Meski keduanya belum pasti bakal diakuisisi oleh Indonesia, bahkan belum ada titik terang, namun pamor Dassault Rafale dan Eurofighter Typhoon menarik untuk dicermati. Setelah Sukhoi Su-35 pamornya mulai redup dalam jagad perhatian para petinggi, maka Rafale dan Typhoon muncul bak alternatif di siang hari bolong, menembus pemikiran konservatif atas tawaran klasik dari jet tempur lansiran Amerika Serikat. (more…)
Program pengadaan jet tempur multirole Sukhoi Su-35 bisa dikata adalah yang paling njelimet dalam sejarah akuisisi alutsista di Indonesia. Betapa tidak, sebelum MoU diteken pada tahun 2017, sejak tahun 2014 riuh pengadaan jet tempur pengganti F-5E/F Tiger II ini sudah bergelora di jagad netizen. Hingga puncaknya pada MoU di 10 Agustus 2017, harapan warga Indonesia kian menggelora atas rencana kedatangan 11 unit Su-35. (more…)
Ada yang menarik dari polling ke-17 yang digelar Indomiliter.com, sejak hari pertama polling dibuka pada 12 Maret 2018, suara responden dominan tertuju kepada satu kandidat. Ya, dalam polling bertema “Heavy Frigate yang Paling Ideal untuk TNI AL,” mayoritas responden sampai pentupan polling pada 12 April 2018, tertuju pada frigat asal Denmark, Iver Huitfeldt Class. Proyek ini dianggap penting, mengingat pengadaan heavy frigate akan digadang sebagai komposisi pengganti frigat Van Speijk Class yang telah lawas. (more…)
Diatas kertas, boleh jadi kecanggihan kapal perang AL Singapura dan Australia lebih unggul ketimbang kepunyaan TNI AL saat ini. Begitu juga dengan keberadaan kapal selam, sebelum tibanya Changbogo Class, diatas kertas armada siluman bawah laut milik Singapura, Australia dan Malaysia terasa lebih unggul. Namun disisi lain, ada keunggulan komparatif pada kekuatan kapal perang TNI AL, tak lain dengan keberadaan beragam jenis rudal anti kapal (anti ship missile).
(more…)
Meski masih dipenuhi dilema seputar kemampuan pada kecepatan kapal, tapi pada hakekatnya armada kapal pada Satuan Kapal Cepat (Satkat) TNI AL mempunya peran pokok sebagai elemen pemukul (striking force) untuk menghancurkan atau melumpuhkan kapal permukaan lawan. Selain itu, juga memiliki fungsi sebagai pertahanan anti serangan udara, pengintaian dan pencarian sasaran operasi serta melaksanakan peperangan elektronika. Oleh karenanya, kapal ini didesain mempunyai karakteristik sebagai kapal cepat dengan tingkat kemampuan respon dan manuver tinggi. (more…)
Dalam skenario pertempuran, setelah MBT (Main Battle Tank) berhasil mendobrak masuk ke daerah lawan, maka operasi selanjutnya adalah menghadirkan gerak laju elemen lain, dalam hal ini unit infanteri dengan misi menetralisir wilayah sasaran. Untuk menghadirkan gerak laju infanteri jelas dibutuhkan angkutan taktis yang mumpuni, dengan syarat punya mobilitas tinggi, mampu memberi proteksi bagi pasukan yang dibawa, dan dibekali senjata. (more…)
Ikon matra darat pada akhirnya merujuk pada keunggulan ranpur lapis baja, dengan penekanan pada keterlibatan tank tempur utama, alias MBT (main battle tank). Untuk urusan update MBT, Indonesia menjadi pemain akhir, setelah Malaysia, Singapura, dan Thailand yang lebih dulu menggunakan MBT.
(more…)