Satuan yang satu ini punya peran penting dalam operasi pendaratan amfibi, dengan ranpur lapis baja yang diluncurkan dari Landing Ship Tank (LST) maupun Landing Platform Dock (LPD), elemen kavaleri yang tergabung dalam Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi (Yonranratfib) Korps Marinir digerakan ke pantai tumpuan untuk men-deploy personel infanteri dengan perlindungan terpadu, baik dari senjata yang ada di unit tank amfibi (tankfib) maupun ranpur lapis baja angkut personel. (more…)
Meski terlahir sebagai ranpur amfibi, namun tak serta merta tank atau pansam (panser amfibi) Marinir dapat langsung digeber untuk mengarung di birunya lautan. Untuk menjamin keselamatan awak dan kelancaran operasi amfibi, secara berkala ranpur amfibi harus melaksanakan uji kedap dan uji arung, persisnya dua ujian ini tidak dilakukan di laut, melainkan di fasilitas kolam rampa. (more…)
Tanda-tanda pansam (panser amfibi) BT-3F bakal diakuisisi oleh Korps Marinir kian menguat, setelah pada tahun lalu ada tinjauan langsung dari petinggi TNI pada sosok ranpur yang baru diluncurkan tersebut, kini di ajang Army 2017 yang berlangsung di Patriot Expocenter, Moskow, Rusia (22 – 27 Agustus), delegasi dari Korps Marinir (Kormar) yang dipimpin Komandan Kormar Mayor Jenderal Bambang Suswantono langsung bertandang ke Rusia untuk melihat langsung demonstrasi kemampuan BT-3F. (more…)
Setelah tidak melakukan uji tembak selama lebih kurang 15 tahun, nyatanya ranpur (kendaraan tempur) tank amfibi AMX-10 PAC 90 berhasil membuktikan keperkasaannya dalam Latihan Satuan Dasar (LSD) Triwulan II Tahun 2017 yang berlangsung di Pusat Latihan Korps Marinir Tempur Karak Tekok, Situbondo, Jawa Timur, mulai 15 – 23 Mei 2017. Bersama dengan tank amfibi PT-76M dan BMP-3F, ranpur dari Resimen Kavaleri-1 Korps Marinir sukses melaksanakan uji tembak berulang kali (sampai 70 peluru) dengan kinerja yang memuaskan. (more…)
Sebagai program modernisasi, armada tank amfibi PT-76 Resimen Kavaleri Korps Marinir telah mengalami retrofit pada awal dekade 90-an, utamanya dengan memasang meriam Cockerill Mk.III A-2 kaliber 90 mm buatan Belgia dan mengganti dapur pacu dengan mesin diesel 2 Tak 6 silinder jenis DDA V-92 T Turbocharge seberat 1.200 kg buatan Amerika Serikat yang berkekuatan 290 daya kuda. Namun dari puluhan populasi tank amfibi buatan Uni Soviet (Rusia) ini, nyatanya masih ada varian original yang masih dioperasikan, persisnya PT-76 yang masih menggunakan meriam D-56TM kaliber 76 mm yang tentunya produksi Rusia. (more…)
Korps Marinir dikenal sebagai satuan yang handal dalam memelihara alutsista berusia lanjut, sebut saja dari generasi tank amfibi PT-76 dan panser amfibi (pansam) BTR-50 yang masuk etalase senjata pada awal dekade 60-an, sampai saat ini keduanya sebagian masih eksis. Dan masih dalam lingkup Resimen Kavaleri (Menkav), ada rantis roda rantai (kendaraan taktis) yang seusia PT-76/BTR-50, yaitu Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (KAPA) K-61. Guna memelihara dan merawat alutisista tua secara berkala dilakukan Latihan Dalam Dinas (LDD). (more…)
Dengan latar situasi yang tak menentu, Kementerian Pertahanan RI pada Mei 2014 telah membatalkan pengadaan panser amfibi BTR-4 dari Ukraina. Maklum saat itu tengah berkecamuk konflik antara Ukraina vs Rusia. Karena menyangkut kepentingan Rusia, tentu Indonesia tak ingin terlibat pusaran terkait pengadaan tersebut. Namun kini ada kabar terbaru, BTR-4 untuk Resimen Kavaleri Korps Marinir TNI AL tengah dijadwalkan untuk dikirim ke Tanah Air dalam waktu dekat. (more…)
Dengan ikon ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) BMP-3F, etalase tempur di Batalyon Tank Amfibi 1/Marinir jelas punya letalitas maksimal. Satuan di Resimen Kavaleri (Menkav) Marinir ini juga masih diperkuat tank legendaris PT-76M, AMX-10 PAC90 dan panser BTR-80A. Namun diantara deretan ranpur lapis baja, terselip rantis berupa truk yang punya peran penting dalam menunjang mobilitas kavaleri. Didatangkan ke Indonesia dalam paket pengadaan BMP-3F, inilah truk Ural 4320, jenis kendaraan general purpose off-road 6×6 dari Rusia. (more…)