Meski tak menjadi bagian dari senjata yang dikendalikan dari pusat informasi tempur dan anjungan (cockpit nave), namun kanon penangkis serangan udara (PSU) sekaligus senjata pertahanan jarak dekat ini, terlihat telah terpasang sebagai ‘paket’ pada dua fregat terbaru TNI AL, KRI Brawijaya 320 dan KRI Prabu Siliwangi 321- PPA (Pattugliatore Polivalente d’Altura) Paolo Thaon di Revel class. (more…)
Tag: OTO melara
Leonardo OTO Strales 76mm – Meriam Utama di Multi-Role Combat Vessel (MRCV) Angkatan Laut Singapura
Diproyeksi sebagai kapal kombatan terbesar dan tercanggih di Asia Tenggara, Multi-Role Combat Vessel (MRCV) Angkatan Laut Singapura (RSN) yang akan meluncur di tahun 2028 ini akan dibekali dengan racikan persenjataan papan atas yang berharga mahal. Selain rudal hanud jarak sedang dan jauh VL Mica NG/Aster B1 NT dan rudal anti kapal Blue Spear, menarik perhatian adalah MRCV bakal menjadi kapal perang pertama di kawasan ini yang dibekali meriam Leonardo 76/62 mm naval gun dalam varian Strales. (more…)
Pilah Pilih Meriam Utama KCR 60 TNI AL, Tetap di Kaliber 57mm atau Upgrade ke 76mm?

Meriam kaliber 57 mm sejak dekade 80-an telah identik sebagai sistem senjata utama pada Kapal Cepat Rudal (KCR) TNI AL, yakni dimulai pada adopsi meriam Bofors 57 MK1 di KCR Mandau class buatan Korea Selatan, kemudian berlanjut pada generasi KCR dari FPB-57 series yang menggunakan Bofors 57 MK2, dan yang terbaru, instalasi Bofors 57 MK3 pada KCR 60M produksi PT PAL Indonesia. Bagi sebagian orang yang memperhatikan hal ini, tentu menjadi pertanyaan, mengapa meriam kaliber 57 mm mendominasi sebagai senjata pada haluan di sebagian besar KCR TNI AL? (more…)
Leonardo (Otobreda) 127/64 – Bakal Jadi Meriam dengan Kaliber Terbesar di Armada Kapal Perang TNI AL
Meski saat didatangkan belum dilengkapi rudal anti kapal, namun potensi pengadaan dua OPV (Offshore Patrol Vessel) rasa frigat dari Italia, Paolo Thaon di Revel class dengan metode rapid acquisition, merupakan momen besar bagi sistem senjata kapal perang TNI AL. Pasalnya OPV Thaon di Revel class dalam paketnya dibekali meriam Otobreda 127/64 pada haluan. Bila pengadaan OPV ini terealisasi, maka predikat kapal perang TNI AL dengan kaliber terbesar bukan lagi berada di korvet Fatahillah class. (more…)
AL Turki Tuntaskan Uji Coba Laut atas Meriam Kapal MKE 76mm
Ada kabar terbaru dari Negeri Ottoman, dimana Angkatan Laut Turki berhasil menuntaskan uji coba laut atas meriam kapal MKE 76 mm. Perusahaan milik negara Turki MKE (Makine Kimya Endüstrisi) telah menyelesaikan uji coba laut dari meriam Naval Gun 76 mm yang dikembangkan di dalam negeri di atas korvet Burak Class (D’Estienne d’Orves-class aviso) TCG Beykoz (F-503). (more…)
Mirip OTO Melara, Turki Produksi Meriam Kapal Kaliber 76mm
Alih-alih terus menjadi importir meriam kapal OTO Melara 76 mm, Turki diwartakan telah mengembangkan meriam kapal dengan desain mirip OTO Melara 76 mm SR (Super Rapid) Gun. Adalah Makine Kimya Endüstri (MKE), manufaktur persenjataan Turki yang pada 2 Desember 2021 lalu merayakan tuntasnya fase uji coba penembakan dengan peluru tajam dari meriam yang diberi label MKE 76 mm. (more…)
Meriam Kapal (Cina) H/PJ26 76mm – Lawan Tanding Meriam (Barat) OTO Melara 76mm
Bagi kapal-kapal perang berstandar NATO, keberadaan OTO Melara 76 mm ibarat ‘meriam sejuta umat,’ lantaran begitu banyak dipasang di beragam jenis kapal perang, mulai dari kapal patroli, korvet, frigat sampai destroyer. Namun lain halnya dengan Angkatan Laut Sang Naga, berusaha mandiri dalam adopsi alutsistanya, AL Cina punya kebanggaan tersendiri untuk meriam pada haluan kapal perangnya. (more…)
Oto Melara 76mm Gunnery Firing Range di Paiton, Jadi Satu-satunya di Asia Tenggara
Oto Melara 76 mm bisa diibaratkan sebagai meriam ‘sejuta umat,’ lantaran populasinya begitu banyak digunakan pada beragam jenis kapal perang manca negara. Namun, dari sekian banyak Oto Melara 76 mm yang beredar, tak banyak yang dijadikan sebagai simulator sistem senjata. Rupanya di Asia Tenggara, baru Indonesia yang sukses mengintegrasikan Oto Melara dengan GFR (Gunnery Firing Range). (more…)
Prototipe Howitzer Pindad ME-105, Layakkah ‘Dibangkitkan’ Kembali?
Pertama kali diperlihatkan ke publik pada Indo Defence 2008, meriam howitzer ME-105 yang dirilis PT Pindad langsung membetot perhatian publik. Betapa tidak, inilah sosok meriam tarik pertama yang wujudnya secara nyata berhasil dibuat oleh perusahaan dalam negeri. Saat itu, Indonesia sudah berhasil memproduksi kapal patroli cepat, pesawat intai, panser sampai senapan serbu, namun ironisnya, lini persenjataan artileri seperti seolah terlupakan, terlepas dari upaya produksi munisi yang telah dilakukan oleh PT Pindad selama ini. (more…)
Oto Melara 76mm Eks KRI Slamet Riyadi 352 Uji Tembak Perdana di Paiton
Setelah resmi dipensiunkan pada 16 Agustus 2019, arsenal persenjataan yang menjadi ‘kenang-kenangan’ dari KRI Slamet Riyadi 352, yakni meriam reaksi cepat Oto Melara 76 mm pada haluan frigat Van Speijk Class tersebut, kini telah tepasang pada simulator sistem senjata kapal perang yang berada di Paiton, Jawa Timur. Dan ada kabar bahwa untuk pertama kalinya, pada 21 November lalu telah dilakukan uji penembakan untuk pertama kalinya Oto Melara sebagai senjata pertahanan pantai. (more…)