Nama PT Palindo Marine Shipyard kian berkibar, setelah sukses memasok beberapa unit KCR (Kapal Cepat Rudal) dan kapal patroli, dan KAL untuk TNI AL. Bertempat di fasilitas galangan yang berlokasi di Batam, perusahaan swasta nasional ini kemarin (23/9/2016) kembali meluncurkan tiga kapal perang pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI. Ketiga kapal dengan nomer lambung 8xx, digadang memperkuat Satuan Kapal Patroli (Satrol) Koarmatim. (more…)
Mungkin banyak orang mengira bahwa kapal patroli tercepat ada di armada TNI AL, pasalnya di TNI AL ada Satuan Kapal Cepat (Satkat) yang menaungi jenis KCR (Kapal Cepat Rudal) dan KCT (Kapal Cepat Torpedo). Ditambah lagi Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) punya X38 Combat Boat. Namun fakta sebenarnya kapal patroli tercepat justru ada di Satuan Bea Cukai Kementerian Keuangan. (more…)
Setelah diresmikan pada awal Maret lalu, hari ini (20/7/2016) bertempat di Dermaga Kade Baru Timur, Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, KRI Cakalang 852 produksi PT Caputra Mitra Sejati resmi dikukuhkan ke penggunanya, yakni Satuan Kapal Patroli (Satrol) Koarmabar TNI AL. Bagi pemerhati alutsista nasional, KRI Cakalang 852 tak sekedar kapal patroli biasa, pasalnya kapal dengan bobot 230 ton ini sedari awal disebut-sebut bakal dilengkapi kanon single barrel Oto Melara 30 mm Finmeccanica dari Italia.
(more…)
Rasanya miris saat mendengar ada kapal patroli TNI AL yang diserang preman di Perairan Tanjung Balai Asahan. Tepatnya pada 22 Januari lalu, KAL Boa (eks KRI Boa 807) diserang sekelompok preman ketika sedang mengejar kapal pengangkut pakaian bekas ilegal. Dalam aksi penyerangan, awak KAL telah memberikan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan oleh kawanan 60 preman yang menggunakan empat kapal motor. Dengan dihujani bom Molotov, justru KAL Boa yang harus menjaga jarak sampai harus merapat ke alur darat untuk keluar dari kepungan preman. (more…)
Satuan Kapal Patroli (Satrol) Koarmabar TNI AL mendapat tambahan kekuatan baru, yakni dengan diresmikannya KRI Cakalang 852 buatan PT Caputra Mitra Sejati (CMS). Berita peluncuran kapal perang besutan lokal sudah jamak didengar, tapi terselip kabar lain dari sosok KRI Cakalang 852, pasalnya kapal patroli ini disebut bakal dilengkapi kanon single barrel Oto Melara 30 mm Finmeccanica dari Italia. (more…)
Meski punya identitas kapal perang TNI AL (KRI), tapi Bima Samudera tak diberi label nomer lambung. Padahal tugas yang diemban mencakup patroli wilayah pesisir, angkut pasukan, dan pengamanan obyek vital lepas pantai. Bahkan Bima Samudera sempat dipasangi kanon Bofors 40 mm. Hebatnya inilah kapal patroli tercepat yang pernah dipunyai TNI AL, Bima Samudera sanggup melesat hingga 80 km per jam!
(more…)
Ternyata mutasi tak hanya dialami oleh personel, di lini alutsista kapal perang pun terjadi mutasi alias perpindahan penugasan. Seperti baru-baru ini, tiga kapal perang dari Satrol (Satuan Kapal Patroli) Komando Armada Barat (Koarmabar), yakni KRI Boa 807, KRI Viper 820, dan KRI Tarihu 829, telah beralih status dari KRI menjadi KAL (Kapal Angkatan Laut). Dengan ubah status ini, lingkup operasi ketiga kapal hanya akan dibatasi pada pengamanan di sekitar pangkalan angkatan laut, dalam hal ini dipercayakan untuk Lantamal I Belawan, Sumatera Utara. (more…)
Mengembalikan taring sebagai “Macan Asia” dalam tempo relatif singkat tentu bukan pekerjaan mudah, apalagi dengan kondisi pendanaan yang relatif memadai namun ngepas. Bila dicermati untuk pengadaan alutsista TNI AL, secara umum telah sesuai spesifikasi untuk membawa TNI AL ke arah green water navy. (more…)
Meski masih dipenuhi dilema seputar kemampuan pada kecepatan kapal, tapi pada hakekatnya armada kapal pada Satuan Kapal Cepat (Satkat) TNI AL mempunya peran pokok sebagai elemen pemukul (striking force) untuk menghancurkan atau melumpuhkan kapal permukaan lawan. Selain itu, juga memiliki fungsi sebagai pertahanan anti serangan udara, pengintaian dan pencarian sasaran operasi serta melaksanakan peperangan elektronika. Oleh karenanya, kapal ini didesain mempunyai karakteristik sebagai kapal cepat dengan tingkat kemampuan respon dan manuver tinggi. (more…)
Dari segi kecepatan, sejatinya FPB-57 tidak masuk dalam klasifikasi kapal cepat, karena kecepatan maksimum yang bisa digenjot hanya 30 knot. Namun, berkat bekal tambahan senjata yang diusungnya, beberapa FPB-57 layak ‘naik kelas’ dari armada Satrol (Satuan Kapal Patroli) menjadi kekuatan armada Satkat (Satuan Kapal Cepat). Dengan perubahan satuan, maka identitas nomer lambung pun berubah dari 8xx menjadi 6xx. (more…)