Setelah sukses melakukan serah terima kapal BRS (Bantu Rumah Sakit) KRI dr. Wahidin Sudirohusodo 991 pada 14 Januari 2022, setahun kemudian, yakni pada 19 Januari 2023, PT PAL Indonesia telah resmi melaksanakan serah terima unit kedua (sister ship) kapal BRS, yakni KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat 992 kepada Satuan Kapal Bantu (Satban) TNI AL. (more…)
Jumat, 16 April 2021, menjadi momen perpisahan bagi unsur Satuan kapal Bantu (Satban) Koarmada II, persisnya KRI Karang Tekok 982 telah resmi dipensiunkan lewat upacara di Dermaga Tengah Mako Koarmada II, Ujung, Surabaya. KRI Karang Tekok 982 adalah jenis kapal angkut personel yang diperoleh TNI AL sebagai bagian dari hibah dari PT ASDP Indonesia Ferry pada tahun 2005. (more…)
Dengan diluncurkannya KRI dr. Wahidin Sudirohusodo 991 pada 7 Januari 2021, maka menjadi babak baru bagi TNI AL dalam mengoperasikan jenis kapal BRS (Bantu Rumah Sakit). Bukan sebatas pemasangan logo palang merah pada kapal rumah sakit, kehadiran BRS dari sisi desain juga benar-benar ‘baru.’ Sebagian warganet mengira bahwa BRS adalah Landing Platform Dock (LPD) yang dialihfungsi. (more…)
Setelah diluncurkan pada 26 September 2018 oleh galangan PT Betamec Shipyard, dan dilanjutkan ke fase sea trial serta instalasi perangkat, akhirnya kapal tanker KRI Bontang 907 resmi diserahkan kepada pihak TNI AL. Pada 28 Februari lalu, KRI Bontang 907 dengan bobot 2.400 ton telah bersandar di Dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara. (more…)
Bagi Anda para pemerhati dunia kemiliteran di Indonesia, tentunya mengetahui bahwa nama kapal perang TNI AL (KRI) dengan awalan “Tanjung” disematkan untuk segmen kapal angkut personel, persisnya armada kapal angkut ini berada di bawah naungan Satuan Kapal Bantu (Satban), umumnya label KRI Tanjung xxx, menggunakan nomer lambung 9xx. Dan setelah sebelumnya kami pernah mengupas tentang KRI Tanjung Kambani 971, KRI Karang Pilang 981 dan KRI Tanjung Nusanive 973, kini giliran tersebut nama KRI Tanjung Oisina 972. (more…)
Kilas balik ke tahun lalu, tepatnya pada 31 Maret 2017, TNI AL yang diwakili Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut (Aslog Kasal) Laksamana Muda TNI Mulyadi melakukan first steel cutting atau pemotongan plat baja pertama sebagai tanda dimulainya pengerjaan proyek kapal tanker terbaru pesanan TNI AL. Dan setahun berlalu, pada Rabu, 26 September 2018, kapal tanker yang dimaksud telah berhasil diluncurkan di Batam. (more…)
Nama kapal perang ini, KRI Rakata 922, terasa asing ditelinga netizen, namun kapal perang dari Satban (Satuan Kapal Bantu) Komando Armada Timur ini punya rekam sejarah yang panjang. Meski dimensi dan bobotnya terbilang kecil, kapal dari jenis tug boat (kapal tunda) ini punya lika liku sejarah sejak era Perang Dunia II, bila ditakar dari aspek senioritas, KRI Rakata 922 sepantaran dengan LST (Landing Ship Tank) KRI Teluk Bone 511 yang terkenal karena pernah digunakan dalam penyerbuan pasukan sekutu di Pantai Normandia, Perancis. (more…)
Dalam jagad pemberitaan seputar kapal perang TNI AL, nama KRI Waigeo 961 nyaris tak pernah disebut. Namun ada yang berbeda pada 28 Februari 2018, nama KRI Waigeo (WGO) 961 mendadak ramai diwartakan media nasional, lantaran kapal yang masuk dalam armada Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmatim ini resmi dipensiunkan dalam inventaris armada TNI AL. (more…)
Masih lekat dalam ingatan tentang operasi pembebasan sandera MV Sinar Kudus di Teluk Aden tahun 2011, saat itu Satuan Tugas (Satgas) Duta Samudera I yang terdiri dari dua frigat Van Speijk Class, KRI Abdul Halim Perdanakusuma 355 dan KRI Yos Sudarso 353 diperintahkan menuju lokasi penyanderaan. Berangkat dari Tanjung Priok pada 23 Maret 2011, bila ditarik garis lurus jarak yang bakal ditempuh kedua frigat TNI AL mencapai 6.500 km dari Indonesia, sementara jarak jelajah frigat Van Speijk adalah 4.000 km. Dari perhitungan diatas kertas, maka kedua kapal perang era 60-an ini memerlukan bekal ulang dan pengisian bahan bakar lanjutan sebelum tiba di TKP. (more…)
Di tahun 2014 lalu TNI AL telah meresmikan penggunaan KRI Tarakan 905, jenis kapal tanker produksi Dalam Negeri dengan kemampuan RAS (Replenishment At Sea) system. Dengan kapasitas 5.500 ton bahan bakar mesin, kapal yang dibangun PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB) ini disebut sebagai kapal BCM (Bantu Cair Minyak) terbesar milik TNI AL yang diproduksi galangan nasional. Sementara kapal tanker terbesar secara umum masih dipegang KRI Arun 903 buatan Inggris. Dengan bertambahnya kuantitas kapal perang, dan kian menuanya kapal tanker eks Uni Soviet, mengharuskan Satuan Tugas Kapal Bantu (Satban) TNI AL untuk mencanangkan modernisasi di lini kapal tanker. (more…)