Nama Wozang class terdengar asing dalam jagad kapal perang di arsenal Angkatan Laut Cina, maklum AL Cina memang jarang melayarkan kapal jenis buru dan sapu ranjaunya dalam pelayaran jarak jauh ke luar negeri. Namun, saat ini nama Wozang class menjadi pembicaraan di kawasan Selat Malaka, khususnya setelah kapal buru ranjau AL Cina ini dikerahkan dalam latihan bilateral antara AL Cina dan Singapura. (more…)
Merespon tingginya tensi ketegangan antara Cina dan Taiwan, hari Jumat ini (5/2/2021), kapal induk nuklir USS Nimitz berikut beberapa kapal pengiringnya tengah berlayar kembali menuju Laut Cina Selatan. Dari monitor data AIS (Automatic Identification System), USS Nimitz (CVN-68), berikut kapal penjelajah USS Princeton (CG-59) dan kapal perusak USS Sterett (DDG-104) melintasi Selat Malaka untuk bergabung dengan kelompok tempur dari kapal induk USS Theodore Roosevelt yang sudah lebih dulu hadir di Laut Cina Selatan. (more…)
Sebagai sekutu Amerika Serikat, maka lazim bila ada kapal perang AL AS sandar di wilayah Singapura, entah untuk keperluan perbaikan atau bekal ulang. Namun, boleh jadi kedepan, intensitas dan jumlah kapal perang AL AS akan semakin banyak di Singapura, yang otomatis akan terkait pada lalu lintas di Selat Malaka. (more…)
Tak berapa lama setelah kunjungan Menteri Pertahanan Cina Wei Fenghe ke Jakarta pada 8 September lalu, ada kabar bahwa armada kapal perang AL Cina – People’s Liberation Army Navy (PLA Navy) baru saja melintasi Selat Malaka. Armada kapal perang yang tergabung dalam Chinese 36th Naval Escort Taskforce diketahui sebelumnya telah bertolak dari pangkalan angkatan laut di Qingdao pada 3 September 2020. Komposisi task force tersebut terdiri dari kapal perusak DDG Guiyang 119, frigat FFG Zaozhuang 542 dan kapal tanker/logistik Dongpinghu 960. (more…)
Meski belum banyak penampakan kapal selam AL Cina di Samudera Hindia, namun, cepat atau lambat, munculnya armada kapal selam Sang Naga tinggal menunggu waktu saja. Indikasi tersebut sudah terlihat, semisal dari pembangunan pangkalan angkatan laut Cina di Gwadar, Pakistan dan aktvitas Lanal AL Cina di Djibouti, Afrika Timur. Bahkan, seperti memagari Samudera Hidia, Cina pun tengah membangun basis militer dari Pulau Feydhoo Finolhu di Maladewa yang disewa oleh Cina senilai US$4 miliar. (more…)
Bila Nazi Jerman berani menghadapi beberapa front sekaligus di Perang Dunia II, pun demikian dengan Cina, meski belum tentu bakal merembet ke perang terbuka, potensi konflik yang dihadapi Cina bisa berlanjut bak serial. Bukan hanya di Laut Cina Timur dan Laut Cina Selatan, konflik yang terkait Cina juga punya potensi menjalar ke Samudera Hindia dan Selat Malaka. Dan ketika menyangkut Samudera Hindia, maka yang menjadi lawan Cina adalah India. (more…)
Untuk pertama kalinya, helikopter Puspenerbal TNI AL NBO-105 dengan nomer NV-409, sukses melakukan pendaratan di helipad USS Fort Worth LCS-3. Hal ini menjadi agenda dalam latihan militer CARAT (Cooperation Afloat Readiness and Training) Indonesia 2015 yang berlangsung di perairan Bali. Operasi pendaratan helikopter secara langsung menyiratkan peningkatan interoperabilitas antara kekuatan TNI AL dan AL AS. (more…)
Di sepanjang bulan Februari ini, tensi politik antara Indonesia dan Singapura cukup memanas, lantaran pemerintahan Negara Pulau itu protes atas penamaan salah satu korvet terbaru milik TNI AL, yakni KRI Usman Harun 359. Bahkan sampai ada usulan untuk melarang kapal tersebut melintasi perairan Singapura. Reaksi yang cukup keras ke pihak Singapura pun banyak dilontarkan pihak-pihak dari Dalam Negeri. (more…)