Airbus telah menandatangani kontrak dengan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) khususnya SBU (Special Business Unit) Industri Pertahanan untuk menawarkan keahlian dan dukungan teknis kepada penyedia layanan maintenance, repair and overhaul (MRO) di Indonesia ini dalam hal desain, manufaktur, dan pemasangan solusi retrofit untuk lima helikopter (NAS) AS332 Super Puma milik TNI AU. (more…)
NAS 332 Super Puma dari Skadron Udara 6, menjadi tipe helikopter kedua di arsenal TNI yang dipasangi senjata laras putar Gatling M134D Minigun, setelah sebelumnya M134D Minigun lebih dulu dipasang sebagai door gun di helikoper serbu serbaguna Bell-412 series milik Puspenerbad dan Puspenerbal. (more…)
Bila helikopter SAR Tempur H225M Caracal dari Skadron Udara 8 dilengkapi senapan mesin FN MAG 58M kaliber 7,62 x 51 mm yang berperan sebagai window gun, maka helikopter NAS 332 Super Puma dari Skadron Udara 6 kini juga tak ketinggalan, yakni dilengkapi dengan senapan mesin pada pintu (door gun), dari jenis Vektor SS-77 kaliber 7,62 x 51 mm. (more…)
Setelah pada 26 Januari lalu mengirimkan pesawat angkut ringan NC-212i untuk Skadron Udara 4, masih untuk kebutuhan TNI AU, hari Jumat, 29 Januari 2021, PT Dirgantara Indonesia kembali mengirimkan alutsista pesanan TNI AU, yaitu helikopter angkut multiguna Super Puma NAS332 C1+ yang akan dioperasikan Skadron Udara 6. (more…)
Selain melakukan penandatanganan kontrak pembelian tiga unit kapal selam Nagapasa Class batch kedua, pada momen yang sama hari ini Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI juga melakukan penandatanganan kontrak jual beli satu unit helikopter NAS 332 Super Puma C1+ yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen, Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Brigjen TNI Bambang Kusharto dan Direktur Niaga PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Irzal Rinaldi Zailani. (more…)
Bagi Anda yang eksis di dekade 80-an, rasanya mengenal mini seri “Riptide” yang diputar oleh TVRI. Dan yang menjadi ikon di film aksi komedi tersebut adalah Sikorsky S-58T Twin Pack. Pun di Indonesia, TNI AU dikenal sebagai operator helikopter dalam rentang waktu yang cukup panjang. Namun karena usia yang telah menua dan tiga kali mengalami kecelakaan, helikopter yang hidungnya mirip Kelelawar (Codot) ini telah dipensiunkan, sebagai gantinya TNI AU kini menggunakan NAS-332 Super Puma. (more…)
Bila kavaleri udara Puspenerbad TNI AD hingga kini masih melestarikan Bell 205 A-1. Maka TNI AU juga mengoperasikan saudara kembarnya yang lebih dulu berlaga di angkasa Indonesia, yakni Bell 204B yang hadir sejak awal tahun 60-an. Beda dengan Bell 205 A-1 TNI AD yang sudah di-‘militerisasi’ dengan kemampuan menggotong senjata, sejatinya Bell 204B TNI AU masih berstatus sebagai helikopter ‘sipil’ tanpa modifikasi usungan senjata. (more…)
Gegernya rencana pengadaan helikopter kepresidenan berdampak pada kandasnya rencana pembelian helikopter AgustaWestland AW101 yang telah digadang pimpinan TNI AU. Sebagai buah manisnya, helikopter produksi rakitan PT. Dirgantara Indonesia, EC-725 Super Cougar menjadi terangkat pamornya. EC-725 yang berperan sebagai helikopter SAR Tempur (Combat SAR) ini sontak menjadi alternatif pengadaan atas kebutuhan helikopter kepresidenan. (more…)