Update Drone KamikazeKlik di Atas

Tag: SAAB

Saab Dukung Implementasi Data Link dan Interoperability di Lingkup Kodal TNI

P_20151110_162221

Interoperability menjadi kata yang kerap mudah diucapkan dalam bahasan dunia militer. Indikator kemajuan militer suatu negara, salah satunya dapat diukur dari kemampuan membangun data link dan interoperability diantara perangkat alutsista yang dioperasikan. Tapi faktanya, mewujudkan interoperability adalah sebuah tantangan besar, terlebih bila sedari awal perangkat yang digunakan berasal dari beberapa vendor berbeda. Hal inilah yang menjadi pekerjaan rumah bagi TNI untuk bisa dicarikan solusinya. (more…)

USV SAM-3: Drone Laut Penyapu Ranjau Yang Battle Proven

sam3-explosion

Belum lama berselang, pihak Saab Kockums mengadakan presentasi di Mabes TNI AL tentang solusi teknologi penyapu ranjau. Penawaran alutsista penyapu ranjau asal Swedia ini tentu karena ada peluang, pasalnya TNI AL memang punya niatan memensiunkan kapal penyapu ranjau Tripartite Class (KRI Pulau Rengat 712 dan KRI Pulau Rupat 712). Sebagai gantinya TNI AL berencana membeli dua unit kapal penyapu ranjau baru. (more…)

Giraffe AMB – Generasi Penerus Radar Giraffe 40 Arhanud TNI AD

giraffeamb2340x1716test

Nama Giraffe punya arti penting dalam sejarah kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD. Pasalnya inilah radar dengan peran pemandu rudal hanud MANPADS (Man Portable Air Defence System) pertama yang dimiliki TNI. Dirunut dari kehadirannya di Indonesia, radar ‘jerapah’ ini hadir bersamaan dengan paket rudal Bofors RBS-70 pada tahun 1985. Pada periode yang sama juga hadir alutsista rudal Rapier buatan British Aerospace, Inggris. (more…)

Inilah Dilema Pengadaan Jet Tempur: Acquisition Cost Vs Life Cycle Cost

Su-35S-KnAAPO-2P-1S

Proses pembelian jet tempur memang kerap menimbulkan efek tarik ulur yang panjang, terlebih jika yang jadi pembeli adalah negara dengan budget pertahanan serba ngepas dengan seabreg permintaan. Sekalipun punya budget cukup, mengingat banyak faktor yang saling terkait, pengadaan jet tempur kerap memakan waktu lama. Indonesia membutuhkan waktu hampir dua tahunan untuk akhirnya memutuskan memilih Sukhoi Su-35 Super Flanker sebagai pengganti jet tempur F-5 E/F Tiger II. Pun sudah diputuskan, menuju proses deal hingga penandatanganan kontrak pembelian juga butuh waktu.

(more…)

Libatkan Peran Duta Besar Swedia, Saab Genjot Paket Kekuatan Udara Untuk Indonesia

P_20151022_090803

Ibarat menginguti langkah Eurofighter yang melibatkan peran Duta Besar empat negara pembuatnya dalam menggolkan pemasaran jet Typhoon di Indonesia. Saab, manufaktur persenjataan dari Swedia, hari ini menggelar jumpa media di kediaman resmi Duta Besar Swedia di Jakarta dalam paparan update paket kekuatan udara untuk militer Indonesia. Selain tetap mengusung tawaran jet tempur Gripen generasi terbaru, perwakilan Saab yang didampingi Dubes Swedia untuk Indonesia, Johanna Brismar Skoog juga memberi paket sistem senjata lain yang lebih menyeluruh. (more…)

TR2400: Tactical Radio Infanteri TNI AD dengan Kemampuan Hybrid Analog Digital

IMAG1389

Selain bekal strategi perang yang mumpuni, senjata yang handal, dan mental personel yang kuat, harus diakui faktor penting yang jadi penentu keberhasilan dalam pertempuran infanteri adalah sistem komunikasi. Dan bicara sistem komunikasi pada lingkup infanteri, khususnya pada level pleton dan regu maka tak bisa dipisahkan dari keberadaan tactical radio (radio taktis) yang biasa dibawa dengan ransel (manpack) oleh prajurit operator radio. (more…)

Jelang Babak Akhir Kompetisi, Eurofighter Typhoon Hadirkan Full Mockup di PT Dirgantara Indonesia

6

Sampai tulisan ini dibuat, belum juga ada keputusan final dari pemerintah Indonesia terkait pemenang tender pengadaan jet tempur pengganti F-5 E/F Tiger II Skadron Udara 14. Di sisi lain, publik pemerhati alutsista, pengambil keputusan, dan pihak user (TNI AU) telah mulai mengkristal pada ‘pilihannya’ masing-masing. Nama-nama besar seperti Sukhoi Su-35BM, Rafale, JAS 39 Gripen NG, F-16 Block 60, dan Typhoon masih harap-harap cemas menunggu putusan final dari Kementerian Pertahanan. (more…)

Saab Tawarkan Radar Erieye AEW&C Untuk Indonesia

_DSC5877

Dari segi senioritas, Indonesia adalah pioner dalam menghadirkan teknologi airborne surveillance system. Dibuktikan ketika pada Boeing 737 Surveillance Patmar (Patroli Maritim) hadir dengan radar SLAMMR (Side Looking Airborne Multi Mission Radar). Pesawat intai maritim ini mulai digunakan TNI AU sejak Juni 1982. Karena usianya sudah tergolong tua, Boeing 737 Surveillance memang telah beberapa kali diakukan upgrade pada sistem radarnya. Tapi lepas dari itu, tak bisa terbantahkan bila teknologinya sudah tertinggal. Di sisi lain, negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Australia sudah memiliki airborne surveillance system yang jauh lebih maju. (more…)

RBS-15 MK3: Rudal Anti Kapal Untuk KCR Klewang Class TNI AL

rbs15

Jagad sista rudal anti kapal untuk TNI AL bakal bertambah lagi, pasalnya di bulan Agustus 2014, TNI AL telah resmi memesan 4 unit KCR (Kapal Cepat Rudal) Klewang Class dari PT. Lundin Industry Invest (North Sea Boats). Nah, melengkapi Klewang Class yang berdesain trimaran adalah rudal anti kapal RBS (Robotsystem)-15 MK3 buatan dua manufaktur senjata asal Eropa Barat, yakni Saab Bofors Dynamic, Swedia dan Diehl BGT Defence, Jerman. (more…)

PT Pindad dan Saab Perpanjang Usia Operasional Rudal RBS-70 Arhanud TNI AD

IMAG0281

Bagi Arhanud TNI AD, rudal RBS-70 punya kesan tersendiri, pasalnya inilah rudal MANPADS (Man Portable Air Defence System) pertama yang dimiliki TNI AD. Rudal besutan Saab Bofors Swedia ini di datangkan pada era Soeharto atau dekade 80-an. Ada dua jenis RBS-70 yang dioperasikan Arhanud TNI AD, yakni RBS-70 MK-1 dan RBS-70 MK-2. Keduanya dibekadakan pada kemampuan jarak tembak, namun sama-sama berpengendali berkas sinar laser. Dalam gelar operasinya, RBS-70 terintegrasi dengan radar pemandu Giraffe. (more…)