Alutsista dari Cina ibarat kuda hitam di Indonesia, tidak pernah jadi unggulan namun dari jenis dan kuantitas sudah banyak tersebar di setiap matra. Dan salah satu pencapaian “emas” alutsista dari Cina yakni perannya yang dominan memasok kebutuhan sistem rudal hanud (pertahanan udara) dan rudal anti kapal. Dan kini Cina kian giat melakukan penetrasi ke pasar Indonesia, salah satu yang mendapat highlight adalah upaya Norinco (North Industries Corporation) untuk menawarkan sistem rudal hanud medium air defence (Menad) Sky Dragon 50 (GAS2) untuk kebutuhan Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) Paskhas TNI AU. (more…)
Tag: Norinco
Instruktur Norinco Latih Awak Kanon Type 90/35mm dan Radar AF902 FCS Korps Marinir
Instruktur dari Norinco, manufaktur persenjataan dari Cina, mulai hari ini melangsungkan program pelatihan pada 16 prajurit pengawak kanon PSU (Penangkis Serangan Udara) Type 90/35 mm Twin Gun dan operator radar pengendali tembakan AF902 FCS (Fire ControlSystem). Seperti telah disebutkan dalam berita terdahulu, satuan Artileri Pertahanan Udara Korps Marinir TNI AL telah mendapat pengadaan kanon PSU dual laras Type 90/35 mm, yang tak lain adalah lisensi dari kanon Oerlikon GDF buatan Rheinmetall Air Defence AG (d/h Oerlikon Contraves). (more…)
Alutsista Baru! Korps Marinir Lalukan Uji Fungsi Kanon Hanud Type 90/35mm dan AF902 Fire Control System
Tak hanya lini Artileri Medan Marinir yang mendapat peningkatan kekuatan alutsista, setelah belum lama ini kedatangan MLRS (Multiple Launch Rocket System) RM70 Vampire, kini Resimen Artileri Marinir TNI AL dilengkapi alutsista terbaru jenis kanon PSU (Penangkis Serangan Udara) Type 90/35 mm buatan Norinco, Cina. Dalam satu sistem senjata, juga termasuk AF902 FCS (Fire Control System). (more…)
Upgrade Alutsista, TNI AL Pilih Kanon Type 730 Untuk KRI Sampari 628 dan KRI Tombak 629
Meski hubungan RI – RRC sempat panas gara-gara insiden di Perairan Natuna pada 19 Maret lalu, namun kejadian tersebut sepertinya tak membawa pengaruh pada urusan pembelian alutsista. Justru kabar terbaru, alutsista TNI AL kembali akan diperkuat sistem senjata kanon CIWS (Close In Weapon System) Type 730 untuk dipasang pada dua unit KCR (Kapal Cepat Rudal) 60 Sampari Class. (more…)
AF902 FCS: Unit Pengendali Tembakan Plus Sistem Radar Hanud Kanon Type 90 dan Rudal PL-9C
Saat sasaran melesat cepat dengan ketinggian rendah mendekati obyek vital (obvit), maka elemen pertahanan udara (hanud) titik sangat memerlukan keberadaan fire control system. Apalagi jika sasaran bermanuver dinamis, sontak paduan kerja kanon PSU (penangkis serangan udara) dan rudal SHORAD (Short Air Defence System) harus diintegrasikan agar mampu menghantam sasaran dengan akurasi tinggi, dan amunisi yang dilontarkan bisa efisien. (more…)
Type 90/35mm: Kanon Hanud Twin Gun dari Cina, Incaran Proyek MEF II TNI
Jagad militer negara-negara berkembang mungkin layak bersyukur dengan kreativitas industri pertahanan Cina. Negeri Tirai Bambu ini tergolong sukses menerapkan ToT (transfer of technology), lewat upaya lisensi resmi, bahkan tak sedikit juga menjiplak tanpa ijin, Cina berhasil memproduksi alutsista sejenis buatan Negara Barat dan Rusia dengan harga miring. Cina seolah menjadi jawaban atas keterbatasan kocek negara berkembang yang butuh solusi persenjataan yang sifatnya taktis. (more…)
Norinco WMZ-551: Ranpur APC Tontaipur Kostrad dari Negeri Tirai Bambu
Mungkin dengan alasan meningkatkan kadar ke-pedean, unit elit dari suatu kesatuan mempunyai koleksi rampur dan rantis yang berbeda dari kesatuan TNI lainnya. Sebagai controh yang unik adalah keberadaan ranpur APC (armored personnel carrier) WMZ-551 buatan Norinco (North Industries Corp) dari Cina yang digunakan unit Taipur (Intai Tempur)/Tontaipur (Peleton Intai Tempur) Kostrad TNI AD.
(more…)
PF-98 Queen Bee 120mm: Generasi Roket Anti Tank Terbaru TNI AD
Segmen senjata anti tank punya tempat tersendiri dalam kelompok senjata bantu infanteri. Dibuktikan dengan keragaman jenis senjata anti tank yang dimiliki infanteri TNI AD, mulai dari jenis roket C90-CR, Armburst, dan LRAC 89. Kemudian ada jenis rudal NLAW dan FGM-148 Javelin. Sementara dari segi fungsionalitas, senjata anti tank dapat dipiliah berdasarkan tipe peluncur, ada yang disposable, alias sekali pakai buang, dan peluncur reusable, artinya tabung peluncur dapat digunakan berulang-ulang.
Video: Penembakkan Kanon CIWS Type 730 dan Chaff dari KRI Sultan Thaha Syaifuddin 376
Momen puncak HUT TNI Ke-70 di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten memang spektakuler. Dengan penekanan atraksi pada keunggulan matra laut dan udara, ada banyak sajian menarik bagi publik. Di matra laut, TNI AL diantaranya menampilkan demo kebolehan armada korvet Parchim Class dalam menembakkan roket AKS (anti kapal selam) RBU-6000 dan yang paling baru, tembakkan dari kanon CIWS (Close In Weapon System) tujuh laras Type 730. (more…)
Type 730 – Kanon CIWS Tujuh Laras Andalan Korvet Parchim TNI AL
Dengan jumlah 16 unit, korvet kelas Parchim hingga kini menjadi tulang punggung Satuan Kapal Eskorta (Satkor) TNI AL. Pasalnya dari segi unit, Parchim lah yang mendominasi kuantitas armada Satkor, yang terdiri dari kelompok kapal jenis frigat dan korvet. Mengingat perannya yang strategis, sudah barang tentu korvet eks AL Jerman Timur ini mendapat perhatian yang serius untuk di retrofit dan upgrade pada sisi persenjataan. Selain mengadopsi mesin baru, urusan senjata mulai dipoles dengan sentuhan baru yang lebih modern dan gahar. (more…)