Bila tiada aral melintang, mediun tank Harimau yang bakal memperkuat kavaleri TNI AD, akan diserahkan pada tahun 2023 ini juga. Sebelumnya, pada Maret 2022, FNSS Savunma Sistemleri telah merampungkan bacth pertama produksi medium tank Harimau (Kaplan MT), dimana batch produksi perdana tersebut dibuat atas pesanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. (more…)
Sejatinya bukan hanya operator seluler yang mengoperasikan perangkat BTS (Base Transceiver Station), pihak TNI faktanya juga punya perangkat BTS. Namun yang digunakan TNI, khususnya TNI AD adalah jenis BTS mobile dan bukan diperuntukan untuk menyalurkan akses dan koneksi jaringan 3G/4G seperti yang Anda nikmati sehar-sehari. (more…)
Adopsi teknologi Battlefield Management System (BMS) tak pelak menjadikan ranpur (kendaraan tempur) konvensional menjelma laksana ‘ranpur pintar.’ Tak hanya terkoneksi secara data, namun sistem ranpur dan persenjataannya dapat terintegrasi dengan unit komando yang lebih luas, menjadikan pola pergerakan unit kavaleri mampu berjalan efektif dan terpadu antar elemen. (more…)
Sebagai senjata bantu infanteri (senbanif) tembak lengkung, keberadaan mortir menjadi sesuatu yang melekat pada elemen kompi dan batalyon infanteri. Sebagai senjata yang tergolong standar, maka dapat dipastikan stok mortir dalam kaliber 60 mm dan 81 mm terbilang besar di tiga matra TNI. (more…)
Saat mendengar seputar kemandirian industri alutsista, tentu ada rasa bangga dalam benak hati. Diantara bentuk kemandirian tersebut tercermin pada teknologi Battlefield Management System (BMS) yang dirilis perusahaan swasta nasional asal Bandung, PT Hariff Daya Tunggal Engineering (DTE). Bila di tahun 2015 serangkaian prototipe BMS baru diuji coba dan diperlihatkan ke media, maka kini ratusan ranpur lapis baja kavaleri TNI AD sudah mengadopsi teknologi BMS produksi dalam negeri. (more…)
Dengan basis teknologi digital, jalur komunikasi radio yang digunakan TNI dapat terkonvergensi secara mulus dengan jalur komunikasi seluler GSM. Terlebih ada rencana dari TNI AD untuk men-deploy Open BTS (Base Transceiver Station) di kawasan perbatasan dan pedalaman. Implementasi konvergensi kedua jalur teknologi ini dapat terwujud dengan adopsi RoIP (Radio over Internet Protocol) yang dikembangkan Dithubad (Direktorat Perhubungan Angkatan Darat) dengan mitra PT Hariff Daya Tunggal Engineering (DTE).
Dalam konsep peperangan modern, Battlefield Management System (BMS) kini jadi suatu kebutuhan, terlebih bila yang dihadapi operasi tempur berskala besar. Menyambung tulisan di Indomiliter.com sebelumnya, “Cegah Friendly Fire, Kavaleri TNI AD Adopsi Battlefield Management System Produksi Dalam Negeri,” maka yang tak bisa dilupakan dari hadirnya BMS adalah jaringan komunikasi wireless dengan tolok ukur dalam standar militer pada ketersediaan jaringan komunikasi yang aman dan mandiri. (more…)
Friendly fire hingga kini masih jadi momok menakutkan dalam tiap pertempuran, terkena peluru dari tembakan kawan sendiri adalah bukti bahwa unsur komando dan pengendalian masih harus terus dibenahi. Seperti pada Perang Teluk I di tahun 1991, sekalipun dibekali perangkat perang super canggih, nyatanya MBT (Main Battle Tank) M1A1 Abrams AD AS masih jadi korban salah tembak. Begitu pun, prajurit infanteri TNI pernah pula merasakan pahitnya friendly fire dalam Operasi Seroja di Timor Timur. (more…)