Sebagian besar ranpur milik Korps Marinir punya kemampuan amfibi, dimana ranpur tersebut diproyeksikan untuk melakukan pendaratan dari pintu rampa kapal LST (Landing Ship Tank) untuk menuju pantai tumpuan. Namun dari sekian jenis ranpur amfibi Korps Marinir, ada jenis ranpur yang tidak dapat diluncurkan dari LST. Padahal jenis ranpur yang diamaksud terbilang kondang dengan kemampuan atransi “stupid crazy”-nya. Bahkan ranpur amfibi ini kerap digunakan untuk membawa rombongan VIP/VVIP. (more…)
Selain sukses meluncurkan LST (Landing Ship Tank) KRI Teluk Lada 521 pada Kamis (28/6/2018), PT Daya Radar Utara (DRU) dijadwalkan juga akan meluncurkan jenis kapal pendarat/angkut tank dengan jenis yang lebih kecil, yakni kelas LCU (Landing Craft Utility). Dikutip dari siaran pers Kementerian Pertahanan, PT DRU pada akhir 2018 akan menyerahkan satu unit LCU 1500 sebagai pesanan TNI AD. (more…)
Setelah meluncurkan KRI Teluk Bintuni 520 pada September 2014, hari ini (28/6/2018) PT Daya Radar Utama (DRU) meluncurkan LST (Landing Ship Tank) Teluk Bintuni Class kedua yang merupakan pesanan Kementerian Pertahanan RI untuk TNI AL. Dengan dihadiri Menhan Ryamizard Ryacudu, kelas LST terbesar ini namanya dikukuhkan sebagai KRI Teluk Lada 521 di fasilitas galangan PT DRU di Srengsem Panjang, Lampung. (more…)
Dalam ajang Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018, setidaknya ada dua kapal perang yang menjadi maskot perhelatan besar tersebut. Disebut maskot lantaran tonase dan dimensi kapal ini yang terbilang besar dibanding peserta lainnya, yang dimaksud adalah kapal induk helikopter (Landing Platform Helicopter). Seperti diulas pada artikel sebelumnya, dari Perancis sudah hadir BPC Dixmude L9015 (Mistral Class), dan satunya lagi adalah JS Osumi (LST-4001). Yang disebut terakhir agak terasa asing, dan meski ada label LST, namun kapal angkut amfibi ini tak sekedar punya kemampuan ‘Landing Ship Tank’ semata. (more…)
Di periode 1999-2000, hubungan Indonesia dan Australia mencapai tensi tertinggi terkait campur tangan Australia dalam jejak pendapat di Timor-Timur. Dan salah satu penggalan yang menarik dari ‘drama’ tersebut adalah terungkapnya bahwa salah satu kapal angkut yang juga berperan sebagai kapal komando, HMAS Kanimbla (L51), ternyata pernah nyaris menjadi sasaran ganasnya torpedo kapal selam TNI AL Cakra Class (Type 209/1300). (more…)
Meski manuvernya tak selincah kapal patroli, dan kecepatannya pun terbatas, tak menjadikan LST (Landing Ship Tank) lemah dalam hal fungsi penindakan hukum di laut. Seperti dibuktikan oleh KRI Teluk Bintuni 520 yang pada kamis (25/1/2018) lalu telah menggagalkan aksi pembajakan yang terjadi di Selat Berhala, kawasan Kepulauan Riau. Dua orang yang diduga perompak diamankan dari peristiwa tersebut. (more…)
Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, setelah dilakukan upaya evakuasi penarikan dengan kapal tunda, sejak dilaporkan mengalami insiden akibat cuaca buruk pada 29 November lalu, akhirnya kapal patroli legendaris KRI Sibarau 847 dilaporkan telah tenggelam di Perairan Sumatera Utara pada 2 Desember 2017. Titik tenggelamnya kapal perang buatan Australia ini berada pada koordinat 03.45.38U – 098.57.55T. Dalam musibah ini tidak ada korban jiwa, penyebab sementara akibat mati listrik dan lier jangkar mati dalam kondisi gelombang setinggi lima meter. (more…)
Salah satu keunggulan dari kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) adalah kemampuannya membawa dan mengoperasikan Landing Craft Utility (LCU) dalam dock basah. TNI AL khususnya pada Satuan Kapal Amfibi (Satfib) sejak tahun 2006 telah mengoperasikan LPD, dan saat itu pula mengenal LCU untuk mempermudah mobilitas alutsista dan perlengkapan logistik dari kapal menuju pantai, begitu pun sebaliknya. (more…)
Bila ada yang bertanya, berapa unit LST (Landing Ship Tank) Teluk Bintuni Class yang akan memperkuat Satuan Kapal Amfibi (Satfib) TNI AL? Maka kini sudah titik terang, pada 21 April lalu telah dilakukan prosesi first steel cutting atau pemotongan plat pertama untuk pembangunan tiga unit kapal angkut tank, yaitu AT-5, AT-6 dan AT-7 oleh Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut (Aslog Kasal) Laksamana Muda TNI Mulyadi di galangan kapal PT Daya Radar Utama (DRU) di Panjang, Bandar Lampung. (more…)
Meski telah dikaramkan sebagai sasaran tembak di sekitar Laut Jawa pada tahun 2013, warisan peninggalan eks LST (Landing Ship Tank) KRI Teluk Semangka 512 beberapa masih eksis sampai saat ini. Sebut saja kanon Bofors 40 mm dari LST produksi Tacoma Marine Industries Ltd (KTMI), Korea Selatan ini masih digunakan sebagai kanon (sementara) di tiga unit KCR (Kapal Cepat Rudal) 60 Sampari Class. Lain dari itu, peninggalan eks KRI Teluk Semangka 512 berupa LCVP (Landing Craft Vehicle and Personnel) nyatanya sejak tahun lalu telah menjadi koleksi di Museum Angkut di Kota Batu, Malang, Jawa Timur. (more…)