Diam-diam rupanya Korea Utara kepincut pada ranpur buatan Amerika Serikat. Meski semuanya masih diselimuti kabut misteri, namun pada defile militer besar-besaran saat Perayaan HUT Partai Buruh Ke-75 di Pyongyang yang dihelat pada 10 Oktober 2020. Publik global dibuat terheran-heran lantaran Korea Utara (Korut) ternyata mempunyai ranpur ‘Stryker 8×8.’ (more…)
Ada kesamaan cita rasa antara Indonesia, Filipina dan Thailand, dimana ketiga negara ASEAN ini sepertinya masih akan cukup lama mengoperasikan ranpur lapis baja (panser) Cadilage Cage V-150. Padahal di ketiga negara, usia pengabdian panser 4×4 ini sudah tak muda lagi, kebanyakan merupakan pengadaan pada pertengahan dekade 70-an. Wujud kecintaan pada V-150 umumnya terlihat dari proyek repowering dan upgrade terbatas. Khusus AU Singapura kini masih mengoperasikan V-150 terbatas sebagai platform peluncur rudal MANPADS RBS-70. (more…)
Siapa yang tak kenal dengan Cadilage Cage V-150 Commando, panser 4×4 ini begitu melekat sebagai arsenal Batalyon Kavaleri 7 Pragosa Satya Kodam Jaya. Debutnya pun kondang sebagai ranpur yang merekatkan cita rasa antara Indonesia, Singapura, Thailand, dan Filipina sebagai penggunanya. Didatangkan pada pertengahan 1970-an lewat proyek Giling Wesi, jelas usia V-150 kini tak muda lagi. TNI AD lewat Direktorat Peralatan Bengkel Pusat Peralatan (Ditpalad) pun telah melakukan serangkaian retrofit. (more…)
Meski ranpur APC (Armoured Personnel Carrier) M113 A1 untuk Batalyon Infanteri Mekanis TNI AD baru tiba dalam jumlah unit yang terbatas di Tanah Air. Namun, selain hadir dalam dalam varian utama, yakni APC, M113 A1 yang di datangkan dari Belgia ini juga dikirim dalam varian ARV (Armoured Recovery Vehicle). Seperti ditampilkan saat Pameran Alutsista TNI AD 2014 di Lapangan Monas, ada varian APC dan ARV yang dipajang di stand lokasi berbeda.
Keluarga seri panser Anoa Pindad kembali mendapat suguhan warga baru, yakni ranpur Anoa 2 6×6 yang kali dibekali kubah kanon 20 mm. Meski adopsi kanon 20 mm bukan sesuatu yang baru, namun mencangkokkan kubah kanon 20 mm pada Anoa jelas menjadi terobosan tersendiri. Wujud ranpur berkubah kanon 20 mm ini telah ditampilkan di hadapan publik dalam ajang Indo Defence 2014. (more…)
Setelah berhasil memenuhi kebutuhan TNI AD di segmen panser APC (Armoured Personnel Carrier), PT Pindad berlanjut untuk melirik segmen ranpur kavaleri yang dibutuhkan kavaleri TNI AD. Maklum, rangkaian seri Anoa APC 6×6 di daulat untuk pemenuhan ranpur Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis TNI AD. Sementara, segmen ranpur kaveleri TNI AD yang membutuhkan spesifikasi meriam kaliber sedang (90 mm), masih di dominasi produk asing. Sebut saja di lini ranpur beroda ban (wheel base) ada panser kanon Tarantuta 6×6 buatan Korea Selatan dan di lini ranpur roda rantai (tracked base) ada tank ringan Scorpion buatan Inggris. (more…)
Sesuai tuntutan jaman, taktik dan strategi kemiliteran mengalami dinamika yang menarik untuk dicermati, bila sebelum tahun 2000, TNI AD masih berkutat pada pengembangan light infanteri atau infanteri berjalan, maka kini perlahan namun pasti, TNI AD mulai melengkapi unit tempur infanterinya dengan elemen yang lebih modern, yakni Infanteri Mekanis, atau dalam terminologi saat ini kondang disebut Batalyon Infanteri Mekanis (Yonif Mekanis).
Bila dicermati, sistem senjata pilihan Korps Marinir TNI AL sebagian berkiblat pada Eropa Timur, tidak hanya bicara sejarah sejak era 60an, melainkan ranpur yang hadir agak baruan, seperti BVP-2 dan BMP-3F juga berasal dari Eropa Timur, tepatnya Slovakia dan Rusia. Seolah meneruskan tradisi yang ada, ranpur generasi mendatang Korps Marinir juga dicanangkan dari belahan Eropa Timur, tepatnya kali ini melirik Ukraina, negara pecahan Uni Soviet yang kampiun dalam industri alat-alat berat. (more…)
Gejolak keamanan di Papua seperti tak kunjung padam, hampir saban bulan terdengar adanya anggota TNI/Polri yang menjadi korban akibat penghadangan dan baku tembak dengan kelompok OPM (Organisasi Papua Merdeka). TNI, khususnya TNI AD tak lantas berdiam diri, selain gelar operasi teritorial berbasis infantri dan mobil udara, kehadiran elemen kavaleri juga telah disiapkan, terutama dalam mengamankan obyek vital. (more…)
Perancis memang bukan pemasok utama alutsista untuk TNI, tapi kiprah Negeri asal Napoleon Bonaparte ini sudah lumayan tersohor dalam menyuplai kebutuhan alutsista TNI, dalam ragam yang berbeda alat tempur maupun perangkat penunjang tempur buatan Perancis telah sejak lama digunakan oleh TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Bisa disebut sejak lama, pasalnya kehadiran alutsista besutan Perancis sudah diadopsi RI sejak era operasi Trikora di tahun 60-an. Salah satu bukti sejarahnya ada di lini kavaleri dan artileri, seperti tank AMX-13, AMX-13 VCI (APC), dan AMX MK61 Howitzer Self Propelled. (more…)