Hari itu Jumat, 8 April 2005 jadi hari yang bersejarah bagi pola pandang pertahanan laut nasional. Pasalnya ini pertama kali Indonesia mengalami konflik perbatasan yang berujung pada insiden saling serempet antara kapal perang TNI AL dan AL Malaysia – TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia). KRI Tedong Naga 819, kapal patroli berbahan fiber glass buatan Dalam Negeri, terpaksa menyerempet KD Rencong sebanyak tiga kali di perairan Karang Unarang, Nunukan – Kalimantan Timur. Aksi KRI Tedong Naga bukan tanpa alasan, sebab KD Rencong sebelumnya berkali-kali melakukan manuver yang membahayakan pembangunan mercusuar di Karang Unarang. (more…)
Tag: TNI AL
Tatra T815-7: Truk Angkut Berat Multi Peran Korps Marinir TNI AL
Berangkat dari juara enam kali dalam reli Paris – Dakar membawa angin segar dalam promosi truk ini. Dan inilah Tatra T815, truk jawara off road buatan Ceko yang namanya begitu kondang setelah merajai segmen truk di reli paling bergengsi di dunia pada periode 1986 – 2006. Meski yang bertarung di Paris – Dakar adalah Tatra T815 versi 4×4, tapi kemudian versi lain yang berpenggerak 6×6, 8×8, 10×8, 12×12 dan 12×8 ikut laris manis dipasaran, baik memenuhi kebutuhan sipil dan militer. (more…)
TNI AL Masih Lemah Di Aspek Pertahanan Udara Kapal Perang

Unggulnya aspek rudal anti kapal nyatanya tidak sejalan dengan elemen rudal anti serangan udara (SAM/surface to air missile) pada kapal perang permukaan TNI AL. Alasannya masih sangat sedikit kapal perang atas air TNI AL yang dibekali SAM, dan itu pun tidak semua SAM melengkapi armada kapal perang, sebagai contoh KCR kelas Clurit dan FPB-57 yang tak dibekali SAM. Kualitas SAM di kapal perang TNI AL juga masih terbatas dalam terminologi SHORAD (Short Range Air Defence), dalam hal ini di dominasi keluarga rudal Mistral. Versi paling maju yang ditempatkan pada frigat kelas SIGMA, dimana Mistral dipasang dengan peluncur terpadu berpengendali otomatis Tetral. Sedangkan model yang dioperasikan secara manual, Simbad diadopsi untuk menggantikan Sea Cat pada frigat kelas Van Speijk. (more…)
Provokasi di Lepas Pantai Dili
Meski kebanyakan kegiatan operasi Seroja berlangsung di wilayah daratan, tapi tidak bisa dipungkiri dukungan operasi lintas laut dan udara juga memegang peranan yang vital. Dari serangkain babak operasi Seroja, awal pendaratan pasukan TNI menjadi momen yang krusial, disinilah peran dari unsur armada kapal perang sebagai elemen pelindung dan kapal pendarat/LST (landing ship tank) mengambil porsi yang menentukan. Disadur dari buku Perjuangan Integrasi Timor Timur, karya Hendro Subroto, berikut disarikan beberapa kejadian yang melibatkan peran artileri kapal perang. (more…)
KRI Teluk Semangka 512 – LST Besutan Korea Selatan Pertama Yang Akhiri Masa Tugas
Seiring dengan modernisasi yang dilakukan oleh TNI AL, beberapa alutsista yang telah berumur tua dan tak lagi layak operasional maka ‘dipensiunkan’ dengan jalan dibesituakan dan tidak sedikit pula yang ‘dipersembahkan’ sebagai sasaran tembak bagi rudal dan torpedo. Hal tersebut tentunya sudah jamak dilakukan hingga kini. Tapi baru-baru ini ada berita yang menarik dicermati, pasalnya untuk pertama kali ada kapal perang yang aslinya dibeli gress alias benar-benar baru resmi dipensiunkan. Maklum sejak era kesenjataan di orde baru, TNI AL hanya memensiunkan kapal-kapal perangnya yang asalnya dibeli bekas. (more…)
Mil Mi-4 Hound: Helikopter Standar TNI “Tempo Doeloe”
Sudah lumrah bila suatu angkatan bersenjata memiliki helikopter standar. Yang artinya berangkat dari tipe yang sama dan digunakan oleh beragam angkatan, bahkan bisa juga digunakan oleh kepolisian. Demikian pula dengan TNI dan Polri, saat ini untuk kelas helikopter angkut ringan digunakan NBO-105, dan heli angkut sedang mengadopsi NBell-412. Seri memang boleh sama, tapi untuk masing-masing institusi ‘jeroannya’ bisa berbeda, seperti sistem senjata dan navigasi. (more…)
Armbrust – Senjata Anti Tank Satuan Elite TNI
Karena proyeksi ancaman dari serbuan tank relatif tidak signifikan di Republik ini, maka berimbas perkembangan sista anti tank di lingkungan TNI yang terbilang tak terlalu update. Tapi toh menghadapi tantangan kedepan, militer Indonesia perlu menyiapkan senjata yang multi purpose sekaligus punya kategori sebagai light anti tank weapon. Sebuah senjata ringan yang punya daya hancur tinggi, mudah dioperasikan, dan ideal digunakan oleh pasukan khusus. (more…)
Artileri Kapal Perang TNI AL, Masih Tertinggal dari Malaysia dan Singapura
Meski dalam jumlah kapal perang Indonesia unggul di kawasan Asia Tenggara, kini setidaknya ada 148 kapal perang dari berbagai jenis, tapi kebalikannya untuk kualitas artileri pertahanan kapal perang. Memang untuk lini kanon dan adopsi torpedo relatif satu level, umumnya kini mengerucut pada jenis OTO Melara 76 mm. Tapi lain halnya di lini rudal SAM (surface to air missile) dan CIWS (close in weapon system). (more…)
Sewaco: Sistem Senjata Terpadu Armada TNI AL

Kecanggihan pesenjataan suatu kapal perang dapat diukur dari sistem Sewaco (Sensor, Weapon, and Command) yang menyertainya. Sistem Sewaco kapal perang dipusatkan pada ruang PIT (pusat informasi tempur) , yang juga merupakan pusat pengendalian kapal atau lazim disebut pos komando umum. Di ruang PIT atau disebut juga sebagai Combat Information Center (CIC), terdapat berbagai peralatan yang diawaki oleh beberapa operator, termasuk di dalamnya komandan kapal. Peran komandan kapal adalah memimpin dan mengendalikan kapal dalam menyikapi berbagai ancaman. (more…)
CIS AGL 40 – Pelontar Granat Otomatis Andalan Rantis TNI
Untuk segmen senjata serbu yang dioperasikan perorangan, bisa dibilang AGL-40 tidak hanya mematikan, tapi sekaligus mampu menghancurkan target lawan secara masif. Inilah kebisaan yang ditawarkan dari pelontar granat otomatis alias AGL (automatic grenade launcher) 40. (more…)