Diatas kertas jelas F-5E Tiger kalah telak bila diadu dengan jet tempur sekelas F/A-18 Hornet. Mulai dari elektronik, navigasi, dan sistem senjata Hornet jauh lebih unggul. Tapi dalam kondisi pertempuran nyata, terutama saat keduanya harus beradu dog fight, segala kemungkinan bisa terjadi. Ditangan pilot tempur yang handal, bernyali tinggi, serta lihai bermanuver, masih ada kemungkinan bagi F-5E untuk melibas F/A-18 Hornet. (more…)
Tag: rudal
F-5E/F Tiger II TNI AU – Punya Avionik Setara F-16 C/D Fighting Falcon, Tapi…
Sebelum hadirnya F-16 A/B Fighting Falcon pada tahun 1989/1990, tahukah Anda, apa jet tempur lapis pertama yang jadi andalan TNI AU? Jawabannya tak lain F-5E/F Tiger II buatan Northrop. Tepatnya mulai 21 April 1980 berdatanganlah secara bertahap jet tempur supersonic yang memperkuat skadron 14 di Lanud Iswahjudi, Madiun. Lewat program FMS (Foreign Military Sales), Indonesia mendapat komposisi 12 unit F-5E (kursi tunggal) dan 4 unit F-5F (kursi ganda/latih). (more…)
2M3 25mm Twin: Eksistensi Kanon Lintas Generasi Armada TNI AL
Menatap sedikit ke masa tahun 60-an, saat Armada TNI AL (d/h ALRI) menjadi yang terkuat di belahan Asia Selatan, banyak alutsista kala itu yang punya kesan mendalam keberadaannya hingga kini, sebut saja seperti penjelajah KRI Irian, kapal tender kapal selam KRI Ratulangi, 12 kapal selam kelas Whiskey, armada perusak kelas Skoryy, dan armada frigat kelas Riga. Itu semua adalah kapal perang dengan tonase yang relatif besar, lalu bagaimana dengan keberadaan satuan kapal cepat? (more…)
KRI Badau 841 dan KRI Selawaku 842 – Kapal Patroli Eks Brunei yang Pernah Dipasangi Rudal Exocet MM38
Satuan kapal patroli (Satrol) TNI AL mengemban tugas yang tak ringan, di tangan satuan inilah dipecayakan operasi ‘ronda’ di sekitaran perairan dangkal NKRI yang padat aktivitas ekonomi kelautan. Untuk menjalankan tugas patroli tersebut, Satrol di Koarmada I, Koarmada II dan Koarmada III dilengkapi dengan kapal-kapal bertonase ringan, lincah bermanuver, dan relatif punya kecepatan tinggi. (more…)
FFAR 2.75 Inchi: Ujung Tombak Bantuan Tembakan Udara TNI AU & TNI AD
Bila kita cermati, saat ini elemen CAS (close air support) di lingkungan TNI AU dan TNI AD sudah cukup meningkat dari segi kualitas. Selama tiga dekade belakangan, dukungan BTU (Bantuan Tembakan Udara) di lingkup operasi TNI kebanyakan masih bersandar pada senjata jenis kanon, bom, dan roket. Kini meski secara kuantitas masih terbatas, elemen BTU yang dimuntahkan dari pesawat tempur dan helikopter TNI sudah merujuk pada kehadiran sosok rudal. (more…)
TH-5711 Smart Hunter: Radar Pemandu Rudal Paskhas TNI AU
Bila dirunut kebelakang, nampak TNI kian fokus pada kelengkapan rudal anti serangan udara (SAM/surface to air missile) dengan basis MANPADS (man portable air defence systems). Ini bisa dilihat dari hadirnya sista rudal Bofors RBS-70, Strela, Mistral, Grom, dan QW-3. Dengan basis MANPADS, rudal dapat dioperasikan secara mandiri oleh satu atau dua orang awak, atau dalam beberapa platform dapat diintegrasikan dengan pola penembakkan otomatis dalam suatu sistem peluncur, dalam hal ini adalah Mistral berpeluncur Tetral dan Grom dengan peluncur Poprad. (more…)
C90-CR TNI AD: Senjata Anti Tank Sekali Pakai
Di lini senjata perorangan, TNI AD sejak beberapa tahun belakangan telah melengkapi personel tempurnya dengan sista yang terbilang mumpuni. Sebut saja untuk kelompok senjata anti tank, yang terbaru ada rudal Javelin buatan Amerika Serikat, rudal berpenuntun infra merah ini kabarnya dibeli Indonesia hingga 180 unit. Javelin memang rudal super canggih untuk kelas senjata anti tank, dengan predikat battle proven di perang Irak tahun 2003. (more…)
TNI AL Masih Lemah Di Aspek Pertahanan Udara Kapal Perang

Unggulnya aspek rudal anti kapal nyatanya tidak sejalan dengan elemen rudal anti serangan udara (SAM/surface to air missile) pada kapal perang permukaan TNI AL. Alasannya masih sangat sedikit kapal perang atas air TNI AL yang dibekali SAM, dan itu pun tidak semua SAM melengkapi armada kapal perang, sebagai contoh KCR kelas Clurit dan FPB-57 yang tak dibekali SAM. Kualitas SAM di kapal perang TNI AL juga masih terbatas dalam terminologi SHORAD (Short Range Air Defence), dalam hal ini di dominasi keluarga rudal Mistral. Versi paling maju yang ditempatkan pada frigat kelas SIGMA, dimana Mistral dipasang dengan peluncur terpadu berpengendali otomatis Tetral. Sedangkan model yang dioperasikan secara manual, Simbad diadopsi untuk menggantikan Sea Cat pada frigat kelas Van Speijk. (more…)
Mistral Atlas TNI AD – Rudal Hanud Dengan Mobilitas Tinggi

Sampai tulisan ini dibuat, satuan Arhanud TNI AD masih mengandalkan rudal Grom sebagai elemen SAM (surface to air missile) utama, menggantikan peran rudal Rapier yang ‘harus’ dikandangkan sejak tahun 2002 akibat pasokan suku cadang yang tak lagi diproduksi. Grom memang memperkuat dua detasemen Arhanud TNI AD, tapi sayangnya rudal buatan Polandia ini punya performa yang dibawah standar. Meski unggul dalam kecepatan gelar tempur, tapi dalam beberapa uji coba penembakkan hasilnya kurang memuaskan dalam beberapa kali latihan. (more…)
KRI Teluk Semangka 512 – LST Besutan Korea Selatan Pertama Yang Akhiri Masa Tugas
Seiring dengan modernisasi yang dilakukan oleh TNI AL, beberapa alutsista yang telah berumur tua dan tak lagi layak operasional maka ‘dipensiunkan’ dengan jalan dibesituakan dan tidak sedikit pula yang ‘dipersembahkan’ sebagai sasaran tembak bagi rudal dan torpedo. Hal tersebut tentunya sudah jamak dilakukan hingga kini. Tapi baru-baru ini ada berita yang menarik dicermati, pasalnya untuk pertama kali ada kapal perang yang aslinya dibeli gress alias benar-benar baru resmi dipensiunkan. Maklum sejak era kesenjataan di orde baru, TNI AL hanya memensiunkan kapal-kapal perangnya yang asalnya dibeli bekas. (more…)