk pertama kalinya Angkatan Darat AS (US Army) mengerahkan Typhon Weapon System di sisi utara Pulau Luzon. Meski kehadiran Typhon Weapon System dalam tajuk Latihan Salaknib 2024, namun apa yang dibawa Typhon Weapon System dipercaya dapat membuat Beijing berpikir dua kali untuk mencoba melakukan provokasi ke Filipina, terutama dalam waktu dekat ini. (more…)
Selain telah mengerahkan dua kapal induk di sekitar Laut Mediterania Timur, Angkatan Laut AS (US Navy) juga mengonfirmasi kehadiran kapal selam serang bertenaga nuklir dalam misi dukungan Negeri Paman Sam ke Negeri Zionis. Departemen Pertahanan AS (Pentagon) pada 6 November kemarin, merilis informasi USS Ohio (SSGN-726) yang tengah melintasi Terusan Suez. (more…)
Korps Marinir Amerika Serikat (USMC) rupanya mengikuti jejak Angkatan Darat AS (US Army) dalam mengadopsi serangan jarak jauh. Persisnya, pasukan pendarat yang dikenal dengan mobiltas tinggi itu, juga mulai menggunakan rudal jelajah Tomahawk. Melihat efektivitas Tomahawk selama digunakan AL AS dari kapal selam dan kapal permukaan, mendorong US Army dan kini USMC bergabung dalam pengoperasian rudal battle proven tersebut. (more…)
Dikenal battle proven di banyak palagan pertempuran, rudal jelajah Tomahawk yang lazim digunakan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat, kini telah dilirik penggunaannya oleh Angkatan Darat AS (US Army). Lebih dari enam bulan setelah pertama kali dikirim oleh Lockheed Martin, ground-based missile launcher terbaru Angkatan Darat AS, yang dikenal sebagai Typhon Weapon System, berhasil meluncurkan Tomahawk land attack cruise missile. (more…)
Sebagai langkah konkrit dari pembentukan pakta pertahanan AUKUS, Pemerintah Australia memproyeksikan kemampuan serang jarak jauh dalam merespon tantangan keamanan di masa depan. Di antara elemen senjata dengan kemampuan serangan jarak jauh yang dimaksud adalah pengadaan rudal jelajah (cruise missile) Tomahawk buatan AS untuk kebutuhan Angkatan Laut Australia (Royal Australian Navy/RAN). (more…)
Menghadapi ancaman nyata dari Cina dan Korea Utara, Jepang seperti halnya Korea Selatan, telah mengembangkan rudal jelajah jarak jauh untuk kemampuan menyerang balik secara efektif bila pecah perang terbuka. Namun, provokasi dari Korea Utara yang semakin sering dan nekad, termasuk peluncuran rudal balistik yang melintasi ruang udara Jepang, menjadikan Tokyo harus memikirkan opsi lain, lantaran pengembangan rudal jelajah di dalam negeri memerlukan waktu yang tidak singkat. (more…)
Seiring pembentukan pakta pertahanan AUKUS bersama Amerika Serikat dan Inggris, Australia telah memproklamirkan bakal mengakuisisi delapan unit kapal selam bertenaga nuklir. Meski begitu, bukan perkara mudah untuk mewujudkan mimpi tersebut. Terlepas dari mana kapal selam nuklir itu akan dibangun nantinya, satu yang pasti kapal selam nuklir bila didatangkan dalam wujud baru, maka akan makan waktu panjang, dimana diproyeksikan baru dapat diterima Angkatan Laut Australia (RAN) pada tahun 2040. (more…)
Meski telah membatalkan program pengadaan drone tempur MQ-9B SkyGuardian dari General Atomics Aeronautical Systems, dan kehilangaan US$7,4 juta atas risiko pembatalan tersebut, rupanya Departemen Pertahanan Australia punya alokasi pertahanan lain, dimana pada 5 April 2022, Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengumumkan paket akselerasi untuk pengadaan rudal jelajah untuk matra udara dan laut. (more…)