Tag: LCU

USAV Harpers Ferry, Landing Craft Utility Milik Angkatan Darat AS Tiba di Lampung

USAV Harpers Ferry (Foto: TNI AL)

Bahwa kapal perang Amerika Serikat acap kali ke Indonesia, entah itu ‘sekedar’ melintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) atau kunjungan sandar, rasanya sudah lazim kita dengar. Kebanyakan dari yang hadir di Indonesia adalah kapal-kapal dengan tonase besar, sekelas frigat, destroyer sampai kapal angkut amfibi. Namun ada yang berbeda di Lampung. (more…)

TNI AL Terima Satu Unit LCU 33 Meter Produksi PT Tesco Indomaritim

PT Tesco Indomaritim, perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang industri perkapalan, diwartakan telah menyerahkan satu unit Landing Craft Utility (LCU) pesanan TNI AL, dimana LCU tersebut dipersiapkan sebagai kelengkapan dari kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD). Nama LCU belakangan ini banyak disebut orang, terutama saat wahana pendarat ini digunakan untuk mengangkut WNI ABK kapal pesiar “World Dream” dari KRI Semarang 594 ke Pulau Sebaru Kecil, saat misi karantina pada akhir Februari lalu. (more…)

Menelisik Jejak KRI Nusa Utara 584, Landing Craft Utility TNI AL yang Baru Purna Tugas

Seperti telah diwartakan pada artikel sebelumnya, pada 16 Agustus lalu, TNI AL resmi memensiunkan lima kapal perangnya dalam Upacara Penurunan Ular-ular Perang di Dermaga Ujung, Surabaya. Diantara yang resmi pensiun, yaitu KRI Slamet Riyadi 352, KRI Ki Hajar Dewantara 364, KRI Teluk Penyu 513, KRI Sambu 902 dan KRI Nusa Utara 584, khusus yang disebutkan terakhir boleh dibilang jarang terdengar namanya. (more…)

Selain KRI Teluk Lada 521, PT DRU Tengah Rampungkan LCU 1500 DWT untuk TNI AD

Foto: Defence Studies

Selain sukses meluncurkan LST (Landing Ship Tank) KRI Teluk Lada 521 pada Kamis (28/6/2018), PT Daya Radar Utara (DRU) dijadwalkan juga akan meluncurkan jenis kapal pendarat/angkut tank dengan jenis yang lebih kecil, yakni kelas LCU (Landing Craft Utility). Dikutip dari siaran pers Kementerian Pertahanan, PT DRU pada akhir 2018 akan menyerahkan satu unit LCU 1500 sebagai pesanan TNI AD. (more…)

L-CAT: Gantikan Peran LCU, Inilah Kapal Pendarat Katamaran “2 Ship in 1”

Salah satu keunggulan dari kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) adalah kemampuannya membawa dan mengoperasikan Landing Craft Utility (LCU) dalam dock basah. TNI AL khususnya pada Satuan Kapal Amfibi (Satfib) sejak tahun 2006 telah mengoperasikan LPD, dan saat itu pula mengenal LCU untuk mempermudah mobilitas alutsista dan perlengkapan logistik dari kapal menuju pantai, begitu pun sebaliknya. (more…)

Endurance Class 170: Ambisi Singapura Wujudkan Kapal Induk Helikopter

Bila Singapura tak menunda pembelian pesawat tempur stealth STOVL (Short Take Off and Vertical Landing) F-35B, maka boleh jadi program pengadaan kapal induk (helikopter) Endurance Class 160 akan segera diwujudkan. Bahkan di ajang IMDEX Asia 2017 (16 – 18 Mei 2017) yang berlangsung di Changi, Singapura, ST (Singapore Technologies) Marine merilis desain terbaru Endurance Class dengan lambung lebih panjang yang berlabel Endurance Class 170. Dengan lambung lebih panjang, Endurance Class 170 yang masuk ke segmen Landing Platform Helicopter (LPH) atau Landing Helicopter Assault (LHA) dilengkapi dengan tambahan meriam 76 mm pada bagian anjungannya. (more…)

HMAS Choules: Jadi LPD Terbesar di Belahan Asia Selatan

Tak semua alutsista mampu mengemban misi taktis dan strategis, berperan penting disaat perang dan punya kontribusi besar dalam operasi militer selain perang. Di matra laut, maskot untuk kategori diatas adalah LPD (Landing Platform Dock). Peran mulai dari kapal markas, kapal pendarat sampai rumah sakit, semua bisa di cover oleh LPD. Mengingat peran penting LPD, setelah mengoperasikan enam unit LPD, belum lama ini TNI AL kembali memesan LPD 124 meter kepada PT PAL berdasarkan kontrak 11 Januari 2017. Selain Indonesia, Singapura dan Filipina, ternyata Australia juga mengoperasikan LPD, meski hanya satu unit, LPD Royal Australian Navy menjadi yang terbesar di kawasan. (more…)

ADRI-L TNI AD: Landing Craft Utility Pembawa MBT Leopard 2A4

adri-2

Karena punya dimensi dan bobot yang ekstra berat (60 ton) dibanding ranpur tank TNI pada umumnya, MBT (Main Battle Tank) Leopard 2A4 Kavaleri TNI AD perlu perlakuan khusus dalam menunjang transportasinya, khusus untuk operasi lintas laut, bahkan TNI AL menghadirkan LST (Landing Ship Tank) terbesar, KRI Teluk Bintuni 520. Kini, meski tak sebesar KRI Teluk Bintuni, Dinas Pembekalan Angkutan Angkatan Darat (Ditbekangad) bakal diperkuat armada kapal jenis LCU (Landing Craft Utility) yang didapuk sanggup membawa tank Leopard. (more…)