Etalase Skadron Udara 17/VIP (Very Important Person) kini bertambah dengan masuknya satu unit pesawat Boeing 737-400 asal hibah dari Lion Air Group. Semasa digunakan oleh Lior Air, pesawat twin jet ini bernomer registrasi PK-LIW, dan setelah diserahkan ke TNI AU kini nomer registrasinya menjadi A-7308. Untuk seri Boeing 737-400, sebelumnya Skadron Udara 17 telah mengoperasikan dua unit yang berasal dari hibah Garuda Indonesia. (more…)
Bagi TNI AU dan TNI AL, kebesaran nama Ilyushin adalah masa lalu, dimana saat masa keemasan militer Indonesia di dekade 60-an, kedua matra pernah mengoperasikan pembom Ilyushin Il-28 Beagle. TNI AU (d/h AURI) menggunakan versi Il-28s yang kemampuannya standar. Sementara TNI AL (d/h ALRI) mengoperasikan Il-28T yang punya kemampuan melepaskan torpedo. Tapi tahukah Anda, bahwa sejatinya masih ada produk besutan Ilyushin lainnya yang aktif digunakan TNI AU. Jauh dari kesan sangar, Ilyushin yang satu ini merupakan pesawat angkut sedang. (more…)
Bagi TNI AU, keberadaan pesawat jet Boeing 707 terbilang fenomenal, dengan kemampuan terbang jarak jauhnya, pesawat era tahun 50-an ini pernah bertugas sebagai pesawat kepresidenan, pernah juga mengemban misi angkutan logistik saat bencana alam, hingga mendukung operasi klandestin. Lebih unik lagi, pesawat ini hanya ada satu unit yang dahulu menjadi arsenal Skadron Udara 17 VIP/VVIP. (more…)
Sampai saat ini beragam pesawat dengan tanda panggil Indonesia One, atau RI-001 terus melayani pemimpin Indonesia terbang ke berbagai belahan penjuru dunia. Namun dengan kondisi Indonesia yang berpulau-pulau dan bahkan beberapa tidak memiliki lanud, penggunaan pesawat terbang biasa tidak akan mencukupi. Untuk itu diperlukan helikopter kepresidenan dalam membantu mengemban tugas-tugas kenegaraan.
Pesawat kepresidenan mempunyai peran lebih dari sekedar alat transportasi. Ia juga merupakan simbol gengsi suatu negara. Jika kendaraan yang digunakan merupakan kendaraan yang bagus tentu yang menggunakannya akan lebih dihormati, begitu pula dengan pemimpin sebuah negara. Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat membutuhkan moda transportasi udara agar presiden dapat mencapai seluruh pelosok Nusantara dengan mudah.