Bila Indonesia baru mengenal sosok ranpur APC M113 pada tahun 2014 dengan jumlah perkuatan sekitar 150 unit asal bekas pakai AD Belgia, maka tetangga di selatan Indonesia, adalah salah satu pengguna terbesar M113. AD Australia (Australian Army) total memiliki 700 unit M113, dimana 431 unit diantaranya lewat program LAND 106 telah di-upgrade menjadi M113 AS4, menjadikan ranpur legendaris roda rantai ini dapat digunakan hingga tahun 2020. (more…)
Perawatan yang maksimal tak pelak menjadi ujung tombak dalam kesiapan operasional suatu alutsista, terlebih dalam menangani kendaraan tempur (ranpur) yang usianya sudah tak muda lagi. Seperti halnya pada ranpur lapis baja angkut personel (APC) jenis M113 A1 yang didatangkan pada tahun 2014 lalu dari Belgia. Sebagai ranpur bekas pakai, tingkat kesiapan tempur APC legendaris ini masih tetap terjaga dengan baik. Bahkan M113 A1 kini identik sebagai alutsista utama yang melekat pada keberadaan Batalyon Infanteri Mekanis TNI AD. Nah, seperti apakah pola perawatan ranpur roda rantai ini? (more…)
Dengan populasi lebih dari 150 unit, ranpur APC M113 A1 kini menjadi tulang punggung Satuan Infanteri Mekanis TNI AD. Dengan besarnya jumlah ranpur yang ada, program pelatihan awak ranpur, khususnya pada pengemudi menjadi sesuatu yang penting dilakukan. Awak pengemudi yang terlatih dan terbiasa mengoperasikan ranpur, adalah kunci suksesnya suatu operasi. (more…)
Flash back sejenak ke awal Oktober 2014, jagad pemerhati alutsista di Tanah Air dikejutkan dengan kedatangan gelombang perdana ranpur (kendaran tempur) lapis baja roda rantai jenis APC (Armoured Personnel Carrier) M113 A1 bekas pakai AD Belgia. Sesuai doktrin penggelaran kekuatan TNI AD yang baru, tank APC yang namanya melegenda di Perang Vietnam ini tak ditempatkan pada satuan kavaleri, seiring modernisasi alutsista TNI AD, rumah baru bagi tank APC M113 dan IFV (Infantry Fighting Vehicle) M1A3 Marder berada di satuan Infanteri Mekanis. (more…)
Saat meluncurkan M113 di tahun 60-an, FMC Corporation juga merilis varian kendaraan angkut (kargo) beroda rantai (full-tracked unarmoured cargo carrier) M548 yang dibangun dari platform M113. Bedanya bila M113 masih punya kapabilitas amfibi, maka M548 sama sekali tak dirancang untuk mengarung. Namun ditangan ARIS SpA (Applicazioni Rielaborazioni Impianti Speciali), perusahaan yang juga menggarap Arisgator untuk TNI AD, sosok M548 bisa disulap sebagai kendaraan angkut amfibi, tak hanya untuk mengarung di sungai dan danau, berenang di laut pun siap dijabani.
(more…)
FMC Corporation sejak awal memang merancang M113 sebagai tracked APC (Armoured Personnel Carrier) dengan kapabilitas amfibi. Dalam medan Perang Vietnam, tak jarang M113 diajak untuk mengarungi sungai dan danau, bahkan Yonif Mekanis TNI AD juga pernah menjajal renang M113 dalam momen latihan tempur di Natuna. Namun meski bisa berenang, M113 tak diciptakan untuk didaratkan dari tengah laut, secara tegas M113 tidak siap untuk diluncurkan dari LST (Landing Ship Tank) atau LPD (Landing Platform Dock). (more…)
M113 saat ini masih gencar digunakan untuk bertarung melawan militan pro ISIS di Filipina Selatan, sementara bagi Indonesia, M113 adalah sosok yang baru dikenal sejak dua tahun lalu, dan kini menjadi alutsista Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis TNI AD. Tapi lain hal dengan Singapura, negara makmur ini justu sudah berniat memensiunkan M113, yang dalam versi Singapura disebut ULTRA M113. Mungkin kedengaran ‘sombong,’ tapi menurut Singapura, M113 yang sudah digunakan sejak dekade 70-an sudah layak untuk purna tugas. Dan sebagai gantinya, Kementerian Pertahanan Singapura sejak tahun 2006 sudah menggodok rancangan ranpur keluaran baru, dan tentunya produksi nasional yang lebih kuat dan canggih. (more…)
Ada dua hal yang jadi momok menakutkan bagi awak ranpur kavaleri Filipina dalam berperang melawan militan pro ISIS di Marawi, karena yang diterjunkan adalah ranpur (kendaraan tempur) golongan light armored vehicle, maka terkena hantaman senjata anti tank seperti RPG dan melindas ranjau bisa berujung maut. Pun jika tak hancur, akibat sengatan ranjau panser seperti V-150 Commando bakal dibuat tak berkuktik lantaran ban rusak atau terlepas. Lebih menakutkan lagi bila yang menyosor adalah RPG (Rocket Propelled Grenade), penetrasi proyektil bisa dipastikan bisa menembus body lapis baja pada panser V-150/V-300 dan tank APC M113. (more…)
Sebagai mantan pengguna OV-10 Bronco, Indonesia termasuk senior di Asia Tenggara, maklum penempur turbo propeller dengan kemampuan COIN (Counter Insurgency) ini sudah tiba di Tanah Air pada tahun 1976. Namun lain hal sebagai pengguna ranpur (kendaraan tempur) lapis baja M113, sebagai pengguna ranpur APC (Armoured Personnel Carrier) legendaris ini, Indonesia justru paling junior dibanding Filipina, Thailand, dan Singapura. Pasalnya ranpur untuk Yonif Mekanis ini baru diterima secara bekas pakai dari Belgia pada tahun 2014 silam. Sebagai perbandingan negara tetangga, Filipina yang kini tengan berkonflik melawan ISIS, sudah mengoperasikan M113 sejak tahun 1967. (more…)
Dilihat dari desain, siapa sangka ranpur lapis baja berbentuk ‘kotak sabun’ ini punya kapabilitas amfibi. Tapi kenyataan, M113 yang kehadirannya dibidani FMC Corporation telah malang melintang dalam banyak palagan pertempuran, yang juga membuktikan bahwa M113 mampu berenang secara terbatas di sungai dan danau. M113 memang sedari lahir sudah tercipta dengan desain pintu rampa yang kedap khas ranpur amfibi. Bahkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sudah sempat menjajal langsung kemampuan amfibi M113 saat Latihan Tempur TNI AD di Pulau Natuna, November 2016 lalu. (more…)