Bila helikopter SAR Tempur H225M Caracal dari Skadron Udara 8 dilengkapi senapan mesin FN MAG 58M kaliber 7,62 x 51 mm yang berperan sebagai window gun, maka helikopter NAS 332 Super Puma dari Skadron Udara 6 kini juga tak ketinggalan, yakni dilengkapi dengan senapan mesin pada pintu (door gun), dari jenis Vektor SS-77 kaliber 7,62 x 51 mm. (more…)
Ditengah modernisasi senapan serbu dan senapan regu pada Korps Brimob Polri, hingga kini senapan mesin regu legendaris RPD (Ruchnoy Pulemet Degtyarova) yang mulai digunakan Tentara Merah Uni Soviet pada tahun 1950, masih terus dioperasikan, bahkan RPD masih digunakan oleh pasukan Infanteri Korps Marinir TNI AL. Bukan bermaksud membandingkan mana yang lebih tua, tapi faktanya masih ada senapan mesin regu yang lebih tua dari RPD, dan hebatnya masih setia digunakan. Yang dimaksud lebih senior dari RPD adalah Bren MKIII. Desain senjata ini sudah teramat masyur dan mudah dikenali, terlebih pada model magasin lengkung yang disematkan di bagian atas. (more…)
Dalam mahzab senapan mesin serba guna atau yang kondang disebut GPMG (General Purpose Machine Gun), di linkup TNI ada dua yang dipakai sejak beberapa dekade belakangan, yakni M-60 buatan Saco Defense, AS, dan satunya lagi adalah FN MAG (Mitrailleuse D’appui General) buatan FN (Fabrique Nationale), Belgia. Baik M-60 dan FN MAG, keduanya adalah GPMG yang menggunakan amunisi kaliber 7,62 mm NATO. Yang dalam urusan battle proven, keduanya pun punya cerita-cerita tersendiri. Seperti debut M-60 pada Perang Vietnam. (more…)
SMS (Senapan Mesin Sedang) di lingkungan TNI, khususnya di Korps Kavaleri tak hanya didominasi oleh jenis FN MAG buatan Belgia. Nyatanya SMS dalam standar NATO ada lagi yang tak kalah populer, yakni GPMG (General Purpose Machine Gun) M-60 kaliber 7,62 x 51 mm. Walau tak selaris FN MAG, M-60 buatan Saco Defence, US Ordnance, Amerika Serikat, punya pengalaman tempur melegenda. (more…)