Operasi pertahanan pantai adalah salah satu tupoksi dari Resimen Artileri Korps Marinir yang terdiri dari elemen Armed (Artileri Medan) dan Arhanud (Artileri Pertahanan Udara). Seperti pada Sabtu, 26 September 2020, satu baterai Armed dari Pasmar 2 Surabaya, melakukan latihan penembakan tiga jenis alutsista dalam operasi pertahanan pantai Port Strella Distrik II Misille Island (Paiton Probolinggo). (more…)
Alutsista jenis MLRS (Multiple Launch Rocket System) dengan basis roket kaliber 122 mm sudah tak asing lagi dalam arsenal persenjataan TNI. Di segmen ini, Batalyon Roket Resimen Artileri Korps Marinir adalah pengguna utama. Tak hanya satu jenis, Korps Marinir bahkan mempunyai self propelled MLRS 122 mm dari jenis RM70 Grad, RM70 Vampire dan Norinco Type 90B. RM70 Grad dan Vampire mengusung platform heavy truck Tatra 8×8, sementara Norinco Type 90B terpasang pada truk North-Benz 2629 6×6. (more…)
Dalam skenario pertempuran, unit infanteri dan kavaleri dapat meminta bantuan tembakkan artileri medan dari baterai MLRS RM70 Vampire Korps Marinir. Mungkin jadi pertanyaan bagi sebagian orang, bagaimana jalur komunikasi yang dilakukan dalam ‘meminta’ bantuan tembakkan tersebut? RM70 Vampire yang bergerak dalam sistem baterai (kompi) dirancang untuk beroperasi secara terintegrasi dengan Command Post Vehicle (CPV), yakni berupa ransus (kendaraan khsusus) Aligator (bukan Alligator-red) 4×4 produksi Kerametal, manufaktur persenjataan dari Slovakia. Aligator CPV inilah yang menjadi hub komunikasi antara unit yang meminta bantuan tembakkan dan unit pucuk RM70 Vampire. (more…)
Untuk urusan daya gempur artileri medan, Korps Marinir TNI AL memang tak tanggung-tanggung, setelah diperkuat Howitzer LG-1 MKII kaliber 105 mm, Resimen Artileri Korps Baret Ungu ini masih punya senjata yang lebih lethal, yakni MLRS (Multiple Launch Rocket System). Jenis alutsista yang satu pucuknya mampu membuat hancur lebur area seluas 3 hektar ini, telah dimiliki versi terbarunya yang didatangkan dari Ceko tahun 2016 lalu. Inilah RM70 Vampire, MLRS kaliber 122 mm yang sistem kendalinya sudah mengusung komputerisasi. Dan di serial “Lady Lara Croft Indonesia” kali ini, Indomiliter.com bersama host Baby Margaretha diberi kesempatan untuk mengenal lebih dekat RM70 Vampire, senjata pamungkas di Batalyon Roket 2 Resimen Artileri Korps Marinir. (more…)
Operasi pembebasan awak kapal MV Sinar Kudus oleh Satgas (Satuan Tugas) Merah Putih di tahun 2011, membawa arti penting dalam operasi amfibi lintas laut jarak jauh. Karena yang dihadapi adalah perompak Somalia yang menyandang senapan mesin otomatis dan RPG-7, maka Satgas Merah Putih menyertakan alutsista andalan, jikalau diperlukan untuk misi pendaratan ke pantai, mengingat gerombolan perombak merapatkan basisnya di wilayah pesisir. Meski akhirnya urung digelar operasi amfibi, namun di dalam lambung LPD (Landing Platform Dock) KRI Banjarmasin 592 sudah bersiap tank amfibi BMP-3F dan Howitzer LG-1 MKII dari Korps Marinir TNI AL. Racikan dua alutsista Marinir tersebut dipercaya mampu memberi efek penggetar kepada perompak bila akhirnya diturunkan dalam gelar operasi amfibi. (more…)
Selain keberadaan truk Tatra T815-7, ada rantis (kendaraan taktis) lain yang menarik perhatian saat uji fungsi medan dan uji penembakkan MLRS (Multi Launch Rocket System) RM70 Vampire milik Korps Marinir TNI AL. Saat uji fungsi medan yang dilangsungkan di Puslatpur Marinir Baluran, Karang Tekok, Situbondo, Jawa Timur, Batalyon Roket Resimen Artileri (Menart) turut menyertakan rantis baru jenis Aligator dan Tatrapan.
(more…)
Melanjutkan tahapan uji fungsi medan yang telah berlangsung 12 Juli lalu, Batalyon Roket Resimen Artileri (Menart) Korps Marinir pada hari Rabu (13/7/2016), menggelar uji fungsi penembakkan alutsista MLRS (Multi Launch Rocket System) RM70 Vampire di Puslatpur Marinir Baluran, Situbondo, Jawa Timur. (more…)
Guna meningkatkan kesiapan tempur, latihan berkelanjutan menjadi resep untuk membentuk prajurit yang profesional dan berkualitas. Terlebih saat kedatangan alutsista baru, adaptasi diperlukan agar awak terbiasa dengan senjata barunya. Setelah di bulan Juni lalu dilangsungkan uji tembak MLRS (Multi Launch Rocket System) RM70 Vampire 122 mm, kemarin (12/7/2016) bertempat di Puslatpur Marinir Baluran, Karang Tekok, Situbondo, Jawa Timur, Batalyon Roket Resimen Artileri (Menart) Korps Marinir menggelar uji fungsi medan pada RM70 Vampire.
(more…)
Sementara masih menanti kedatangan ranpur panser BTR-4M dari Ukraina, etalase alutsista Korps Baret Ungu sudah bertambah lagi dengan hadirnya RM70 Vampire yang memperkuat Batalyon Roket Resimen Artileri Marinir TNI AL. RM70 Vampire adalah varian baru dari RM70 Grad MLRS (Multi Launch Rocket System) yang selama ini sudah dioperasikan Marinir. Baik RM70 Grad dan RM70 Vampire mengusung jenis roket yang sama, yakni roket RM70 kaliber 122 mm. (more…)
Banyak hal yang membuat nama Korps Marinir TNI AL begitu lekat di hati masyarakat, selain sifat prajuritnya yang solid, Korps baret ungu ini juga identik dengan beragam alutsista eks era Uni Soviet. Sebut saja seperti tank PT-76, pansam BTR-50, dan KAPA K-61, usia ranpur tersebut sudah dipastikan jauh lebih tua dari anggota aktif Marinir yang paling senior sekalipun. Tapi hebatnya, ranpur-ranpur tadi dapat serviceable hingga saat ini dengan beragam program retrofit. (more…)