Ada kabar baik untuk lini perlengkapan operasi pasukan elite, khususnya yang bergerak di unit anti teror, pasalnya telah diluncurkan perangkat radar portable yang punya kemampuan ‘melihat’ menembus dinding (tembok). Diberi label Xaver 1000, ini merupakan radar yang punya spesifikasi high performance imaging system yang diklaim belum ada sebelumnya. (more…)
Meski harus menempuh perjalanan sejauh 2.500 mil laut dan baru tiba setelah 6-7 hari untuk mencapai Perairan Utara Bali, namun, bantuan dari Pemerintah India untuk mendukung misi SAR dan evakuasi KRI Nanggala 402, sangat dihargai oleh warga Indonesia. India seperti diwartakan telah menerima International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) dan telah memberangkatkan kapal penyelamat kapal selam SCI Sabarmati pada 21 April lalu. (more…)
Selain Singapura dan Australia, Malaysia juga telah mengerahkan kapal penyelamat kapal selamnya untuk misi SAR dan evakuasi KRI Nanggala 402 di Perairan Utara Bali. Kapal penyelamat dengan nama MV Mega Bakti milik Angkatan Laut Kerajaan Malaysia dilaporkan telah bertolak hari Rabu (21/4/2021) dari Kota Kinabalu, Sabah, dan akan tiba di lokasi pada 25 April 2021. Sebagai negara yang mengoperasikan dua unit kapal selam Scorpene Class, tentu menarik untuk mengintip serba-serbi dari MV Mega Bakti. (more…)
Selain dengan Indonesia, rupanya Singapura juga melakukan kesepakatan kerjasama pada operasi penyelamatan bawah air, khususnya penyelamatan kapal selam dengan India. Meski antara India dan Singapura tak berbatasan langsung, namun, kedua negara punya kepentingan yang sama di Selat Malaka dan Samudera Hindia, seperti dalam merespon kehadiran armada Angkatan Laut Cina. (more…)
Dalam misi evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ-182, KRI Rigel 933 dengan kelengkapan sonar tercanggihnya menjadi andalan utama bagi tim SAR untuk menemukan bagian besar dari pesawat dan tentunya black box. Namun, keunggulan kapal riset Hidro Oseanografi ini tak hanya dalam hal sonar, KRI Rigel 933 juga membawa Remotely Operated Vehicle (ROV) alias robot bawah air canggih dan menjadi kelengkapan organik dari kapal riset buatan Perancis ini. (more…)
Siapa yang tak kenal dengan pembom strategis Tu-16 Badger, jenis alutsista yang pernah menjadikan TNI AU (d/h AURI) di dekade 60-an sebagai kekuatan udara terbesar di belahan Asia Selatan. Saking sangarnya pembom ini, bahkan Cina pun belum bisa move on dari pesona Tu-16, dibuktikan dengan ‘diteruskannya’ produksi Tu-16 versi Cina yang disebut Xian H-6 dan hingga kini menjadi andalan Beijing dalam ekspansi militernya di laut Cina Selatan. (more…)
Setelah sebelumnya mengoperasikan drone helicopter jenis SDO 50V2 buatan Swiss Drones Operating AG, Badan SAR Nasional (Basarnas) diketahui juga mengoperasikan drone yang lebih baru dari jenis fixed wing VTOL (Vertical Take-off and Landing) besutan perusahaan asal Afrika Selatan, Alti UAS. Drone yang mudah dibongkar pasang ini dianggap ideal untuk misi pengamatan sebelum aksi SAR dilakukan, dibekali modul EO/IR, drone ini dapat mengudara lumayan lama untuk ukuran drone mini, yaitu 12 jam. (more…)
Nama pesawat angkut sedang C-295 atau dalam versi PT Dirgantara Indonesia disebut “NC-295,” lumayan lekat dalam benak netizen pemerhati alutsista di Tanah Air, lantaran pesawat angkut produksi Airbus Defence and Space (ADS) ini dibangun atas dasar penyepurnaan dari CN-235 yang legendaris. Dan langsung dari Airbus Aircraft Military Center di Manching, Jerman, Airbus untuk pertama kalinya memperlihatkan detail fitur dan kemampuan dari varian tercanggih dan juga terkuat dari keluarga C-295. (more…)
Nama pesawat intai ini terbilang kondang kala terlibat dalam Operasi SAR terbesar, yaitu pencarian bangkai pesawat Boeing 777-200 MH370 Malaysia Airlines yang hilang di Samudera Hindia pada tahun 2014. Meski upaya SAR tak membuahkan hasil, namun dengan kemampuan endurance dan terbang di ketinggian rendah, menjadikan nama Boeing P-8A Poseidon ikut terpromosikan, selain fungsi utama pesawat ini untuk patroli maritim dan anti kapal selam (AKS). (more…)
Bertempat di Hanggar Rotary Wing PT Dirgantara Indonesia, hari ini (15/11/2016) PT DI resmi menyerahkan dua unit helikopter AS 365N3+ Dauphin kepada pihak Badan SAR Nasional (BASARNAS). Dengan diserahkannya pesanan dua unit helikopter Dauphin, maka armada AS-365N3+ Dauphin yang dioperasikan BASARNAS saat ini telah berjumlah empat unit. Pesanan tambahan dua unit Dauphin untuk kebutuhan BASARNAS dilakukan pada 15 Juni di ajang Paris AirShow 2015. (more…)