Berita pengadaan jet tempur Sukhoi Su-35 Super Flanker kembali menjadi trending topic hari ini. Meski belum ada konferesi pers resmi, namun setelah pertanyaan dari pihak media kepada Kementerian Pertahanan dalam acara Coffee Morning hari Kamis (15/2/2018) ini, terungkap bahwa kontrak pengadaan Sukhoi Su-35 untuk TNI AU ternyata telah dilakukan kemarin, hari Rabu (14/2/2018) di Jakarta. (more…)
Setiap negara pengguna Sukhoi Su-30, tentu sah-sah saja menyebut pesawatnya adalah yang paling canggih. Namun fakta di atas kertas bicara lain, khusus tentang Sukhoi Su-30 maka varian paling canggih di luar kepunyaan Rusia, merujuk pada Su-30MKI milik India dan Su-30MKM kepunyaan Malaysia. Dan ada kabar dari Singapore AirShow 2018, bahwa untuk kedua kalinya Su-30MKM akan memperlihatkan kemampuan aerobatiknya di pameran dirgantara terbesar di Asia tersebut, setelah sebelumnya Su-30MKM juga unjuk gigi di Singapore AirShow 2016. (more…)
Sesuai undangan konferensi pers dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Kementerian Perindustrian pada 21 Agustus, maka hari ini menjadi momen yang penting sebagai ujung dari lika-liku pengadaan jet tempur pengganti F-5 E/F Tiger II. Dalam Konferensi Pers Bersama antar dua Kementerian hari ini (22/8/2017) di Aula Bhinneka Tunggal Ika, disebutkan skema imbal beli terkait proses pembelian sebelas unit Su-35 Super Flanker dari Rusia.
(more…)
Setahun telah berlalu sejak Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI memutuskan untuk membeli jet tempur Sukhoi Su-35 Super Flanker dari Rusia, namun faktanya sampai saat ini belum juga ada akad pembelian jet tersebut. Alih-alih ada titik terang, pembicaraan tentang pengadaan jet twin engine ini masih berkutat pada negosiasi harga yang alot, belum lagi persoalan nilai ToT (Transfer of Technology) yang kesemuanya terdengar begitu melelahkan bagi pihak yang terlibat, dan tentunya publik yang akfif menyimak berita ini sejak tiga tahun silam. (more…)
Saat muncul kabar KnAAPO baru dapat memenuhi pesanan Sukhoi Su-35 Indonesia mulai tahun 2018, publik di Tanah Air jadi terhenyak, sebab deployment jet tempur multirole asal Rusia ini bakal membutuhkan waktu yang amat panjang. Di tahun 2018, KnAAPO pun hanya bisa mengirim dua unit Su-35 ke Indonesia. Sehingga bila kontrak dan sistem pembayaran lancar, total 10 unit Su-35 baru akan diterima lengkap pada tahun 2020 – 2022. Sebuah rentang waktu menunggu yang lumayan panjang.
(more…)
Proses pembelian jet tempur memang kerap menimbulkan efek tarik ulur yang panjang, terlebih jika yang jadi pembeli adalah negara dengan budget pertahanan serba ngepas dengan seabreg permintaan. Sekalipun punya budget cukup, mengingat banyak faktor yang saling terkait, pengadaan jet tempur kerap memakan waktu lama. Indonesia membutuhkan waktu hampir dua tahunan untuk akhirnya memutuskan memilih Sukhoi Su-35 Super Flanker sebagai pengganti jet tempur F-5 E/F Tiger II. Pun sudah diputuskan, menuju proses deal hingga penandatanganan kontrak pembelian juga butuh waktu.
(more…)
Pemerintah lewat Kementerian Pertahanan RI dan TNI AU telah memutuskan Sukhoi Su-35 Super Flanker sebagai pengganti jet tempur F-5 E/F Tiger II. Setelah pernyataan tersebut, lantas bagaimana dengan nasib dari Eurofighter Typhoon dan SAAB JAS Gripen NG yang terbilang gencar dipromosikan di Indonesia? Bahkan meski ada pengumuman atas ‘kemenangan’ Su-35, Lockheed Martin dengan F-16 Viper justru percaya diri menjajakan jet tempur generasi 4.5 tersebut ke Indonesia. (more…)
Dalam kompetisi, tiap manufaktur sah saja berdalih bahwa produk yang diusungnya lebih canggih dan handal. Seperti dalam tender pengadaan jet tempur pengganti F-5 E/F Tiger II TNI AU. Pihak Sukhoi, Eurofighter, Saab dan Dassault punya argumen dan perspektif tersendiri atas produk yang diusungnya, karena pada dasarnya baik Sukhoi Su-35 Super Flanker, Eurofighter Typhoon, JAS 39 Gripen NG dan Dassault Rafale punya sisi plus minus, alias tidak ada yang benar-benar ideal. (more…)
Dalam hal popularitas, tak ada yang menyangkal bahwa Sukhoi Su-35 Super Flanker adalah jet tempur nomer satu dan paling dinanti kehadirannya di Tanah Air. Meski ‘musim kompetisi’ belum usai, Su-35 telah melenggang bak juara, utamanya setelah TNI AU menyatakan pilihannya untuk bisa mendapatkan Su-35 sebagai jet pengganti F-5 E/F Tiger II. (more…)
Meski berasal dari ‘dunia’ yang berbeda, ternyata ada beberapa persamaan antar kompetitor pengganti F-5 E/F Tiger II TNI AU. Para kontestan, yakni Eurofighter Typhoon, Dassault Rafale, JAS 39 Gripen NG dan Sukhoi Su-35BM memang sama-sama mengusung twin jet sebagai dapur pacunya, kecuali Gripen yang single engine.
(more…)