Tag: Pindad

SS-1 M Series – Berlapis Phosphate Diciptakan Untuk Korps Marinir

pindad25

Senapan Serbu (SS)-1 buatan Pindad boleh jadi masih jauh dari sempurna. Tapi harus diakui, Pindad cukup gigih untuk menyokong kebutuhan operasional senjata perorangan bagi TNI dan Polri, bahkan Pindad pun membuat varian SS-1 khusus untuk Bea Cukai. Dari beragam varian dan sub varian SS-1, ada satu jenis SS-1 yang dipersiapkan dengan kekuatan ‘lebih.’ Kekuatan ini bukan pada kemampuan tembak dan performa lainnya. Lewat varian SS-1 M, Pindad menjawab tantangan untuk mewujudkan senjata standar dengan kemampuan yang ‘bandel.’

(more…)

Kopassus Bantu Pengembangan Senjata PT Pindad

Pada akhir Januari lalu, Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Mayjen TNI Doni Monardo, dengan jajarannya mengunjungi fasilitas produksi PT Pindad yang selama ini telah memenuhi quota Minimum Essential Forces (MEF) TNI.

(more…)

Pindad ME-105: Prototipe Howitzer Lokal yang Terlupakan

me-105-pindad

Dipandang paling sesuai untuk gelar tempur di medan Tanah Air, porsi meriam tarik (towed) kaliber 105 mm cukup dominan di TNI. Selain digunakan Armed TNI AD, kaliber ini juga jadi andalan Armed Korps Marinir TNI AL. Untuk maksud modernisasi alutsista, kemudian datanglah meriam-meriam anyar kaliber 105 mm buatan luar negeri, seperti KH-178 dari Korea Selatan dan yang akan datang LG-1 MK III dari Perancis.

(more…)

LCT20 Turret: Adopsi Kubah Kanon 20mm di Ranpur Anoa 2 6×6

IMG_20141106_155409

Keluarga seri panser Anoa Pindad kembali mendapat suguhan warga baru, yakni ranpur Anoa 2 6×6 yang kali dibekali kubah kanon 20 mm. Meski adopsi kanon 20 mm bukan sesuatu yang baru, namun mencangkokkan kubah kanon 20 mm pada Anoa jelas menjadi terobosan tersendiri. Wujud ranpur berkubah kanon 20 mm ini telah ditampilkan di hadapan publik dalam ajang Indo Defence 2014. (more…)

Denel NTW-20: Senapan Anti Material Taifib Korps Marinir TNI AL

e0043290_09074221

Indonesia sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di Asia Tenggara, sudah tentu beragam unit pasukan elitnya akrab dengan jenis senapan sniper atau senapan runduk, utamanya dari kaliber 7,62 mm. Nama-nama senjata sniper seperti Galil dari Israel, G-3 SG-1, AI Artic Warfare, Steyr SSG-69, hingga SPR-1 buatan Pindad, mungkin sudah akrab di telinga para pemerhati persenjataan nasional. Tapi senjata diatas disasar untuk membidik target berupa manusia. Lalu bagaimana dengan misi sniper yang lain, seperti menyasar target peralatan militer sekelas rantis, ranpur atau bahkan menembus ketebalan tembok? Mampukah tugas sniper yang gerak geriknya serba senyap menggasak sasaran yang tergolong high value tersebut? (more…)

Mortir 81mm – Mobilitas Tinggi Senjata Andalan Bantuan Infanteri

jjf

Dalam suatu pertempuran, sudah lumrah bila laju elemen infanteri mendapat bantuan tembakan (fire support) dari unit artileri medan. Dengan sekali gebuk, semburan proyektil dari howitzer mampu merobek posisi perkubuan lawan. Tugas infanteri pun jadi lebih mudah untuk merangsek masuk ke jantung pertahanan musuh. Tapi faktanya, infanteri tak bisa melulu mengharap bantuan tembakan dari howitzer, juga pastinya butuh waktu untuk meminta bantuan tembakan dari udara (close air support).

(more…)

Tarantula 6×6: Panser Pemukul Untuk Wilayah Perbatasan

5

Ditengah keriuhan hadirnya MBT Leopard 2A4 dan IFV Marder 1A3, terselip sosok panser anyar yang berkualifikasi AFSV (Armoured Fire Support Vehicle). Meski ditilik dari sejarahnya, kavaleri TNI AD sudah mahfum dengan panser dengan senjata kanon, seperti Alvis Saladin, V-150 kanon, dan Panhard EBR, tapi baru lewat Tarantula, korps baret hitam ini resmi memiliki panser kanon berkemampuan amfibi dan kanon kaliber 90mm. Sebelumnya dikelas ini memang akan dimasuki Anoa versi kanon 90mm, tapi lantaran prototipnya belum lulus pengujian, TNI AD keburu ambil pesanan lain. (more…)

M-60 GPMG: Senapan Mesin Multi Platform Legendaris

SMS (Senapan Mesin Sedang) di lingkungan TNI, khususnya di Korps Kavaleri tak hanya didominasi oleh jenis FN MAG buatan Belgia. Nyatanya SMS dalam standar NATO ada lagi yang tak kalah populer, yakni GPMG (General Purpose Machine Gun) M-60 kaliber 7,62 x 51 mm. Walau tak selaris FN MAG, M-60 buatan Saco Defence, US Ordnance, Amerika Serikat, punya pengalaman tempur melegenda. (more…)

Mistral Atlas TNI AD – Rudal Hanud Dengan Mobilitas Tinggi

Mistral Atlas dengan kendaraan pengusung Komodo
Mistral Atlas dengan kendaraan pengusung Komodo

Sampai tulisan ini dibuat, satuan Arhanud TNI AD masih mengandalkan rudal Grom sebagai elemen SAM (surface to air missile) utama, menggantikan peran rudal Rapier yang ‘harus’ dikandangkan sejak tahun 2002 akibat pasokan suku cadang yang tak lagi diproduksi. Grom memang memperkuat dua detasemen Arhanud TNI AD, tapi sayangnya rudal buatan Polandia ini punya performa yang dibawah standar. Meski unggul dalam kecepatan gelar tempur, tapi dalam beberapa uji coba penembakkan hasilnya kurang memuaskan dalam beberapa kali latihan. (more…)