Yang harus diwaspadai oleh penembak jitu (sniper) adalah keberadaan gun fire locator, pasalnya perangkat ini mampu mendeteksi arah asal dan jarak asal tembakan. Di antara teknologi gun fire locator yang lumayan banyak diadopsi adalah yang menggunakan basis sensor akustik. Meski tidak sempurna, gun fire locator jenis ini bila dipadukan sengan senjata anti sniper dapat membuat posisi sniper terancam akibat tembakan balasan. (more…)
14 Februari lalu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendapatkan brevet kehormatan dari Korps Marinir di Markas Pasmar II Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya. Hal yang menarik dicermati dari kegiatan tersebut adalah penyerahan berbagai jenis senjata produksi PT Pindad untuk kebutuhan Korps Baret Ungu. (more…)
Selain memperkenalkan persenjataan berat seperti Main Battle Tank (MBT) Panther KF51, Rheinmetall dalam pameran pertahanan Eurosatory 2022 di Paris, juga memperkenalkan jenis senjata perorangan. Namun, senjata perorangan yang dimaksud bukan assault rifle atau rudal panggul. Persisnya manufaktur senjata asal Jerman ini memperkenalkan SSW40 40 mm Automatic Grenade Launcher (AGL). (more…)
Selain melakukan uji coba (sertifikasi) pada senjata lawan tank Alcotan-100 (M2) dan C90 Reusable, masih dari asal pabrikan yang sama, Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) pada 8 Juli 2021 juga melakukan uji coba pada jenis senjata berupa granat senapan (rifle grenade) FTV buatan Instaza SA, Spanyol. (more…)
Senjata pelontar granat otomatis alias Automatic Grenade Launcher (AGL) tak bisa dikesampingkan dari eksistensi satuan infanteri mekanis. Di arsenal TNI, jenis senjata ini banyak dipasang pada dudukan (mounting) ranpur/rantis. Seperti halnya yang diadopsi Indonesia, pelontar granat otomatis di pasaran dominan mengusung standar kaliber NATO 40×53 mm, dimana Pindad SPG-3 tak lain adalah produk lisensi dari CIS 40 AGL buatan Singapura. (more…)
Improvisasi kadang harus dilakukan di medan pertempuran, maklum setiap dinamika harus direspon cepat bila tak mau dibuat babak belur oleh musuh. Seperti kisah pasukan Irak saat melawan ISIS di Mosul Barat. Setelah beberapa pertempuran berhasil dikalahkan ISIS, kini militer Irak mampu melakukan pukulan balik, bahkan dapat mengusir ISIS dari Mosul. Salah satu kuncinya adalah strategis penggunaan kok badminton alias bulutangkis. (more…)
Drone dengan dipasang pelontar granat mungkin pernah kita dengar, namun yang digunakan umumnya masih pelontar granat laras tunggal, maklum bukan perkara mudah untuk menyiapkan pelontar granat multi laras pada drone, apalagi yang digunakan adalah drone mini. Namun apa yang dilakukan Rippel, manufaktur pelontar granat asal Afrika Selatan bisa menjadi rujukan baru, di tangan Rippel dikembangkan drone copter dengan kemampuan membawa pelontar granat multi laras. (more…)
Belum juga tuntas terkait isu video anggota Brimob yang sedang berlatih dengan RPG (Rocket Propelled Grenade) atau kondang disebut granat berpeluncur roket, pada Jumat lalu (29/9) perbincangan netizen di Tanah Air kembali ramai dengan tibanya paket senjata dan munisi untuk Korps Brimob yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Paket senjata tersebut berasal dari Arsenal Ltd, manufaktur persenjataan asal Bulgaria. (more…)
Dalam mahzab infanteri, apapun senapan serbunya, pelontar granat kaliber 40 mm tak boleh lupa dibawa ke medan tempur. Seperti pada lingkup standar persenjataan TNI, penggunaan granat 40 x 46 mm sudah diimplementasikan dalam beberapa platform senjata, bahkan munisinya sudah berhasil diproduksi PT Pindad. (more…)
Pelontar granat menjadi perlengkapan tempur yang melekat pada gelaran pasukan infanteri TNI. Kemanapun pergerakan unit infanteri, keberadaan pelontar granat tak bisa dikesampingkan karena kemampuannya yang efektif menggebuk sasaran. Dalam unit infanteri reguler, populer digunakan pelontar granat single shot, umumnya terintegrasi dengan senapan serbu, seperti pelontar granat M-203 pada M16, dan SPG-1A pada senapan serbu Pindad SS-1. (more…)