Setiap negara pengguna Sukhoi Su-30, tentu sah-sah saja menyebut pesawatnya adalah yang paling canggih. Namun fakta di atas kertas bicara lain, khusus tentang Sukhoi Su-30 maka varian paling canggih di luar kepunyaan Rusia, merujuk pada Su-30MKI milik India dan Su-30MKM kepunyaan Malaysia. Dan ada kabar dari Singapore AirShow 2018, bahwa untuk kedua kalinya Su-30MKM akan memperlihatkan kemampuan aerobatiknya di pameran dirgantara terbesar di Asia tersebut, setelah sebelumnya Su-30MKM juga unjuk gigi di Singapore AirShow 2016. (more…)
Hingga tulisan ini dibuat, faktanya di lingkungan TNI AU baru armada jet tempur Sukhoi Su-27/Su-30 Flanker Skadron Udara 11 yang dibekali senjata berupa rudal berkemampuan BVR (Beyond Visual Range). Seperti telah diwartakan sebelumnya, duo jet tempur asal Rusia ini telah dipersenjatai paket rudal udara ke udara jarak menengah dan jauh, seperti R-77 yang merupakan rival AIM-120 AMRAAM (Advanced Medium Range Air to Air Missile) dan rudal Vympel R-27. (more…)
Mungkin akhir ceritanya bakal lain bila Sukhoi Su-30MK2 adalah jet tempur bermesin tunggal, setelah mendapatkan bird strike saat Gladi Resik HUT TNI Ke-71 di Lanud Halim Perdanakusuma (7/4/2017), pesawat twin engine dengan nomer TS-3009 ini masih mampu dikendalikan, dan pilot dapat melakukan (R2B) return to base dengan satu mesin mengalami kerusakan serta mengepulkan asap. Pesawat serta kedua awak dapat mendarat normal dan alutsista berharga puluhan juta dollar ini dapat diselamatkan.
Dalam pertempuran udara jarak dekat (dogfight), terkena sengatan rudal pencari panas menjadi momok yang menakutkan bagi penerbang tempur. Untuk mengatasinya, dikenal flare yang mampu mengeluarkan panas tinggi untuk mengecoh sensor infrared pada rudal pemburu panas. Tapi lain dari itu, tebaran flare harus diakui cukup menarik perhatian, bila dilepaskan secara sistematis maka mampu memperlihatkan keindahan laksana ‘bola’ api di angkasa. Maka tak jarang dalam atraksi udara, pelepasan flare menjadi salah satu menu andalan. (more…)
Meski luput dalam perhatian, sejatinya di tahun 2014 ada peristiwa penting terkait eksistensi jet tempur Sukhoi Su-30 di Asia Tenggara. Pasalnya di tahun itu, Indonesia dan Malaysia sama-sama telah menguji penembakkan rudal udara ke permukaan. Indonesia pengguna Sukhoi Su-30MK2, sementara Malaysia pengguna Su-30MKM. Walau dari aspek spesifikasi Su-30MKM lebih unggul, namun bekal sistem senjata diantara keduanya adalah sama.