Sampai saat ini memang belum ada foto yang memperlihatkan penggunaan senjata anti tank ini oleh militer Indonesia. Namun, situs Wikipedia.org menyebut PF-89 sebagai salah satu dari sekian ragam senjata anti tank yang digunakan oleh TNI AD. PF-89 adalah senjata anti tank tanpa pemandu, alias roket. Dirancang sejak dekade 80-an, PF-89 yang diproduksi China North Industries Group Corporation (Norinco) mempunyai prinsip sebagai senjata anti tank disposable.(more…)
Industri pertahanan Rusia kini tengah mendapat tekanan serius, pangkal musababnya siapa lagi jika bukan Presiden AS Donalt Trump yang memberikan sanksi Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), menjadikan Rusia sulit memasarkan produk alutsistanya ke luar negeri. Meski begitu, Negeri Beruang Merah tak menunjukan bakal keok atas sengatan sanksi tersebut, justru dengan bangga Presiden Rusia Vladimir Putin merilis keberhasilan uji coba rudal balistik yang punya kecepatan hipersonik. (more…)
Dalam beberapa waktu lalu, kami telah banyak melakukan update artikel seputar rudal RBS-70 yang digunakan Arhanud TNI AD dan RBS-70 NG yang ditawarkan sebagai solusi baru VSHORAD (Very Short Range Air Defence). Beragam sisi unik dari rudal yang masuk kategori MANPADS (Man Portable Air Defence System) ini telah kami kupas, namun masih ada hal lain yang dirasa terlewatkan dari rudal yang menjadi pelopor platform tripod ini. Diantaranya tentang kontainer rudal (launch tube) yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem alutsista asal Swedia ini. (more…)
Cepat atau lambat, pada akhirnya Indonesia akan memiliki pesawat intai dengan kemampuan Airborne Early Warning and Control (AEW&C), paling tidak hal tersebut didasarkan atas cetak biru yang dituangkan dalam Minimum Essential Force II (2015 – 2019). Meski belum jelas jenis pesawat atau platform teknologi apa yang nantinya akan diakuisisi, namun menarik dibahas tentang pengadaan alutsista yang bernilai strategis ini. (more…)
Kemandirian alutsista sudah barang tentu menjadi hak setiap negara, meski terkadang lompatan teknologi yang dihasilkan membuat sebagian dari kita menjadi tercengang. Seperti Cina yang merilis pesawat Airborne Early Warning and Control (AEW&C) terbaru, KJ-200. Dibangun dari platform Shaanxi Y-8 yang ditenagai empat mesin turbo propeller, KJ-200 membetot perhatian lantaran mengadopsi radar airborne model tegak dengan teknologi Active Electronically Scanned Array (AESA). (more…)
Pertengahan tahun lalu (2017), Saab Bofors Dynamics telah memperkanlkan apa yang disebut sebagai RBS-70 NG RWS (Remote Weapon Station) di Defence and Security Equipment International (DSEI), London, dan berlanjut ke penampakan mockup-nya di Singapore AirShow 2018. Bagi para penggiat dunia alutsista tentu melihat hadirnya RBS-70 NG sebagai rudal MANPADS (Man Portable Air Defence System) dalam model remote dan multiple launcher adalah sesuatu yang menarik, sekaligus mengundang tanda tanya. (more…)
Nama radar Giraffe memang belum terlalu populer di Indonesia, meski sejak awal dekade 80-an, Giraffe 40 sudah hadir di Indonesia dalam paket Ground Based Air Defence bersama dengan rudal MANPADS RBS-70 untuk Arhanud TNI AD. Pun bersama PT Pindad di tahun 2016 pernah digadang pengembangan platform Giraffe 1X untuk penempatan di rantis Komodo 4×4. Sementara di luaran, khususnya di Asia Tenggara, produk surveillance besutan Saab ini sudah terbilang topcer dan laris manis, baik di platform darat dan laut. (more…)
Sebagai ekspansi pasar di kawasan Asia-Pasifik, kesuksesan Saab menjual 12 unit jet tempur Gripen C/D pada ke Thailand pada tahun 2008 menjadi trigger vendor asal Swedia ini untuk bertarung di pasar multirole fighter. Maka saat Indonesia memutuskan mencari pengganti F-5 E/F Tiger II, nama Gripen sontak diwartakan, pihak pabrikan pun telah mencangkan paket ToT (Transfer of Technology) terbaik. (more…)
Anda masih ingat dengan teknologi radar fire finder yang dikembangkan oleh Armed TNI AD? Meski masih dalam tahap prototipe, namun rintisan teknologi pelacakan asal arah dan posisi tembakan terus dikembangkan lebih lanjut, meski bukan berbasis radar, Dislitbangad dan ITB mengembangkan apa yang disebut Sapta Pangrungu, kemudian TNI AL lewat Dislitbangal juga menelurkan apa yang disebut Gun Fire Locator. (more…)
Sistem hanud titik berbasis MANPADS (Man Portable Air Defence System) menawarkan keunggulan pada sisi fleksibilitas deployment dan biaya operasional. Sementara, minusnya basis MANPADS mentok pada doktrin SHORAD (Short Range Air Defence). Rudal-rudal di kelas MANPADS memang punya kecepatan supersonic, namun jarak jangkau yang ditawarkan terbatas, bahkan cenderung diklasifikasikan sebagai VSHORAD (Very Short Range Air Defence). (more…)