Yugoimport Serbia merilis rendering MLRS (Multiple Launch Rocket System) paling ringan di dunia berbasis platform kendaraan tempur (Ranpur) Milosh BOV M16 4X4. MLRS tersebut semakin sangar dilengkapi roket berpemandu S-8 KOM yang selama ini jadi andalan Rusia. Tak heran, banyak pihak menduga bahwa inovasi Yugoimport ini kelak akan jadi andalan baru Putin CS melawan NATO. Terlebih, posisi geopolitik Serbia sejak pisah dari Yugoslavia sangat jelas berseberangan dengan NATO.
(more…)
John Cockerill Defense dari Belgia, namanya identik sebagai pabrikan meriam dan kanon berikut kubahnya untuk beragam jenis ranpur. Namun, belakangan John Cockerill berupaya mengembangkan inovasi dengan merilis bukan saja sistem kanon, melainkan juga kendaraan yang terintegrasi lewat produk Cockerill i-X. (more…)
Kazakhstan, negera di Asia Tengah ini boleh dikata jarang terdengar inovasi alutsistanya, malahah kabar yang terdengar baru-baru ini, Kazakhstan jadi negara sebelum Indonesia (di Asia) yang resmi mengorder pesawat angkut Airbus A400M Atlas. Namun, belum lama ini ada kabar, bahwa Kazakhstan bukan saja telah meluncurkan, melainkan sudah mulai memproduksi ranpur lapis baja Barys yang berpenggerak 6×6. (more…)
Mengurutkan keluarga dan garis keturuan ranpur BMP-3 memang cukup banyak jenisnya, seperti jauh hari sebelum maraknya penggunaan drone sebagai wahana intai pergerakan kavaleri, AD Rusia pernah mengandalkan BRM-3K Rys “Lynx” sebagai ranpur intai (combat reconnaissance vehicle). (more…)
Nama Czechoslovak Group (CSG Ceko) santer disebut dalam Indo Defence 2018 bulan November lalu, persisnya setelah perusahaan konglomerasi pertahanan asal Ceko ini menanamkan investasi sebesar 100 juta dolar AS (setara Rp 1,49 triliun) untuk membangun industri pertahanan di Indonesia. Dan dibalik berita tersebut, Excalibur Army yang merupakan anak perusahaan CSG Ceko, membawa sesuatu yang baru diperlihatkan di Indonesia. (more…)
Siapa yang tak kenal dengan Cadilage Cage V-150 Commando, panser 4×4 ini begitu melekat sebagai arsenal Batalyon Kavaleri 7 Pragosa Satya Kodam Jaya. Debutnya pun kondang sebagai ranpur yang merekatkan cita rasa antara Indonesia, Singapura, Thailand, dan Filipina sebagai penggunanya. Didatangkan pada pertengahan 1970-an lewat proyek Giling Wesi, jelas usia V-150 kini tak muda lagi. TNI AD lewat Direktorat Peralatan Bengkel Pusat Peralatan (Ditpalad) pun telah melakukan serangkaian retrofit. (more…)
Diantara ratusan alutsista TNI yang kini telah terparkir di kawasan Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, sudah terlihat sosok ranpur Pandur II 8×8 jenis IFV (Infantry Fighting Vehicle) yang dilengkapi kanon RCWS Ares UT30MK2 kaliber 30 mm. Kemunculan ini menjadi babak terbaru dari serial panser Pandur II 8×8 di Indonesia, setelah sebelumnya telah diperlihatkan Pandur II 8×8 FSV (Fire Support Vehicle) yang dilengkapi meriam Cockerill CT-CV 105 mm dan Pandur II 8×8 APC dengan SMB (Senapan Mesin Berat) kaliber 12,7 mm.
(more…)
Dampak dari perang selalu membawa kegetiran bagi para korbannya, tapi dilain pihak, perang bisa berbuah manis bagi industri pertahanan, karena lewat peranglah produk yang diciptakan bisa mendapat momen promo yang efektif. Seperti contohnya ditampilkan oleh rantis Bushmaster buatan Thales Australia. Keterlibatan militer Negeri Kangguru tersebut di kancah perang Irak dan perang Afghanistan, rupanya membawa keuntungan tersendiri bagi rantis yang berpenggerak 4×4 ini. (more…)
Mengikuti jejak Kopassus (Komando Pasukan Khusus) TNI AD, yang lebih dulu mengadopsi jip tempur Flyer 4×4 sejak tahun 90-an. Satuan elit di lingkungan TNI AL dan TNI AU pun ikut melirik menggunakan jenis jeep yang serupa, yakni rantis four wheel drive yang mampu melahap medan berat. Beda dengan jip militer kebanyakan, jenis jeep tempur yang dimaksud justru menghilangkan elemen perlindungan lapis baja bagi awaknya, karena memang mengedepankan pada misi serbuan cepat dalam pertempuran jarak dekat (CQB). (more…)