Tag: korvet

TNI AL Sebar Korvet Parchim Class Untuk Komando Armada III

Seiring dengan pembentukan Komando Armada III (Koarmada III) di Sorong, Papua Barat yang diresmikan pada 11 Mei 2018, maka secara langsung diikuti pula dengan reorganisasi struktur kekuatan tempur dan alutsista yang menyertai. Selain kekuatan Marinir setingkat divisi dalam Pasmar (Pasukan Marinir) III, dari unsur laut juga mulai dipersiapkan penempatan kapal perang sebagai kekuatan organik Koarmada III. Seperti salah satu kabar yang beredar adalah ‘pendistribusian’ korvet Parchim Class (aka – Kapitan Pattimura Class) untuk Koarmada III. (more…)

Kedah Class Offshore Patrol Vessels: Dalam Waktu Singkat Mampu Menjadi Korvet

Untuk menangkal infiltrasi teroris dari wilayah Filipina Selatan, sejak pertengahan tahun lalu, Indonesia, Filipina dan Malaysia menyepakati dilakukannya patroli bersama. Dari TNI AL sebagai backbone dari operasi ini adalah korvet Parchim Class, sementara dari TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia) menugaskan enam korvet Kedah Class untuk bergantian meronda kawasan Sabah dan Laut Cina Selatan. Walau kekuatan TLDM kalah besar dari TNI AL, keberadaan Kedah Class menarik untuk dicermati, pasalnya ini adalah korvet yang tergolong baru dan dilengkapi sistem sensor dan navigasi modern.

(more…)

KAL Anakonda: Adopsi Desain Stealth, Sekilas Mirip Korvet Visby Class

Persisnya sejak Juli 2015 kapal milik TNI AL ini tak lagi berstatus sebagai kapal perang (KRI), lewat upacara penurunan ular-ular perang pada 29 September 2015 di Pangkalan Utama TNI AL IV (Lantamal IV) Tanjungpinang, menandakan berakhirnya perjalanan sejarah pengabdian suatu KRI sebagai unsur kekuatan TNI Angkatan Laut. Dari yang tadinya berstatus KRI Anakonda 868 kini menjadi KAL Anakonda II-4-61. (more…)

Setelah Insiden Belawan, Akhirnya Korvet KRI Pati Unus 384 Resmi Dipensiunkan

Setelah mengalami musibah akibat menabrak bangkai kapal pada 13 Mei 2016, nasib korvet Parchim Class KRI Pati Unus 384 kian redup. Berbagai upaya telah dilakukan untuk melakukan penyelamatan dan perbaikan, namun karena biaya untuk perbaikan kapal buatan Jerman Timur ini dianggap terlalu besar, sementara usia kapal juga telah menua, maka kabar terakhir menyebut TNI AL telah melepas KRI Pati Unus 384, alias decommissioned dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmabar. (more…)

Awak Korvet Parchim Class Koarmabar Matangkan Latihan VBSS

TNI AL belum lama ini punya pengalaman yang kurang menyenangkan terkait aksi VBSS (Visit Board Search and Seizure), pasalnya hingga kini empat awak KCR (Kapal Cepat Rudal) FPB-57 Nav V KRI Layang 635 yang melaksanakan misi VBSS belum juga ditemukan. Sejak Desember 2016, empat awak KRI Layang 635 yang melakukan inspeksi dan pengawalan Kapal Filipina Nurhana di Perairan Talaud, Sulawesi Utara belum ada kabar pastinya. Ditengah rumor yang berseliweran atas nasib awak KRI Layang, mendorong TNI AL untuk meningkatkan latihan tim VBSS yang ada di setiap kapal perang. (more…)

Korvet Parchim Class TNI AL Kini Dilengkapi Kanon Vektor G12

KRI Silas Papare 386, satu dari enam belas unit korvet Parchim Class TNI AL, kini telah dibekali sistem senjata kanon PSU (Penangkis Serangan Udara) Vektor G12 kaliber 20 mm. Dengan bekal kanon ini, maka letalitas korvet besutan Jerman Timur ini bakal tambah mumpuni, terutama untuk menghadapi sasaran di permukaan dan udara jarak pendek. (more…)

Mengintip Hanggar Helikopter di KRI RE Martadinata 331

kri-re-martadinata-2-e1453571200375

Banyak hal menarik dari sosok PKR (Perusak Kawal Rudal) RE Martaditana Class (aka – SIGMA Class 10514). Dari aspek desain misalnya, struktur frigat ini yang modular dan bernuansa stealth membuat kagum setiap mata yang memandang. Terlebih lagi, ini pertama kali galangan PT PAL dipercaya membangun kapal kombatan bertonase besar (2.400 ton) dengan teknologi tinggi. Yang menarik lagi, pada struktur bagian belakang terdapat hanggar dengan pintu teleskopik yang dirancang mampu memuat helikopter kelas medium.

(more…)

CMS Mandhala: Sistem Manajemen Tempur Laut Kebanggaan Nasional

img-20160909-wa0004

Condongnya pengadaan alutsista TNI AL ke poros manufaktur Cina membawa pengaruh pada teknologi Combat Management System (CMS). Pasalnya meski sistem senjata modern umumnya menyajikan kompatibilitas antar vendor, namun paket integrasi alutsista yang ditawarkan bakal lebih efektif dan efisien bila berasal dari pemasok asal negara yang sama. Contohnya seperti pada jenis KCR (Kapal Cepat Rudal) Sampari Class dan Clurit Class.

(more…)