Lumayan lama tak mendengar kabar alutsista yang satu ini, di tengah-tengah ulasan seputar alutsista baru, senjata legendaris dari arsenal artileri medan (armed) TNI AD ini seolah terlupakan. Namun, dari postingan kostrad.mil.id (22/10/2021), membuktikan bahwa alutsista yang tergolong tua ini masih siap dioperasikan dan dapat melakukan penembakan dengan baik. (more…)
Tag: meriam
KRI Hang Tuah: Terkena Serangan Bom, Inilah Korvet Yang Karam di Lepas Pantai Balikpapan
Selama 72 tahun pengabdian TNI AL, sudah ratusan kapal perang dari berbagai jenis yang ‘datang dan pergi’ untuk mengawal kedaulatan Laut NKRI. Melalui proses waktu, kebanyakan kapal dipensiunkan karena usia tua, lainnya ada yang terpaksa pensiun akibat kecelakaan di lautan. Namun adakah kapal perang TNI AL yang karam atau tenggelam akibat serangan lawan? Jawabannya ada, insiden yang menimpa KCT (Kapal Cepat Torpedo) KRI Matjan Tutun 650 (Jaguar Class) di Laut Arafuru pada 15 Januari 1962 adalah buah dari serangan kombinasi meriam kapal perang AL Kerajaan Belanda. Lain dari itu? (more…)
Posko Dahanud Mobile: Sistem Kendali dan Komando Meriam PSU S-60 Arhanud TNI AD
Umumnya setiap satuan tembak (satbak) pada alutsista Arhanud (Artileri Pertahanan Udara) sudah memiliki unit command and control. Sebut saja pada kanon CIWS (Close In Weapon System) Rheinmetall Oerlikon Skyshield, Kobra Air Defence System pada rudal Grom, rudal QW-3, rudal Mistral, sampai kanon PSU (Penangkis Serangan Udara) twin gun Giant Bow 23 mm. Namun bagaimana dengan meriam PSU legendaris S-60 kaliber 57 mm? Meski usianya sudah lanjut, sampai saat ini alutsista dari era Uni Soviet ini masih jadi andalan pada elemen hanud titik. Bahkan S-60 sudah mengalami retrofit.
Mengenal Lebih Dekat Fire Control Unit Oerlikon Skyshield
Arsenal Arhanud (Artileri Pertahanan Udara) milik TNI banyak ragamnya, tapi tak semua mendapat mandat untuk melindungi area ring satu, yakni wilayah Istana Negara. Seperti pada HUT RI ke-71 bulan Agustus lalu, Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) Paskhas TNI AU mendapat kepercayaan untuk menempatkan baterai kanon CIWS (Close In Weapon System) Oerlikon Skyshield 35 mm di Lapangan Tugu Monas. Baterai Skyshield disiapkan dalam posisi siaga penuh, berikut sistem Skyshield Fire Control Unit yang di dalamnya terdapat unit sensor dan radar. (more…)
BM-14/17: Generasi Pertama Self Propelled MLRS Korps Marinir TNI AL
Selain kondang karena reputasi tempurnya, Korps Marinir TNI AL juga menjadi elemen komando utama (kotama)TNI yang unik bila dicermati dari sisi arsenal alutista yang dimilikinya. Keberadaan alutsista tua, seperti tank PT-76 dan pansam BTR-50, memang menjadi trade mark yang melekat kuat di mata masyarakat Indonesia. Tapi bila mau dibedah, bukan hanya tank/panser amfibi, meriam, dan KAPA (kendaraan amfibi pengangkut artileri) yang asli produk Uni Soviet, dan masih digunakan hingga cukup lama, masih ada satu alutsista lain yang namanya tak begitu nyaring didengar, tapi punya kontribusi besar dalam operasi militer di Tanah Air, yang dimaksud adalah BM (Boyevaya Mashina )-14/17. (more…)
Pindad ME-105: Prototipe Howitzer Lokal yang Terlupakan
Dipandang paling sesuai untuk gelar tempur di medan Tanah Air, porsi meriam tarik (towed) kaliber 105 mm cukup dominan di TNI. Selain digunakan Armed TNI AD, kaliber ini juga jadi andalan Armed Korps Marinir TNI AL. Untuk maksud modernisasi alutsista, kemudian datanglah meriam-meriam anyar kaliber 105 mm buatan luar negeri, seperti KH-178 dari Korea Selatan dan yang akan datang LG-1 MK III dari Perancis.
LG-1 MK III: Howitzer 105mm ‘Incaran’ Yon Armed TNI AD
Meski TNI AD sudah mendapatkan meriam tarik (towed) Howitzer 105 mm generasi anyar, yakni tipe KH-178 buatan WIA Corporation (dulu Kia Machine Tool Company) dari Korea Selatan. Namun, sejatinya Artileri Medan (Armed) TNI AD lebih mengidamkan howitzer lain buatan Perancis, yang di maksud adalah LG-1 MK III, howitzer kaliber 105 mm besutan Nexter System.
PT Len Pasok Combat Management System untuk Frigat Van Speijk Class TNI AL

Menyongsong tahun 2015 TNI AL punya beragam agenda terkait alutsista, diantara informasi yang telah di publish adalah rencana modernisasi MLM (Mid Life Modernization) pada beberapa kapal perang. MLM sendiri bukan hal baru di lingkup operasional kapal perang, secara berkala TNI AL melakukan MLM pada kapal perang yang sudah berusia tua, namun dianggap masih potensial dan mampu memberi efek deteren. (more…)
Pengadaan Alutsista TNI AL, Antara Harapan dan Kenyataan (2)
Mengembalikan taring sebagai “Macan Asia” dalam tempo relatif singkat tentu bukan pekerjaan mudah, apalagi dengan kondisi pendanaan yang relatif memadai namun ngepas. Bila dicermati untuk pengadaan alutsista TNI AL, secara umum telah sesuai spesifikasi untuk membawa TNI AL ke arah green water navy. (more…)
[Polling] Fearless Class RSN: Lawan Tanding Terberat KCR60 Class TNI AL
Meski masih dipenuhi dilema seputar kemampuan pada kecepatan kapal, tapi pada hakekatnya armada kapal pada Satuan Kapal Cepat (Satkat) TNI AL mempunya peran pokok sebagai elemen pemukul (striking force) untuk menghancurkan atau melumpuhkan kapal permukaan lawan. Selain itu, juga memiliki fungsi sebagai pertahanan anti serangan udara, pengintaian dan pencarian sasaran operasi serta melaksanakan peperangan elektronika. Oleh karenanya, kapal ini didesain mempunyai karakteristik sebagai kapal cepat dengan tingkat kemampuan respon dan manuver tinggi. (more…)