Pernyataan Perdana Menteri Nikol Pashinyan yang menyebut bahwa sistem rudal balistik Iskander atau disebut NATO sebagai SS-26 Stone, sebagai senjata yang “completely useless,” rupanya berbuntut panjang, yaitu dengan munculnya reaksi dari negara produsen, yaitu Rusia. (more…)
Militer Armenia menyimpan luka yang mendalam lantaran kalah perang dari Azerbaijan dalam konflik di Nagorno-Karabakh, dan bukan rahasia lagi, bila banyak arsenal persenjataan Armenia yang berhasil dihancurkan lewat serangan drone kamikaze (loitering munitions). Berangkat dari kisah kelam tersebut, Armenia berupaya bangkit, bahkan di ajang IDEX 2021 yang dihelat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, sebuah perusahaan Armenia telah memperkenalkan inovasinya berupa dua jenis drone kamikaze. (more…)
Belum lama ada pernyataan dari pejabat Armenia yang terkesan menyudutkan kualitas alutsista buatan Rusia. Persisnya Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menyebut bahwa sistem rudal balistik Iskander atau disebut NATO sebagai SS-26 Stone, sebagai senjata yang “completely useless.” Sang Perdana Menteri berpendapat rudal balistik itu bermasalah dan tidak berguna. (more…)
Promosi terbaik dalam industri militer adalah dengan cara ‘melibatkan’ produk terkait ke dalam medan pertempuran. Bila ternyata produk yang diunggulkan moncer, maka manufaktur bakal menuai pesanan, atau pengguna eksisting kemungkinan akan melakukan repeat order. Hal tersebut terbukti pada sosok drone kombatan asal Turki, Bayraktar TB2. (more…)
Sasis dan mesin Toyota Hilux lumayan laris di pasaran kendaraan taktis (rantis). Selain digunakan pada rantis Pindad Maung 4×4, ILSV 4×4, Fox RRV-x dan Jankel Al-Thalab LRPV 4×4, yang kesemuanya digunakan TNI, rupanya sasis Toyota Hilux juga digunakan pada rancangan rantis intai/serbu Gurza-2 dari Azerbaijan. (more…)
Bagi warganet pemerhati dunia alutsista, sosok meriam PSU (Penangkis Serangan Udara) S-60 kerap disebut “Si Mbah,” lantaran usianya yang sudah begitu tua. Tapi jangan keburu skeptis pada meriam S-60, selain beberapa pucuk telah di retrofif untuk Arhanud TNI AD, nyatanya meriam lawas ini masih digunakan dalam Perang antara Armenia vs Azerbaijan di Nagorno-Karabakh. (more…)