Dihancurkannya drone laut atau USV (Unmanned Surface Vehicle) kamikaze Ukraina oleh Kamov Ka-29 Rusia, telah menarik perhatian, pasalnya untuk pertama kali, sebuah USV kamikaze dipersenjatai rudal permukaan ke udara. Temuan ini menyiratkan USV kamikaze bukan hanya menjadi ancaman bagi kapal perang di permukaan. (more…)
Tawaran Rusia untuk memperluas kerja sama industri pertahanan, termasuk membangun fasilitas produksi di negara mitra, rupanya direspon positif oleh India. Sebagai negara importir terbesar produk persenjataan dari Rusia, maka tak akan sulit bagi India untuk memperluas kerja sama produksi yang telah terbangun. Setelah meraih lisensi produksi Sukhoi Su-30MKI, kini India bermaksud untuk memproduksi rudal udara ke udara jarak dekat Vympel R-73E. (more…)
Beberapa rudal udara ke udara diluncurkan bersamaan, tentu menjadi pemandangan langka yang spektakuler. Sejauh ini, model peluncuran seperti itu pernah dipamerkan oleh F-15 Eagle AU AS dalam sekuel film “Air Force One” yang dirilis tahun 1997, dan itu hanya pekerjaan komputer grafis. Namun, belum lama viral video pendek yang memperlihatkan bahwa model peluncuran beberapa rudal udara ke udara secara simultan telah dilakukan secara nyata. (more…)
Netizen yang budiman tentu masih ingat dengan duel udara di atas langit Kashmir yang terjadi pada 27 Februari 2019. Pasca duel udara yang melibatkan jet tempur Pakistan vs India, hingga kini masih menyisakan perdebatan yang belum tuntas, terutama terkait klaim ‘kemenangan’ dari masing-masing pihak. Karena menyangkut kehormatan, India dan Pakistan ngotot pada data dan fakta yang dimiliki. Terkhusus dari perspektif India, AU Negeri Bollywood ini menyebut telah berhasil menembak jatuh F-16 Pakistan. (more…)
Dalam duel di atas langit Kashmir pada 27 Februari lalu, AU India mengklaim telah menembak jatuh sebuah F-16 Fighting Falcon milik Pakistan. Klaim tersebut berdasarkan keterangan dari pilot MiG-21 Bison, namun apesnya India sampai saat belum bisa membuktikan klaimnya, lantaran India menyebut F-16 jatuh berada di wilayah Pakistan. Nah, rudal yang diklaim telah menjatuhkan F-16 adalah Vympel R-73, jenis rudal udara ke udara jarak dekat yang merupakan tandingan AIM-9 Sidewinder. (more…)
Tidak sah rasanya bila jet fighter dengan kualifikasi multirole dan air superiority hadir tanpa senjata internal. Meski konsep peperangan di udara masa kini dan di masa mendatang mengedepankan pada keunggulan rudal lintas cakrawala alias BVRAAM (beyond visual air to air missile), namun paduan sista untuk menghadapi duel jarak dekat (dog fight) tak bisa dihapuskan, ini dibuktikan dengan masih larisnya segmen rudal udara ke udara jarak pendek dan menengah. (more…)
Banyak analisis militer memperkirakan bahwa pertempuran antar jet fighter di masa kini dan mendatang akan didominasi oleh pola kemampuan beyond visual range air to air missile, alasannya selain rudal jarak menengah dan jauh kian mumpuni, juga ditunjang kemampuan radar di pesawat tempur yang kian tajam, target dari jarak ratusan kilometer pun sudah dengan mudah diendus dan diidentifikasi. Belum lagi ada dukungan pesawat radar intai seperti AWACS, menjadikan seorang pilot dengan mudah melibas target dari balik cakrawala. (more…)
Dalam polling yang dilakukan Indomiliter.com pada Oktober 2013, terungkap informasi bahwa lawan tanding terberat jet Sukhoi Su-27/Su-30 Flanker TNI AU ialah F-15SG Strike Eagle RSAF (Republic of Singapore Air Force). Ada dua hal yang menjadi dasar kuat bahwa F-15SG menjadi lawan tanding terberat Sukhoi TNI AU. Pertama, memang diatas kertas Sukhoi Su-27/Su-30 dirancang untuk menandingi air superiority F-15. Lalu alasan kedua, kerapnya gesekan dalam hal isu politik dan pertahanan, khususnya pada urusan batas wilayah laut dan pengendalian ruang udara di Kepulauan Riau (Kepri), ikut menyulut sentimen, termasuk dari para pembaca Indomiliter.com. (more…)
Sebelum tahun 2012, boleh dibilang lini sista rudal udara ke udara (AAM/air to air missile) yang dimiliki TNI AU cukup inferior bila dibandingkan AU Singapura dan AU Malaysia. Pasalnya hampir tiga dekade, armada jet tempur TNI AU hanya bersandar pada rudal Sidewinder buatan Raytheon. Adapun versi Sidewinder yang dimiliki TNI AU adalah AIM-P2 dan AIM-P4. Yang paling baru pun, AIM P-4 dibeli bersamaan dengan paket pengadaan F-16 Fighting Falcon di tahun 1989. AIM-P4 dapat ditembakan meski pesawat musuh datang dari depan dalam posisi berhadapan, menjadikan perubahan gaya dalam duel jarak dekat (dog fight). (more…)