Era perang dingin membawa kenangan tersendiri dalam rancangan alutsista, seperti pembom dan jet tempur yang mengusung desain sayap ayun (variable sweep wing). Selain nama-nama yang lekat di hati seperti F-14 Tomcat, Panavia Tornado, MiG-23/27 Flogger dan pembom B-1B Lancer serta Tu-160 Blackjack, rupanya Dassault Aviation dari Perancis juga pernah meluncurkan jet tempur dengan desain sayap ayun. (more…)
Wahana udara berawak tercepat di dunia, masih dipegang oleh North America X-15 yang mampu melesat di level hipersonik Mach 6.72 (7.274 km per jam). Namun, X-15 berstatus prototipe, sementara wahana udara yang berstatus operasional tercepat di dunia dipegang oleh pesawat intai Lockheed SR-71 Blackbird yang mampu menembus kecepatan Mach 3.4 (4.023 km per jam). Dan berbicara tentang debut SR-71, maka banyak yang lupa akan sosok kembaran pesawat ini, yakni Lockheed A-12. (more…)
Di awal-awal Perang Dingin (akhir dekade 40an pasca berakhirnya Perang Dunia II), US Navy atau Angkatan Laut Amerika Serikat menghadapi kenyataan pahit dianaktirikan oleh Pentagon, yang notabene lebih ‘sayang’ dengan Komando Udara Strategis Angkatan Udara. Ini bisa dibuktikan dari mentahnya proposal supercarrier USS United States di tangan Pentagon demi pembom B-36 Angkatan Udara.
Bayang-bayang perang nuklir selalu menjadi momok menakutkan saat terjadi konflik yang melibatkan negara-negara besar. Seperti gambaran efek kehancuran dari senjata nuklir dapat digambarkan dari serangkaian uji cobanya yang beberapa kali dilakukan di era Perang Dingin. Dan terkait uji coba senjata nuklir, peristiwa “Tsar Bomba” menjadi yang paling dikenal, lantaran inilah uji coba senjata nuklir terbesar yang pernah dilakukan. (more…)
Tak ingin Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962 terulang, dimana Uni Soviet kala itu menempatkan arsenal rudalnya di Kubah untuk menyerang daratan Amerika Serikat, maka Washington kini mulai melancarkan operasi intelijen untuk mendeteksi kemungkinan adanya penggelaran sistem rudal Rusia, tidak hanya di Kuba, melainkan juga di Venezuela, yakni dua negara yang dikenal sebagai sobat Kremlin di Benua Amerika. (more…)
Nun jauh sebelum terciptanya drone, Angkatan Laut Uni Soviet pernah merancang wahana intai yang revolusioner. Segenre dengan ragam perangkat canggih ala film James Bond, saat berkecamuknya Perang Dingin, Soviet pernah merancang helikopter lipat yang dapat diluncurkan dari tabung torpedo kapal selam. Terasa janggal bukan? (more…)
Tahukah Anda, dua alutsista terhebat pada zamannya pernah dimiliki oleh Indonesia, yaitu kapal penjelajah Sverdlov Class dan rudal hanud jarak sedang/jauh V-75 Dvina (kode NATO SA-2 Guideline). Kehadiran Sverdlov Class diwujudkan dalam legenda KRI Irian yang tak lekang oleh waktu, sementara rudal SA-2 pernah menjadi perisai ruang udara ibu kota Jakarta. Bahkan publik tahu betul prestasi rudal berukuran besar ini pernah menjatuhkan pesawat intai Lockheed U-2 Dragon Lady pada 1 Mei 1960. (more…)
Serasa tak ada matinya, sejak terbang perdana 1 Agustus 1955, faktanya sampai hari ini pesawat intai legendaris Lockheed U-2 Dragon Lady masih terus beroperasi. Bahkan kabar terarkhir, Angkatan Udara Amerika Serikat kembali memberdayakan U-2 sebagai ‘jembatan’ komunikasi antar dua jet tempur stealth F-35 Lightning II dan F-22 Raptor. Menyandang predikat stealth, menjadikan dua penempur canggih itu mengalami ‘batasan’ untuk saling berkirim dan bertukar data selama penerbangan. (more…)
Lazimnya setiap jembatan sebelum resmi dioperasikan harus melalui serangkaian pengujian untuk memastikan kekuatan strukturnya. Salah satu tahapan yang harus dilalui yaitu uji beban (load test). Uji beban merupakan metode pengujian pada bangunan dengan menerapkan beban sesuai standar yang telah ditentukan. (more…)
Rencana peluncuran jet tempur stealth bermesin tunggal pertama Rusia pada ajang MAKS 2021 telah membetot perhatian dunia. Selain masih serba rahasia, yang menarik lagi ini menjadi penanda Rusia serius untuk mempersiapkan lawan tanding bagi F-35 Lightning II, sebagai satu-satunya penempur stealth single engine saat ini. (more…)