Punya produk handal dan tak pelit berbagi lisensi, menjadikan Fabrique Nationale (FN) Belgia sukses menghantarkan Minimi ke pasaran dunia. Bahkan, saking populernya, muncul istilah “Apapun senapan serbu nergaranya, senapan mesin regunya pasti Minimi.” Begitu juga dengan TNI yang menganut amunisi standar NATO kaliber 5,56 mm untuk lini senapan serbu. Seolah ingin mensinergikan standar amunisi senapan serbu dan senapan mesin regu, adopsi Minimi di lingkungan satuan infanteri TNI begitu luas, di setiap matra dipastikan ada populasi senjata ini. (more…)
Bila Korps Marinir (d/h KKO) dan Kopassus (d/h RPKAD) kondang menggunakan senapan serbu AK-47 dalam operasi Trikora. Maka, unsur pasukan komando TNI AU (d/h AURI) yakni Paskhas (d/h PGT – Pasukan Gerak Tjepat) saat itu juga punya atribut senjata yang khas, yakni battle rifle G3 kaliber 7,62 mm NATO. (more…)
Meski sebagian besar berstatus prototipe, PT Pindad terbilang gigih dalam meluncurkan berbagai inovasi alutsista, salah satu segmen yang cukup kentara adalah pengembangan senjata perorangan, terkhusus di lini Submachine Gun (SMG). TNI dan Polri memang familiar dengan beragam SMG besutan luar negeri, sebut saja Daewook K7 dan keluarga H&K MP5 yang melegenda. Namun sebagai BUMN strategis, adalah keharusan bagi Pindad untuk terus menciptakan terobosan-terobosan baru. (more…)
Senjata yang satu ini terbilang awet, pasalnya sudah malang melintang sejak lama di banyak medan peperangan, dan hingga kini pun sosok pelontar granat buatan Colt Defense ini masih laris manis dipasang pada berbagai senapan serbu keluaran terbaru. Inilah M-203, pelontar granat single shot yang tak hanya jamak dipakai di area konflik, tapi M-203 juga kondang sebagai atribut dalam film-film action dan perang.
(more…)
Resmi dibentuk pada 22 Desember 2003, Batalyon Raider langsung di dapuk sebagai satuan elit tempur TNI AD. Dengan bekal tempaan pendidikan di Pusdik Kopassus, Batujajar, Jawa Barat, pasukan Raider dilatih keras untuk mampu berlaga di medan perang modern, perang anti gerilya, pertempuran jarak dekat, hingga perang berlanjut.
(more…)
Senapan Serbu (SS)-1 buatan Pindad boleh jadi masih jauh dari sempurna. Tapi harus diakui, Pindad cukup gigih untuk menyokong kebutuhan operasional senjata perorangan bagi TNI dan Polri, bahkan Pindad pun membuat varian SS-1 khusus untuk Bea Cukai. Dari beragam varian dan sub varian SS-1, ada satu jenis SS-1 yang dipersiapkan dengan kekuatan ‘lebih.’ Kekuatan ini bukan pada kemampuan tembak dan performa lainnya. Lewat varian SS-1 M, Pindad menjawab tantangan untuk mewujudkan senjata standar dengan kemampuan yang ‘bandel.’
(more…)
Pada akhir Januari lalu, Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Mayjen TNI Doni Monardo, dengan jajarannya mengunjungi fasilitas produksi PT Pindad yang selama ini telah memenuhi quota Minimum Essential Forces (MEF) TNI.
(more…)
Dipandang paling sesuai untuk gelar tempur di medan Tanah Air, porsi meriam tarik (towed) kaliber 105 mm cukup dominan di TNI. Selain digunakan Armed TNI AD, kaliber ini juga jadi andalan Armed Korps Marinir TNI AL. Untuk maksud modernisasi alutsista, kemudian datanglah meriam-meriam anyar kaliber 105 mm buatan luar negeri, seperti KH-178 dari Korea Selatan dan yang akan datang LG-1 MK III dari Perancis.
(more…)
Keluarga seri panser Anoa Pindad kembali mendapat suguhan warga baru, yakni ranpur Anoa 2 6×6 yang kali dibekali kubah kanon 20 mm. Meski adopsi kanon 20 mm bukan sesuatu yang baru, namun mencangkokkan kubah kanon 20 mm pada Anoa jelas menjadi terobosan tersendiri. Wujud ranpur berkubah kanon 20 mm ini telah ditampilkan di hadapan publik dalam ajang Indo Defence 2014. (more…)
Indonesia sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di Asia Tenggara, sudah tentu beragam unit pasukan elitnya akrab dengan jenis senapan sniper atau senapan runduk, utamanya dari kaliber 7,62 mm. Nama-nama senjata sniper seperti Galil dari Israel, G-3 SG-1, AI Artic Warfare, Steyr SSG-69, hingga SPR-1 buatan Pindad, mungkin sudah akrab di telinga para pemerhati persenjataan nasional. Tapi senjata diatas disasar untuk membidik target berupa manusia. Lalu bagaimana dengan misi sniper yang lain, seperti menyasar target peralatan militer sekelas rantis, ranpur atau bahkan menembus ketebalan tembok? Mampukah tugas sniper yang gerak geriknya serba senyap menggasak sasaran yang tergolong high value tersebut? (more…)